JAKARTA - PLN Indonesia Power Renewables teken kontrak perjanjian pemegang saham bersama dengan Trina Solar, Sinar Mas, dan Agra Surya Energi, yang akan bekerja sama dalam memproduksi sel dan panel surya. Kesepakatan ini menandai langkah penting PLN untuk memasuki industri manufaktur energi baru terbarukan (EBT).
Saat ini, mereka tengah melakukan pembangunan Pabrik Sel dan Panel Surya terbesar di Indonesia tengah dilakukan di Kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah.
Melihat itu, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menyebut kolaborasi lintas sektor ini adalah satu hal besar yang dilakukan dalam misi menyelamatkan bumi dari perubahan iklim melalui transisi energi. Untuk itu, kata dia, PLN akan mengupayakan sebaik mungkin kinerja perusahaan gabungan ini, sebagaimana dengan potensi besar energi surya yang dimiliki oleh Indonesia.
Dia melanjutkan, untuk mencapai target produksi sebesar 1 GWP (Gigawatt Peak), perusahaan akan menggunakan teknologi yang bahkan belum ada di industri Solar PV dalam negeri, yaitu TOPCon (Tunnel Oxide Passivated Contract). Teknologi ini akan meningkatkan efisiensi panel surya yang semulanya hanya 20%, menjadi 28,7%.
Chairman Trina Solar, Gao Jifan mengatakan kolaborasi ini sangat diperlukan, terutama untuk mencapai karbon netral, yang sejalan dengan visi China dalam mencapai Net Zero Emission 2060. Saat ini, menjalankan bisnis, selain untuk mencapai keuntungan secara ekonomi, juga harus mengamankan masa depan untuk generasi mendatang.
Sementara itu, Board Member Sinar Mas Group, Franky Oesman Widjaja, menganggap kolaborasi ini sebagai langkah progresif yang mendukung percepatan penggunaan energi terbarukan. Dia menekankan bahwa upaya bersama ini memiliki potensi besar untuk pengembangan lebih lanjut dan mencapai hasil yang positif dalam hal energi terbarukan di Indonesia.