JAKARTA- PLN Indonesia Power (IP) Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Labuan telah sukses melampaui target produksi energi listrik dari sumber ramah lingkungan di PLTU Labuan. Dalam prestasi yang mengesankan ini, mereka berhasil menghasilkan 75,5 juta kWh energi hijau, melampaui target sebesar 42,2 juta kWh dengan lonjakan mencapai 179 persen. Capaian ini tidak hanya menandai keberhasilan dalam produksi energi bersih, tetapi juga menegaskan komitmen perusahaan dalam mewujudkan target Net Zero Emisi pada tahun 2060.
Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menegaskan bahwa penerapan teknologi cofiring di PLTU Labuan merupakan langkah terobosan dalam upaya menurunkan emisi karbon pada sektor kelistrikan. "Cofiring menjadi salah satu terobosan PLN Indonesia Power dalam program dekarbonisasi Nasional dan mendukung Net Zero Emission 2060," ujarnya.
Keberhasilan produksi energi hijau sebanyak 75,5 juta kWh tersebut juga menunjukkan efektivitas dari penerapan cofiring pada PLTU Labuan. Edwin menjelaskan bahwa penggunaan biomassa, khususnya serbuk gergaji (sawdust), sebagai substitusi bahan bakar batu bara telah memberikan hasil yang memuaskan. PLTU Labuan berhasil mengkonsumsi 65.348 ton sawdust dengan nilai kalori rata-rata mencapai 3046,6 kCal/kg.
PLN Indonesia Power selalu berkomitmen dalam mendukung pengembangan energi hijau dan pencapaian target porsi Energi Baru Terbarukan (EBT) pada bauran energi. Dengan upaya ini, perusahaan berharap dapat mengurangi emisi karbon yang dihasilkan dari sektor kelistrikan, sambil tetap mengoptimalkan investasi dengan menerapkan teknologi cofiring sebagai salah satu Green Booster.
Dengan capaian gemilang ini, PLTU Labuan telah membuktikan bahwa dengan inovasi dan komitmen yang kuat, peralihan menuju energi bersih bukanlah sekadar mimpi, tetapi merupakan langkah nyata dalam mewujudkan lingkungan yang lebih berkelanjutan.