Pertamina: Menjawab Tantangan Lingkungan dengan Inovasi Penerbangan

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 15:37:22 WIB

Bali – PT Pertamina (Persero) dengan percaya diri mengumumkan langkah besar dalam pengembangan Sustainable Aviation Fuel (SAF) di Indonesia. Dalam panel diskusi “Global and Regional Collaboration Potential on Sustainable Aviation Fuel” di Bali International Air Show 2024, Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha Pertamina, A. Salyadi Saputra, mengungkapkan keyakinan dan rencana strategis perusahaan untuk masa depan penerbangan berkelanjutan.

Salyadi memaparkan bahwa Pertamina sedang mempersiapkan diri untuk mendukung industri penerbangan dengan SAF melalui berbagai inisiatif, termasuk teknologi terbaru dan dukungan kebijakan dari pemerintah. “Kami sudah siap! Pertamina Patra Niaga memiliki lisensi dari Carbon Offsetting and Reduction Scheme for International Aviation (CORSIA) dan Renewable Energy Directive-EU, yang memungkinkan kami menjadi pemasok SAF yang terpercaya. Selain itu, kami sedang meningkatkan fasilitas kilang agar bisa bertransformasi menjadi green refinery yang efisien dalam memproduksi SAF,” jelasnya dengan semangat.

Dia menekankan peran penting Pertamina sebagai Badan Usaha Milik Negara, yang memiliki tanggung jawab untuk menjaga ketahanan energi nasional sambil memastikan kinerja finansial yang berkelanjutan. “Kami percaya SAF adalah peluang emas bagi industri penerbangan. Saat ini, kami sudah sukses dengan biofuel B35, dan kami berencana untuk meningkatkan hingga B40 atau B50. Pasar SAF tidak hanya terbatas di Indonesia, tetapi juga memiliki potensi besar di pasar global, berkat sumber daya alam yang melimpah di tanah air,” imbuh Salyadi.

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, juga memberikan dukungan penuh terhadap upaya Pertamina dalam mengembangkan SAF. “Kami percaya satu negara tidak bisa bergerak sendirian. Pertamina sangat penting untuk Indonesia, dan kami ingin melihat lebih banyak keterlibatan dari mitra internasional. Kerja sama dengan perusahaan seperti Airbus akan sangat mendukung pengembangan ekosistem SAF di Indonesia,” tuturnya.

Luhut menekankan bahwa forum dan diskusi seperti ini adalah kunci untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman, serta merumuskan roadmap bahan bakar yang efisien. “Kita harus bersatu untuk mencapai target nol emisi pada tahun 2060. Ini adalah tantangan bersama yang harus kita hadapi,” tegasnya.

Sebagai pelopor dalam transisi energi, Pertamina berkomitmen untuk mendukung target Net Zero Emission 2060 dan terus mendorong program yang berkontribusi langsung pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Langkah ini sejalan dengan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) yang diintegrasikan ke dalam seluruh operasi Pertamina.

Dengan langkah inovatif dan kolaboratif ini, Pertamina siap menavigasi dunia penerbangan menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. Mari kita semua bergandeng tangan dalam perjalanan menuju langit yang lebih bersih!

Terkini