Senin, 18 November 2024

PLN Indonesia Power Menjadi Pelopor Transisi Energi di Nusa Penida: Dukungan Bagi Sektor Pariwisata dan Komitmen Menuju NZE

PLN Indonesia Power Menjadi Pelopor Transisi Energi di Nusa Penida: Dukungan Bagi Sektor Pariwisata dan Komitmen Menuju NZE

JAKARTA- PLN Indonesia Power (PLN IP) sekali lagi memperkuat perannya sebagai pelaku utama dalam akselerasi transisi energi di Indonesia dengan mengumumkan langkah-langkah inovatif dalam pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Nusa Penida. Melalui penambahan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB), PLN IP berusaha tidak hanya untuk mendukung industri pariwisata Pulau Dewata dengan energi bersih, tetapi juga untuk mewujudkan visi Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 serta memastikan bahwa proses bisnisnya selaras dengan prinsip-prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).

Saat ini, Pulau Nusa Penida Bali telah memiliki PLTS Hybrid Nusa Penida berkapasitas 3,5 MWac. Namun, dalam rencana jangka menengah, sistem kelistrikan di Nusa Penida akan ditambah dengan pembangkit hijau sebesar 14,5 MW yang terdiri dari PLTS dan PLTB yang akan dilengkapi dengan teknologi Battery Energy Storage System (BESS). Proyek ini direncanakan akan beroperasi pada tahun 2025 untuk PLTS dan tahun 2026 untuk PLTB.

Langkah-langkah pengembangan ini mendapat dukungan langsung dari Komisi VII DPR RI dalam kunjungan kerja spesifik di Provinsi Bali. Ketua tim Kunjungan Kerja Spesifik, Sugeng Suparwanto, menyatakan bahwa PLTS Hybrid Nusa Penida tidak hanya menjadi simbol dari KTT G20 pada tahun 2022, tetapi juga menandai komitmen bersama dalam transisi energi.

Baca Juga

Askrindo Dorong Generasi Emas Indonesia 2045 melalui Gerakan Anak Sehat di Labuan Bajo

"Pembangunan PLTS bukan hanya simbolis, tetapi berkelanjutan. Kami berkomitmen untuk menuju Net Zero Emission karena kita sebagai bangsa besar ingin melestarikan bumi dari dampak pemanasan global yang semakin terasa," ujar Sugeng.

Menurut Sugeng, PLTS Nusa Penida adalah langkah awal dan strategis dalam transisi energi menuju penggunaan energi terbarukan. Ia menekankan bahwa meskipun kontribusi PLTS masih relatif kecil dibandingkan dengan total kebutuhan listrik di Bali, hal ini akan memberikan penghematan yang signifikan dan mengurangi emisi secara drastis.

PLTS Hybrid Nusa Penida memiliki peran strategis dalam menyediakan listrik untuk tiga pulau, termasuk Nusa Lembongan, Nusa Ceningan, dan Nusa Penida, dengan total luas wilayah 209,4 km2 dan jumlah pelanggan sebanyak 21.238. Sebagai bagian dari rencana jangka pendek, pada tahun 2024 akan dilakukan penambahan mesin pembangkit berkapasitas 4 MW untuk meningkatkan keandalan dan pelayanan penyambungan.

Untuk mendukung pengembangan energi bersih di Indonesia, Komisi VII DPR RI sedang menyusun regulasi terkait EBT untuk mendukung transisi energi yang sedang berlangsung. Selain itu, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jisman P. Hutajulu, juga memberikan dukungan terkait penyusunan regulasi ketenagalistrikan melalui Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) yang mendukung target NZE.

PLN Indonesia Power, sebagai bagian dari PT PLN (Persero) yang memiliki peran strategis dalam kelistrikan Indonesia, berkomitmen untuk mendukung program transisi energi menuju NZE dengan meningkatkan kapasitas pembangkit dengan teknologi bersih. Pengembangan PLTS di Nusa Penida merupakan salah satu program yang telah tersusun dalam Rencana Usaha Penyedia Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN Persero Tahun 2021-2030 yang dikenal sebagai RUPTL Paling Hijau karena 52% pembangkit listrik yang direncanakan memanfaatkan sumber energi terbarukan.

Dalam RUPTL Paling Hijau, PLN IP berkomitmen untuk membangun pembangkit EBT sebesar 20,9 GW, di mana 5,2 GW terdiri dari pembangkit listrik tenaga surya dan bayu. Dengan capaian ini, PLN telah berhasil mengurangi emisi CO2 sebesar 52,3 juta ton CO2 pada tahun 2023, menjadi 283 juta ton CO2, yang menjadi landasan kuat menuju target NZE 2060.

PLN Indonesia Power akan terus mengejar target bauran EBT melalui pengembangan pembangkit hijau di Nusa Penida. Senior Manager PLN Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Bali, I Made Harta Yasa, menyatakan dukungan penuh terhadap roadmap pengembangan sistem Nusa Penida dengan energi bersih untuk mencapai target NZE Bali pada tahun 2045.

Dengan terus berkembangnya energi bersih di Bali, PLN Indonesia Power berharap dapat menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia komitmen dalam mencapai Net Zero Emission dan menciptakan citra positif bagi negara di tingkat internasional.

Redaksi

Redaksi

Insiderindonesia.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Bos Lion Air Resmi Jadi Dirut Garuda Indonesia

Bos Lion Air Resmi Jadi Dirut Garuda Indonesia

Kementerian BUMN Tunjuk Jisman P. Hutajulu Sebagai Komisaris Baru PT PLN (Persero)

Kementerian BUMN Tunjuk Jisman P. Hutajulu Sebagai Komisaris Baru PT PLN (Persero)

Sarana Menara Nusantara Tandatangani Perubahan Perjanjian Kredit dengan Bank Danamon

Sarana Menara Nusantara Tandatangani Perubahan Perjanjian Kredit dengan Bank Danamon

KAI dan Universitas Indonesia Jalin Kerja Sama Pengembangan Stasiun UI untuk Transportasi Berkelanjutan

KAI dan Universitas Indonesia Jalin Kerja Sama Pengembangan Stasiun UI untuk Transportasi Berkelanjutan

ITDC Berikan Penghargaan Kepada Bea Cukai atas Dukungan dalam Kejuaraan Dunia Jetski di Danau Toba

ITDC Berikan Penghargaan Kepada Bea Cukai atas Dukungan dalam Kejuaraan Dunia Jetski di Danau Toba