JAKARTA-PLN Indonesia Power PLTU Ombilin memperkenalkan inovasi terbaru dengan mengubah Fly Ash Bottom Ash (FABA) menjadi Pupuk Silika, menggantikan penggunaan untuk Netralisasi Asam Tambang. Pembangkit ini, yang berlokasi di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, berhasil menciptakan Pupuk Silika yang memberikan manfaat positif untuk pertumbuhan tanaman seperti padi, jagung, bawang, dan cabai, digunakan oleh komunitas sekitar pembangkit.
Chandra Indrawanto, Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Balitbangtan Sumatera Barat, memberikan penghargaan terhadap terobosan PLN IP PLTU Ombilin. Dia menegaskan bahwa Pupuk Silika yang dihasilkan dari FABA sangat bermanfaat bagi petani lokal, membantu tanaman menjadi lebih kokoh dan mendukung proses fotosintesis.
Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menekankan bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari upaya terus-menerus PLN IP untuk berinovasi, khususnya dalam tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan. Program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) PLN Peduli, dijalankan oleh PLN Indonesia Power, bertujuan menciptakan Creating Shared Value (CSV) bagi korporasi dan masyarakat, memberikan kontribusi positif dalam peningkatan aspek ekonomi, sosial, kesehatan, dan lingkungan.
"PLN hadir melalui program TJSL PLN Peduli yang dijalankan oleh PLN Indonesia Power, apa yang kami lakukan di Ombilin diharapkan dapat menciptakan Creating Shared Value (CSV), sehingga dapat berkontribusi dalam pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, seperti pupuk silika PLTU Ombilin yang dimanfaatkan masyarakat sekitar pembangkit yang berprofesi sebagai petani," ujar Edwin.
Pupuk Silika yang dihasilkan oleh PLTU Ombilin telah memenuhi standar mutu SiO2 minimal 6%, sesuai dengan Keputusan Menteri Pertanian tentang Persyaratan Teknis Minimal Pupuk An-Organik. Izin edarnya juga telah diterima dengan merek Ombilin dari Menteri Pertanian Republik Indonesia. Dengan terdaftarnya Pupuk Ombilin, produk ini terbukti aman untuk tanaman dan dapat beredar di pasaran, mendukung pertanian yang berkelanjutan.