Pertamina Group dan SGI Bersama-sama Ciptakan Masa Depan Penerbangan yang Berkelanjutan

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 20:30:41 WIB

Bali - PT Pertamina Group terus berperan aktif dalam mendukung transisi energi di sektor penerbangan dengan menyediakan Sustainable Aviation Fuel (SAF). Dalam ajang Bali International Airshow 2024 yang diadakan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, helikopter Bell 407 menjadi helikopter pertama di Indonesia yang menggunakan SAF, menandakan langkah penting dalam dekarbonisasi penerbangan.

Dalam acara pengisian SAF perdana dan demonstrasi penerbangan helikopter SGI pada 19 September, Direktur Utama Pertamina Group, Riva Siahaan, mengungkapkan bahwa distribusi SAF adalah elemen kunci dalam mencapai tujuan keberlanjutan yang lebih luas. Diharapkan, semakin banyak armada penerbangan yang memanfaatkan SAF untuk mengurangi jejak karbon mereka.

“Setelah sukses melakukan uji coba SAF pada pesawat Boeing 737-800 NG tahun lalu, kini SGI telah resmi mengadopsi Pertamina SAF untuk helikopter Bell 407, menjadi bagian dari upaya mengurangi emisi karbon dan mendukung agenda global dalam menangani perubahan iklim,” jelas Riva.

Ia menambahkan bahwa penyaluran SAF di Bandara Ngurah Rai menunjukkan bahwa Indonesia mampu beradaptasi dengan kebutuhan energi di industri penerbangan internasional, di mana SAF menawarkan solusi tanpa memerlukan perubahan pada pesawat, infrastruktur bandara, atau rantai pasokan bahan bakar.

Pertamina SAF telah memenuhi berbagai standar internasional, termasuk sertifikasi ISCC untuk program CORSIA dan RED-EU, serta memastikan bahwa produk ini aman digunakan sesuai standar yang ditetapkan oleh ASTM dan terdaftar sebagai Corsia Eligible Fuel (CEF) oleh ICAO.

“Sinergi ini tidak hanya mempromosikan teknologi penerbangan berkelanjutan tetapi juga menunjukkan komitmen bersama Pertamina Group, SGI, dan Bell untuk menciptakan masa depan penerbangan yang lebih bersih dan ramah lingkungan,” tambah Riva.

SGI juga berkomitmen untuk berinvestasi dalam SAF, menunjukkan dedikasi mereka terhadap praktik berkelanjutan dan visi untuk masa depan penerbangan yang lebih bersih.

“Di SGI, kami bangga dapat menjadi pelopor dalam transformasi penerbangan menuju keberlanjutan di Indonesia. Adopsi SAF adalah langkah strategis untuk mengurangi emisi karbon dan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi industri dan planet kita. Kemitraan dengan Pertamina dan Bell sangat sejalan dengan tujuan ESG kami,” ujar François Lassale, CEO PT Sayap Garuda Indah.

Bell, sebagai produsen helikopter terkemuka, mendukung inisiatif ini dengan memfasilitasi penerapan SAF di armada mereka, mendorong transisi ke praktik penerbangan yang lebih berkelanjutan dan mempercepat pengurangan emisi karbon.

“Bell merasa terhormat dapat bermitra dengan SGI dan Pertamina Group dalam mendukung penerbangan helikopter pertama di Indonesia yang menggunakan bahan bakar berkelanjutan,” ungkap William Dickey, Direktur Pengembangan Bisnis Bell untuk Asia Pasifik.

“Tonggak sejarah ini menegaskan komitmen Bell terhadap solusi bahan bakar alternatif dan upaya berkelanjutan dalam diskusi dengan pelanggan dan regulator di Indonesia dan kawasan. Kami berharap dapat mendorong penerapan teknologi penerbangan rendah karbon bersama,” tambah William.

VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menegaskan bahwa Pertamina Group tidak hanya fokus pada penerbangan komersial, tetapi juga berupaya untuk memperluas penggunaan SAF dalam transportasi udara jenis helikopter.

“Keberhasilan distribusi SAF untuk helikopter bersama SGI menunjukkan pengakuan industri terhadap produk Pertamina SAF, dan diharapkan akan memberikan dampak positif baik secara finansial maupun dalam pengurangan emisi karbon,” ujar Fadjar.

Sebagai perusahaan yang memimpin dalam transisi energi, Pertamina berkomitmen untuk mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus menjalankan program-program yang berkontribusi pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), sejalan dengan penerapan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh operasi mereka.

Terkini