JAKARTA-Di tengah persiapan menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1946, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengambil langkah tegas dengan menutup sementara layanan penyeberangan lintasan Ketapang-Gilimanuk dan Padangbai-Lembar. Keputusan ini diambil untuk menghormati Hari Suci Nyepi, sebuah tradisi yang sangat dihargai oleh masyarakat Hindu, terutama di Pulau Bali.
Shelvy Arifin, Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), menjelaskan bahwa penutupan layanan tersebut adalah respons atas Seruan Bersama yang dikeluarkan oleh pemuka agama dan tokoh masyarakat di Provinsi Bali, serta dukungan dari berbagai pihak terkait lainnya. Tujuannya adalah memastikan umat Hindu dapat merayakan Nyepi dengan khusyuk tanpa gangguan dari aktivitas penyeberangan.
Kapal terakhir dari Pelabuhan Ketapang dan Padangbai akan beroperasi sebelum Nyepi dimulai, dan layanan akan kembali normal setelah Nyepi berakhir. Namun, ASDP tetap mengimbau pengguna jasa untuk mengatur jadwal perjalanan mereka sesuai dengan jadwal operasional pelabuhan yang telah diatur. Ini termasuk pembelian tiket dengan radius batasan tertentu untuk memastikan proses penyeberangan berjalan lancar.
Langkah ini menunjukkan komitmen ASDP dalam mendukung pelestarian tradisi dan budaya daerah di Indonesia. Dengan penyesuaian yang tepat, diharapkan umat Hindu di Bali dapat menjalankan ibadahnya dengan tenang dan nyaman, sambil menikmati kedamaian Nyepi.