JAKARTA-Di tengah upaya mendesak untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE) 2060, PLN Enjiniring (PLNE) mengambil peran penting dengan mensukseskan peresmian Hydrogen Refueling Station (HRS) & Green Hydrogen Plant PLTP Kamojang pada hari Rabu (21/02) di Pembangkit Senayan, Jakarta Selatan.
Acara peresmian yang dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan ternama, termasuk Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jisman P. Hutajulu, menandai langkah awal dalam membangun infrastruktur hidrogen yang penting bagi masa depan energi bersih Indonesia.
Pada proyek HRS ini, PLNE terlibat dalam berbagai aspek, mulai dari perencanaan detail hingga analisis finansial dan manajemen risiko. Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PT PLN (Persero), menegaskan bahwa proyek ini bukan hanya sebagai langkah pertama, tetapi juga sebagai pilot project yang akan membuka jalan bagi pengembangan lebih lanjut dalam penggunaan hidrogen sebagai sumber energi alternatif di Indonesia.
"Dengan pembangunan Hydrogen Refueling Station dan Hydrogen Centre ini, kami berharap dapat merangsang transisi menuju transportasi yang lebih ramah lingkungan, lebih ekonomis, dan lebih berkelanjutan," ungkap Darmawan. "Ini adalah langkah penting dalam mendukung visi Net Zero Emission dan membangun ekosistem hidrogen yang kuat di Indonesia."
PLNE juga memperkenalkan tiga jenis layanan di Hydrogen Refueling Station Senayan, termasuk layanan pengisian bahan bakar untuk Mobil Hidrogen, Mobil Listrik, dan Hydrogen Center yang akan menjadi pusat pelatihan terdepan dalam teknologi hidrogen di Indonesia.
Dalam sambutannya, Jisman P. Hutajulu memberikan apresiasi kepada PLN (Persero) atas upaya mereka dalam mengembangkan energi hidrogen. Dia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, perusahaan, dan industri dalam mewujudkan visi pembangunan ekosistem hidrogen yang kokoh di Indonesia.
"Dengan dukungan dari berbagai pihak yang berkepentingan, termasuk PLN, kita dapat mempercepat pembangunan infrastruktur hidrogen yang diperlukan untuk mencapai tujuan energi bersih kita," ungkap Jisman. "Ini adalah tonggak penting dalam mewujudkan perekonomian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan di Indonesia."