JAKARTA-Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata sebesar 192 megawatt peak (MWp) baru-baru ini resmi bisa beroperasi. Dalam peresmian tersebut, Muhammad Firmansyah, Direktur Enjiniring PLNE, turut hadir dalam. Proyek yang dibangun di atas Waduk Cirata ini diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, yang menyatakan bahwa Indonesia berhasil mengawal pembangunan proyek ini, menjadikan hari tersebut bersejarah.
"Hari ini merupakan hari yang bersejarah, karena mimpi besar kita untuk membangun pembangkit energi baru terbarukan (EBT) dalam skala besar akhirnya bisa terlaksana. Dan, kita berhasil membangun salah satu pembangkit listrik tenaga surya terapung yang terbesar di Asia Tenggara dan nomor tiga di dunia," kata Jokowi
Dalam proyek monumental ini, PLNE turut terlibat dalam penyusunan dokumen Detailed Engineering Design (DED) yang mencakup Gardu Induk dan Transmisi yang terhubung dengan PLTS Cirata. Ini menegaskan dukungan PLNE terhadap proyek Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia sebagai komitmen nyata dalam menerapkan Environmental, Social, and Governance (ESG) dan Green Energy.
Penting untuk dicatat bahwa PLTS Terapung Cirata merupakan hasil kolaborasi global antara PT PLN (Persero) dan perusahaan Uni Emirat Arab (UEA). Seremoni peresmian juga dihadiri oleh Menteri Perdagangan Luar Negeri Uni Emirat Arab (UEA), Thani Ahmed Al Zeyoudi; Menteri Kabinet Indonesia Maju; (Pj.) Gubernur Provinsi Jawa Barat; Bupati Purwakarta; Direktur Utama PT PLN (Persero) beserta Komisaris dan Direksi PLN Group. Semua ini menandai momen penting dalam mengukuhkan keberhasilan Indonesia dalam mengadopsi sumber energi terbarukan secara global.