Kamis, 16 Oktober 2025

PT Vale Indonesia Sinergikan Program ESG dengan Peningkatan Layanan Kesehatan

PT Vale Indonesia Sinergikan Program ESG dengan Peningkatan Layanan Kesehatan
Foto: Puskesmas Bahomotefe, salah satu inisiatif ESG dari PT Vale IGP Morowali melalui program Health Improvement di Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali.

MOROWALI - Puskesmas Bahomotefe di Kecamatan Bungku Timur, Morowali-Sulawesi Tengah, berdiri sebagai simbol perbaikan layanan kesehatan sekaligus wujud nyata penerapan prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) dalam praktik industri ekstraktif di Tanah Air. Kehadiran fasilitas ini menunjukkan bahwa kontribusi sektor pertambangan dapat diarahkan tidak hanya pada penciptaan nilai ekonomi, tetapi juga pada peningkatan layanan publik di tingkat lokal.

Relevansi ini semakin kuat mengingat Morowali merupakan salah satu pusat industri ekstraktif berbasis nikel yang berkembang pesat di Indonesia. Nikel saat ini menjadi fokus global karena diproyeksikan sebagai bahan baku utama baterai kendaraan listrik, pilar transisi energi bersih dunia. Indonesia, dengan cadangan nikel terbesar, berada pada posisi strategis. Namun, sorotan dunia tidak hanya pada kapasitas produksi, tetapi juga pada tata kelola serta keberlanjutan praktik penambangan.

Dalam iklim bisnis global yang semakin ketat, investor dan konsumen menuntut transparansi, keberlanjutan, dan tanggung jawab sosial. Tuntutan ini dikenal sebagai ESG imperative. Bagi perusahaan tambang, penerapan ESG menjadi keharusan untuk memperoleh social license to operate.

Baca Juga

Danantara Alokasikan Dividen 15 persen untuk Investasi dan Kemitraan Internasional

PT Vale Indonesia Tbk. (PT Vale), dengan rekam jejak panjang di Sorowako, Sulawesi Selatan, menerjemahkan tuntutan tersebut ke dalam operasional di Morowali. Sejak tahap pra-konstruksi, perusahaan menekankan keseimbangan antara kinerja ekonomi, tanggung jawab sosial, dan perlindungan lingkungan.

Implementasi konkret dari komitmen itu tercermin melalui revitalisasi Puskesmas Bahomotefe. Fasilitas kesehatan yang dibangun pada 2010 ini sebelumnya mengalami degradasi kualitas dari atap bocor, instalasi listrik seadanya, hingga sanitasi yang tidak memenuhi standar. Pada 2022, PT Vale melakukan renovasi menyeluruh yang rampung dalam setahun, mencakup perbaikan gedung, pembangunan pagar, penambahan fasilitas, serta hibah dua unit ambulans.

Selain infrastruktur, penguatan sumber daya manusia juga menjadi prioritas. Sebanyak 40 tenaga kesehatan mendapat pelatihan bersama trainer nasional, Dinas Kesehatan, dan Pemda Morowali. Layanan kesehatan ibu-anak, kesehatan lingkungan, hingga pelayanan medis umum kini berjalan dengan standar yang lebih baik.

Program ini terintegrasi dalam Health Improvement Program yang menjadi bagian dari Indonesia Growth Project (IGP) Morowali. Proyek nikel terintegrasi senilai US$2 miliar ini meliputi penambangan di Bahodopi dan Bungku Timur, serta pembangunan fasilitas pengolahan berteknologi High Pressure Acid Leach (HPAL) di Sambalagi. Hingga pertengahan 2025, konstruksi mencapai 95 persen dan ditargetkan beroperasi penuh pada akhir tahun.

Manajemen PT Vale menegaskan bahwa aspek sosial dan kesehatan ditempatkan sebagai prioritas sejak awal. “Melalui IGP Morowali, kami menempatkan kesehatan masyarakat sebagai salah satu pilar utama. Investasi ini tidak boleh hanya menghasilkan nikel, tapi juga kualitas hidup yang lebih baik bagi warga,” ujar Budiawansyah, Director & Chief Sustainability & Corporate Affairs Officer PT Vale.

Hasil program terlihat dari survei 2024 yang mencatat 43,21 persen pasien menyatakan pelayanan lebih nyaman, 19,75 persen merasakan peningkatan rasa aman, serta mayoritas warga menghemat biaya dan waktu untuk berobat. Pada tahun yang sama, Puskesmas Bahomotefe meraih Akreditasi Paripurna, status tertinggi untuk puskesmas di Indonesia. Evaluasi dampak menggunakan metode Social Return on Investment (SROI) menunjukkan rasio 1:1,40, artinya setiap satu rupiah investasi menghasilkan manfaat sosial Rp1,40.

