JAKARTA- PT PLN (Persero) Grup melalui PLN Indonesia Power (PLN IP) telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan tujuh perusahaan asal China untuk mempercepat pembangunan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia. Kerja sama ini merupakan bagian dari upaya PLN IP untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.
Edwin Nugraha Putra, Direktur Utama PLN IP, menjelaskan bahwa kerja sama ini merupakan langkah strategis PLN IP untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas dalam pengembangan EBT.
"Kerja sama ini akan memberikan manfaat bagi kedua belah pihak. Bagi PLN IP, kerja sama ini akan memberikan akses terhadap teknologi dan pengalaman yang dimiliki oleh perusahaan-perusahaan asal China dalam pengembangan EBT. Bagi perusahaan-perusahaan asal China, kerja sama ini akan membuka peluang untuk berinvestasi di Indonesia," ujar Edwin.
Bentuk kerja sama yang dilakukan antara PLN IP dengan perusahaan-perusahaan asal China antara lain:
- Kerja sama dengan Shandong Electric Power Engineering Consulting Institute Corporation, Ltd. (SDEPCI) untuk melakukan studi bersama terkait rencana pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Indonesia.
- Kerja sama dengan Hongkong Ocean Investment Development Co., Ltd. untuk studi pengembangan EBT di Indonesia.
- Kerja sama dengan HBA Offshore Pte., Ltd. dan GCL Intelligent Energy (SUZHOU) Co., Ltd. untuk studi pengembangan PLTB.
Edwin berharap kerja sama ini dapat mempercepat pembangunan EBT di Indonesia dan mendukung pencapaian target Net Zero Emission.