Pertamina dan FHCI: Menggandeng Kekuatan untuk Mewujudkan Hubungan Kerja yang Seimbang

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 21:17:37 WIB

Bali - Peran Human Capital sangat vital dalam memastikan keberlangsungan pertumbuhan bisnis dan pencapaian target perusahaan melalui penciptaan lingkungan kerja yang inklusif dan harmonis.

Untuk merealisasikan tujuan ini, Pertamina bekerja sama dengan Forum Human Capital Indonesia (FHCI) menggelar acara Employee & Industrial Relations Conference (EIRC) 2024. Acara ini diadakan pada 19-20 September 2024 di The Patra Resort & Villas, Bali, dengan tema “Memberdayakan Tenaga Kerja Masa Depan: Inovasi, Ketahanan, dan Kesejahteraan Karyawan untuk Menciptakan Lingkungan Kerja yang Saling Menghormati.”

Deputi Bidang Sumber Daya Manusia, Teknologi, dan Informasi Kementerian BUMN, Tedi Bharata, menyatakan bahwa forum EIRC 2024 sejalan dengan upaya transformasi di BUMN, mencakup perbaikan tata kelola, proses bisnis, serta pengembangan sumber daya manusia. Menurutnya, hubungan industrial dan karyawan adalah komponen penting dalam pengembangan SDM.

Tedi juga menekankan pentingnya menciptakan hubungan yang harmonis antara manajemen dan karyawan, yang dapat menjadi kunci untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

"Harapan kami adalah semua BUMN dapat saling mendukung untuk menciptakan sinergi yang dapat memperkuat peran BUMN sebagai pencipta nilai dan agen pembangunan yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan sosial," tambah Tedi.

Agus Dwi Handaya, Ketua Umum FHCI, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kolaborasi antara Kementerian BUMN, FHCI, dan Pertamina dalam membangun hubungan yang harmonis antara manajemen dan karyawan. Ini diharapkan dapat menciptakan keseimbangan antara kesejahteraan pekerja dan peningkatan kinerja perusahaan.

M. Erry Sugiharto, Direktur Sumber Daya Manusia Pertamina dan Ketua Bidang 4 Employee & Industrial Relations FHCI, menjelaskan bahwa EIRC 2024 berfungsi sebagai forum untuk mengidentifikasi dan membahas isu-isu dalam hubungan industrial.

"Semoga pertemuan ini dapat menghasilkan solusi yang bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat," tutup M. Erry Sugiharto.

Secara keseluruhan, hubungan industrial merupakan alat penting untuk menyeimbangkan kepentingan antara pengusaha dan pekerja, dengan harapan dapat mendorong produktivitas dan menciptakan budaya kerja yang positif.

Sebagai pemimpin dalam transisi energi, Pertamina berkomitmen untuk mendukung target Net Zero Emission 2060 serta mendorong program-program yang berkontribusi pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), selaras dengan penerapan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) dalam semua lini operasi bisnisnya.

Terkini