Selain perbaikan fasilitas, program kesehatan diperluas melalui Gerakan Masyarakat Sehat (Germas) di 13 desa binaan. Kegiatan meliputi senam rutin, pemeriksaan kesehatan, kampanye gizi seimbang, hingga edukasi anti-NAPZA di sekolah. Posyandu desa diperkuat dan tenaga kesehatan didampingi untuk meningkatkan kualitas layanan. Perubahan perilaku hidup bersih dan sehat mulai tampak, seperti kebiasaan mencuci tangan, menjaga kebersihan diri, hingga pemenuhan gizi keluarga.

Upaya kesehatan ini berjalan seiring dengan program lingkungan dan pemberdayaan. PT Vale melaksanakan edukasi pengelolaan sampah 3R bagi siswa sekolah dasar, melakukan pemantauan kualitas lingkungan dengan laboratorium independen, serta mengembangkan nursery reklamasi dengan bibit lokal.

Sejak 2015 hingga kuartal I/2025, perusahaan menyalurkan Rp68 miliar untuk Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) di Morowali dengan fokus pada kesehatan, pendidikan, penanganan stunting, dan penguatan ekonomi lokal.

Program partisipatif juga diwujudkan melalui kegiatan komunitas. Pada Hari Kesehatan Nasional ke-60, PT Vale menggelar donor darah serentak di Morowali dan Pomalaa yang menghasilkan 84 kantong darah. Pada tahun ini, bekerja sama dengan Pemkab Morowali, perusahaan meluncurkan Gerak Sehat 2025 di 13 desa binaan dengan fokus edukasi preventif, seperti kampanye cuci tangan pakai sabun, penyuluhan ISPA, hingga lomba kebersihan dasawisma.

Komitmen berkelanjutan PT Vale terhadap sektor kesehatan di Morowali tidak berhenti pada pembangunan fasilitas, tetapi juga pada pembentukan sistem kesehatan masyarakat yang tangguh. Melalui kemitraan erat dengan pemerintah daerah, fasilitas kesehatan, dan komunitas lokal, PT Vale terus memperluas jangkauan layanan preventif dan promotif, dengan menempatkan kesehatan sebagai fondasi pembangunan berkelanjutan. Perusahaan percaya bahwa industri tambang hanya dapat tumbuh secara bertanggung jawab jika masyarakat di sekitarnya hidup sehat, produktif, dan berdaya.

Sementara itu, pemerintah daerah menegaskan agar investasi besar seperti ini memberi manfaat luas. Dalam First Cut Ceremony Bahodopi Blok 1 di Ululere belum lama ini, Gubernur Sulawesi Tengah Anwar Hafid berharap agar kehadiran PT Vale jangan hanya sebagai investor, tapi juga mitra pembangunan yang peduli masyarakat Morowali.

Anwar Hafid juga menegaskan bahwa komitmen PT Vale terhadap aspek lingkungan dan sosial dapat menjadi contoh bagi perusahaan tambang lain. “Saya berterima kasih kepada PT Vale yang konsisten menjaga lingkungan. Menerapkan pertambangan yang baik dan benar sehingga menjadi contoh,” ujarnya.

Selain itu, Gubernur menekankan pentingnya aktualisasi program pemberdayaan masyarakat. Ia mengajak perusahaan serta seluruh pemangku kepentingan, mulai dari bupati, camat, hingga kepala desa untuk bersama-sama mengawal komitmen terhadap aspek sosial dan lingkungan.

“Investasi pertambangan harus memberi kontribusi nyata bagi daerah, bukan hanya soal DBH maupun PAD, tapi juga manfaat langsung kepada masyarakat,” kata Anwar. Ia menambahkan bahwa perusahaan diharapkan lebih banyak memberdayakan tenaga kerja lokal agar manfaat ekonomi dapat dirasakan langsung oleh warga sekitar.

Redaksi

Redaksi

Insiderindonesia.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Tracon Industri Siapkan Warehouse Strategis untuk Operasional Lebih Lancar

Tracon Industri Siapkan Warehouse Strategis untuk Operasional Lebih Lancar

Perluasan Layanan BRI Insurance Dukung Perlindungan Pedagang Pasar Bogor

Perluasan Layanan BRI Insurance Dukung Perlindungan Pedagang Pasar Bogor

Lion Parcel Catat Pertumbuhan Double Digit Berkat Paket Jumbo

Lion Parcel Catat Pertumbuhan Double Digit Berkat Paket Jumbo

Maxus Resmi Serahkan MIFA 7 dan MIFA 9 Produksi Lokal ke Pelanggan

Maxus Resmi Serahkan MIFA 7 dan MIFA 9 Produksi Lokal ke Pelanggan

Maxus Resmi Serahkan MIFA 7 dan MIFA 9 Produksi Lokal ke Pelanggan

Maxus Resmi Serahkan MIFA 7 dan MIFA 9 Produksi Lokal ke Pelanggan