Penerbangan Helikopter Pertama di Indonesia dengan SAF: Inisiatif Inovatif Pertamina Group dan Mitra

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 19:28:25 WIB

Bali - PT Pertamina Group semakin memperkuat komitmennya dalam mendukung transisi energi di sektor penerbangan melalui distribusi Sustainable Aviation Fuel (SAF). Pada ajang Bali International Airshow 2024 yang berlangsung di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, bersama Sayap Garuda Indah (SGI) dan Bell Textron Inc., helikopter Bell 407 menjadi yang pertama di Indonesia menggunakan SAF, menandai langkah penting dalam mendukung dekarbonisasi penerbangan.

Dalam acara pengisian bahan bakar perdana dan demonstrasi penerbangan helikopter SGI di Bali International Airshow 2024 (19/09), Direktur Utama Pertamina Group, Riva Siahaan, menjelaskan bahwa distribusi SAF merupakan komponen kunci untuk mencapai tujuan keberlanjutan yang lebih luas, dengan harapan penggunaan SAF di armada penerbangan dapat mengurangi jejak karbon di sektor tersebut.

"Tahun lalu, Pertamina SAF telah berhasil dalam uji terbang pada pesawat komersial Boeing 737-800 NG. Kini, SGI resmi mengadopsi SAF untuk helikopter Bell 407, menjadikannya helikopter pertama di Indonesia yang menggunakan SAF untuk menekan emisi karbon dan mendukung upaya global melawan perubahan iklim," ungkap Riva.

Dia menambahkan bahwa penyaluran SAF di Bandara Ngurah Rai menunjukkan bahwa Indonesia mampu beradaptasi dengan tuntutan energi di industri penerbangan internasional, di mana SAF menjadi solusi jangka menengah untuk mengurangi jejak karbon tanpa memerlukan perubahan pada pesawat, infrastruktur bandara, atau rantai pasokan bahan bakar jet.

Pertamina SAF telah memenuhi berbagai standar internasional, termasuk sertifikasi International Sustainability and Carbon Certification (ISCC) untuk program Carbon Offsetting and Reduction Scheme for International Aviation (CORSIA) dan Renewable Energy Directive-Uni Eropa (RED-EU).

Pertamina juga memastikan bahwa SAF ini aman digunakan dan memenuhi standar yang ditetapkan oleh American Society of Testing and Materials (ASTM) serta terdaftar sebagai Corsia Eligible Fuel (CEF) oleh International Civil Aviation Organization (ICAO).

“Kolaborasi ini tidak hanya memajukan teknologi penerbangan berkelanjutan tetapi juga menunjukkan visi bersama antara Pertamina Group, SGI, dan Bell untuk menciptakan masa depan penerbangan yang lebih bersih dan ramah lingkungan,” tambah Riva.

Investasi SGI dalam SAF sejalan dengan komitmen mereka terhadap praktik berkelanjutan dan menunjukkan visi bersama untuk masa depan penerbangan yang lebih bersih.

“Di SGI, kami bangga menjadi pelopor transformasi penerbangan menuju keberlanjutan di Indonesia. Adopsi SAF bukan hanya langkah untuk mengurangi emisi karbon, tetapi juga merupakan komitmen untuk masa depan yang lebih baik bagi industri dan planet ini. Kerja sama dengan Pertamina dan Bell Helicopters sangat sesuai dengan tujuan ESG kami, yang menguatkan dedikasi kami terhadap inovasi dan tanggung jawab. Kemitraan ini merupakan contoh nyata bagaimana kita dapat mencapai dampak lingkungan yang signifikan melalui kolaborasi strategis, dan kami berharap dapat memperluas penggunaan SAF sebagai bagian dari misi kami untuk memimpin penerbangan berkelanjutan di seluruh wilayah,” ungkap François Lassale, CEO PT Sayap Garuda Indah.

Sinergi ini juga terwujud berkat dukungan Bell, produsen helikopter terkemuka, yang mendukung implementasi SAF dalam armada mereka. Kemitraan ini memperlancar transisi menuju praktik penerbangan yang lebih berkelanjutan dan mempercepat pengurangan emisi karbon di sektor penerbangan.

“Bell merasa terhormat dapat bekerja sama dengan SGI dan Pertamina Group untuk mendukung penerbangan helikopter pertama di Indonesia yang menggunakan bahan bakar penerbangan berkelanjutan,” kata William Dickey, Direktur Pengembangan Bisnis Bell untuk Asia Pasifik.

“Tonggak sejarah ini menegaskan dedikasi Bell terhadap solusi bahan bakar alternatif dan diskusi berkelanjutan kami dengan pelanggan dan regulator di seluruh Indonesia dan kawasan ini terkait penerapan SAF. Bersama-sama, kami berharap dapat memajukan teknologi penerbangan rendah karbon,” tambah William Dickey.

VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, di tempat terpisah menyatakan bahwa Pertamina Group terus memasarkan SAF tidak hanya untuk pesawat tetapi juga untuk helikopter, guna mendorong pemanfaatan SAF yang lebih luas.

“Dengan keberhasilan mendistribusikan SAF untuk transportasi udara jenis helikopter bersama SGI, ini membuktikan bahwa produk Pertamina SAF diakui oleh industri aviasi dan diharapkan dapat memberikan dampak positif baik secara finansial maupun dalam kontribusi perusahaan terhadap pengurangan emisi karbon,” ungkap Fadjar.

Pertamina, sebagai pemimpin dalam transisi energi, berkomitmen mendukung target Net Zero Emission 2060 dan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Semua upaya ini sejalan dengan penerapan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasional Pertamina.

Terkini