JAKARTA - Samsung memperkuat posisi di segmen ponsel lipat dengan merilis Galaxy Z TriFold, model lipat tiga pertama di dunia. Peluncuran ini menandai langkah strategis Samsung untuk menunjukkan kapasitas inovatifnya dalam menghadapi kompetitor global, khususnya dari China.
Galaxy Z TriFold hadir dengan layar 10 inci saat dibuka, hampir 25% lebih besar dari Galaxy Z Fold 7, memungkinkan pengguna mendapatkan pengalaman layar lebih luas untuk multitasking, hiburan, maupun produktivitas.
Alex Lim, EVP Samsung Electronics Korea, menekankan bahwa Galaxy Z TriFold dirancang untuk konsumen khusus yang menghargai teknologi tinggi, bukan sekadar menambah volume penjualan.
Fitur unggulan termasuk pengisian cepat yang bisa mengisi baterai hingga 50% dalam 30 menit, menegaskan fokus pada performa dan kenyamanan pengguna.
Harga perangkat dipatok sekitar 3,59 juta won atau setara Rp40,6 juta, dan akan tersedia pertama kali di Korea Selatan pada 12 Desember 2025, kemudian menyusul ke China, Singapura, Taiwan, UEA, dan AS.
Pertumbuhan Pasar Ponsel Lipat dan Strategi Samsung
Industri ponsel lipat terus berkembang pesat. Laporan IDC menunjukkan bahwa penjualan Galaxy Z Fold 7 dan Z Flip 7 pada kuartal ketiga 2025 meningkat signifikan dibanding generasi sebelumnya.
Pangsa pasar Samsung pun melonjak menjadi 19%, menegaskan posisi raja ponsel global. Lim memprediksi segmen HP lipat akan terus tumbuh, dengan TriFold menjadi katalis yang mempercepat adopsi teknologi baru di kalangan konsumen premium.
Model lipat tiga ini tidak hanya menjadi simbol inovasi, tetapi juga sarana bagi Samsung untuk menguji respons pasar terhadap desain baru.
Senior analis NH Investment & Securities, Ryu Young-ho, menyebut TriFold lebih berperan sebagai showcase teknologi, karena produk generasi pertama biasanya menghadapi tantangan terkait daya tahan dan kelengkapan fitur. Samsung pun memanfaatkan momentum ini untuk memperkuat branding dan kesiapan menghadapi persaingan global.
Kompetisi Global Memanas di Segmen Lipat
Pesaing utama di pasar ini terus meningkatkan inovasi. Huawei meluncurkan ponsel lipat tiga pertama pada September 2025, sementara Apple diperkirakan memasuki segmen lipat pada tahun depan.
Meskipun demikian, para analis memperkirakan volume penjualan akan terbatas pada tahap awal karena harga tinggi dan keterbatasan produksi massal.
Counterpoint Research memperkirakan pangsa pasar ponsel lipat saat ini kurang dari 2%, dengan proyeksi mencapai di bawah 3% pada 2027. Samsung tetap menjadi pemimpin dengan pangsa pasar 64% pada kuartal ketiga 2025, menunjukkan fluktuasi yang tinggi terkait waktu peluncuran dan ketersediaan produk.
Dengan masuknya Apple, kompetisi diyakini akan semakin sengit, menuntut inovasi berkelanjutan dari semua pemain utama.
Indonesia dan Peluang Mendapatkan Galaxy Z TriFold
Meski peluncuran awal di Korea Selatan, belum ada kepastian kapan Galaxy Z TriFold akan tersedia di Indonesia. Pasar Indonesia diperkirakan potensial mengingat pertumbuhan pengguna smartphone premium.
Dengan minat tinggi pada ponsel inovatif, Samsung kemungkinan mempertimbangkan Indonesia sebagai target ekspansi berikutnya. Keputusan ini juga akan dipengaruhi oleh logistik, harga, dan strategi pemasaran untuk menyasar konsumen premium.
Samsung menghadirkan Galaxy Z TriFold sebagai simbol kemampuan teknologi mutakhir, sekaligus menunjukkan kesiapan untuk bersaing dalam era ponsel lipat global.
Keberhasilan perangkat ini nantinya akan memengaruhi tren adopsi ponsel lipat di pasar dunia, termasuk Indonesia, dan membuka peluang baru bagi konsumen yang mencari pengalaman mobile canggih.