JAKARTA - Luluk Diana Tri Wijayana mungkin tak menunjukkan keganasan khas lifter di luar lapangan.
Pembawaan tenangnya membuat banyak orang terkejut ketika melihatnya berlatih. Lifter asal Pacitan, Jawa Timur, ini justru menunjukkan kelembutan, baik saat berbicara maupun menghadapi situasi di pemusatan latihan di Mess Kwini, Jakarta.
Namun, di balik ketenangan itu tersimpan kekuatan luar biasa. Saat latihan persiapan SEA Games Thailand 2025, Luluk mampu mengangkat beban 80 hingga 100 kilogram dengan mantap, menunjukkan bahwa kemampuan dan fokusnya tak tergoyahkan oleh sikap lembutnya.
Ketenangan ini menjadi salah satu kunci konsentrasi Luluk. Ia mampu mengatur napas, fokus pada teknik, dan mengerahkan seluruh tenaga dengan presisi, menegaskan bahwa seorang lifter tidak selalu harus mengekspresikan energi melalui teriakan atau emosi yang meledak-ledak.
Perjalanan Awal Hingga Menjadi Lifter Andalan
Luluk pertama kali mencoba angkat besi saat duduk di bangku kelas VI SD, awalnya karena iming-iming bisa jalan-jalan keliling dunia. Lebih dari lima tahun berlalu, ia kini menjadi salah satu lifter muda andalan Indonesia.
Dalam SEA Games Thailand 2025, Luluk turun di kelas 48 kg, membawa bekal pengalaman dari SEA Games Kamboja 2023, di mana ia meraih medali perunggu di kelas 49 kg.
Meski sudah memiliki prestasi, pengalaman pahit di Kejuaraan Dunia Remaja dan Yunior 2025 di Peru meninggalkan trauma. Luluk gagal mengangkat beban 100 kg pada angkatan clean and jerk meski di latihan mampu mencapai 105 kg. Kegagalan itu membuatnya sempat berhenti berlatih dan merasakan tekanan mental yang berat.
Namun, dukungan dari pelatih Samsuri membantu Luluk melihat sisi positif dari pengalaman tersebut. Ia diingatkan bahwa meski gagal pada clean and jerk, Luluk tetap juara dunia snatch, membuktikan bahwa kemampuan dan kerja kerasnya tetap berbuah prestasi.
Mengonversi Trauma Menjadi Ambisi
Luluk belajar untuk mengubah trauma menjadi motivasi. Setiap malam, ia memikirkan teknik clean and jerk, bukan kegagalan yang dialami di Peru. Fokusnya kini pada perbaikan gerakan dan meningkatkan total angkatan, sehingga peluang meraih medali di SEA Games Thailand 2025 semakin besar.
Tekad Luluk kuat: membuktikan kemampuannya dan menepis pengalaman buruk yang sempat membayanginya. Ia ingin menunjukkan bahwa kegagalan bukanlah akhir, melainkan kesempatan untuk belajar dan lebih matang dalam menghadapi kompetisi.
Pelatih Samsuri menambahkan bahwa pengalaman di Peru menjadi evaluasi penting. Progres latihan Luluk menunjukkan peningkatan signifikan, bahkan total angkatan latihan sudah mencapai 190 kg. Jika semua percobaan berjalan lancar, medali di SEA Games menjadi sangat mungkin diraih, meski warna medali akan bergantung pada hasil perlombaan.
Langkah Menuju SEA Games Thailand 2025
Hanya tinggal menghitung hari, Luluk akan tampil sebagai wakil pertama angkat besi Indonesia di SEA Games 2025. Ia menjadi simbol ketekunan dan semangat pantang menyerah, mengubah pengalaman pahit menjadi kekuatan untuk membuktikan diri.
SEA Games Thailand 2025 menjadi panggung bukan hanya untuk prestasi, tetapi juga untuk menunjukkan keberanian mengatasi trauma. Luluk siap memberi penampilan terbaiknya, membawa harapan bagi Indonesia dan menjadi inspirasi bagi lifter muda lain.
Pembaca pun dapat menyampaikan dukungan melalui rubrik Surat untuk Atlet, memberikan semangat dan apresiasi bagi atlet Indonesia, termasuk Luluk Diana Tri Wijayana, dalam menghadapi ajang olahraga bergengsi di kawasan Asia Tenggara ini.