JAKARTA - AS Roma menutup pekan kesembilan Serie A musim 2025/2026 dengan kemenangan tipis saat menjamu Parma di Olimpico Stadium. Il Lupi menang 2-1 berkat gol dari Mario Hermoso dan Artem Dovbyk, sementara Parma memperkecil kedudukan melalui Alessandro Circati. Kemenangan ini membawa Roma naik ke peringkat kedua klasemen sementara dengan 21 poin, sedangkan Parma tertahan di posisi ke-15 dengan tujuh poin.
Laga berjalan terbuka sejak menit pertama, dengan kedua tim saling menyerang. Roma menguasai jalannya pertandingan, menciptakan sejumlah peluang berbahaya. Wesley Franca beberapa kali merepotkan pertahanan Parma, namun tim tamu tetap mampu melancarkan ancaman balik. Intensitas pertandingan membuat penonton di Olimpico Stadium terus menahan napas, menunggu gol pertama yang tak kunjung datang.
Babak Pertama yang Ketat
Meski menguasai permainan, Roma kesulitan menjebol pertahanan Parma yang disiplin. Di akhir babak pertama, Matias Soule sempat mencetak gol untuk tuan rumah, namun VAR membatalkannya karena offside. Skor 0-0 bertahan hingga turun minum, meninggalkan ketegangan di antara para pendukung yang berharap gol pembuka segera tercipta di babak kedua.
Fokus kedua tim terlihat jelas: Roma berupaya menekan pertahanan Parma, sedangkan tim tamu mencoba memanfaatkan celah melalui serangan balik cepat. Kesabaran dan konsentrasi menjadi kunci bagi kedua tim, terutama bagi lini pertahanan yang beberapa kali menghadapi tekanan beruntun.
Gol Penentu dari Hermoso dan Dovbyk
Memasuki babak kedua, Roma tetap mempertahankan dominasi. Usaha mereka akhirnya membuahkan hasil pada menit ke-63, ketika Mario Hermoso berhasil menyambut sepak pojok dan menaklukkan kiper Parma. Gol ini menjadi titik balik pertandingan, meningkatkan kepercayaan diri Roma dan memaksa Parma lebih agresif mencari gol balasan.
Tak lama setelah itu, Artem Dovbyk menambah keunggulan Roma pada menit ke-86. Tendangan memutar Dovbyk di dalam kotak penalti membuat skor berubah menjadi 2-0. Meski unggul dua gol, Roma tidak boleh lengah. Parma terus berusaha mengejar ketertinggalan dan akhirnya memperkecil skor pada menit ke-90 melalui Alessandro Circati, memanfaatkan umpan sundulan Benedyczak menjadi gol. Skor 2-1 bertahan hingga peluit akhir dibunyikan.
Performa Individu yang Menonjol
Kemenangan Roma tidak lepas dari kualitas individu pemain. Mario Hermoso menjadi kunci di lini pertahanan sekaligus menghadirkan kontribusi penting di lini depan. Artem Dovbyk menunjukkan ketenangan dan penyelesaian akhir yang efektif di kotak penalti. Wesley Franca, Dybala, dan Soule juga bermain agresif, membantu menciptakan peluang dan menjaga tekanan terhadap Parma.
Parma, meski kalah, menunjukkan semangat juang tinggi. Pertahanan mereka cukup disiplin dan beberapa kali merepotkan Roma, namun kurangnya penyelesaian akhir membuat tim tamu gagal mencetak gol lebih banyak. Gol Circati menjadi bukti bahwa Parma mampu memanfaatkan momen yang ada, meski itu tidak cukup untuk mengimbangi Roma.
Susunan Pemain dan Strategi
Roma tampil dalam formasi 3-4-2-1 dengan Svilar di bawah mistar; Ndicka, Mancini, Hermoso sebagai lini belakang; Franca, Kone, Cristante, Celik di lini tengah; serta Dybala, Soule, dan Ferguson di lini depan. Pelatih Gian Piero Gasperini berhasil menyeimbangkan tekanan menyerang dan soliditas pertahanan.
Parma menurunkan Suzuki; Valenti, Circati, Del Prato; Britschgi, Bernabe, Estevez, Sorensen, Ordonez; Pellegrino, Cutrone dalam formasi 3-5-2. Pelatih Carlos Cuesta berupaya memaksimalkan serangan balik dan memanfaatkan bola-bola mati, namun tak mampu menahan dominasi Roma secara keseluruhan.
Kemenangan tipis ini membawa Roma semakin dekat dengan posisi puncak Serie A. Performa solid pemain, terutama kontribusi Hermoso dan Dovbyk, menjadi modal penting bagi Il Lupi untuk menjaga konsistensi hingga laga-laga selanjutnya. Parma harus segera mengevaluasi strategi dan pertahanan mereka jika ingin keluar dari zona tengah bawah dan memperbaiki posisi di klasemen.