Pertamina Group: Membuka Peluang Baru dalam Penerbangan Hijau
- Sabtu, 12 Oktober 2024
Bali – Dalam langkah berani yang memancarkan semangat inovasi, PT Pertamina Group memperkenalkan Sustainable Aviation Fuel (SAF) di ajang Bali International Airshow 2024. Penyaluran SAF kepada maskapai nasional Citilink di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai bukan hanya menandai momen bersejarah, tetapi juga menunjukkan komitmen Pertamina dalam mendukung transisi menuju energi yang lebih ramah lingkungan.
SAF yang diperkenalkan ini merupakan bagian dari upaya global untuk mengurangi emisi karbon di sektor penerbangan. Dengan semakin meningkatnya kesadaran akan pentingnya keberlanjutan, Pertamina Group melangkah maju untuk menyediakan bahan bakar yang tidak hanya efisien, tetapi juga lebih bersih.
“Peluncuran SAF pertama di Bandara Ngurah Rai ini menegaskan bahwa Indonesia siap beradaptasi dengan tuntutan energi global. SAF memberikan solusi praktis untuk mengurangi jejak karbon, tanpa perlu memodifikasi pesawat atau infrastruktur bandara,” ungkap Riva Siahaan, Direktur Utama PT Pertamina Group.
Baca JugaArasoft Melangkah Besar dalam Mendorong Digitalisasi Pendidikan di Indonesia
SAF yang diproduksi Pertamina telah memenuhi berbagai standar internasional, termasuk sertifikasi dari International Sustainability and Carbon Certification (ISCC) dan program Carbon Offsetting and Reduction Scheme for International Aviation (CORSIA). Ini menunjukkan komitmen Pertamina terhadap kualitas dan keamanan bahan bakar yang digunakan.
“Dengan memanfaatkan bahan baku terbarukan seperti Used Cooking Oil (UCO) atau minyak jelantah, Pertamina SAF berkontribusi pada pengurangan ketergantungan pada bahan bakar fosil sekaligus menjaga lingkungan kita,” tambah Riva.
Dewa Rai, Direktur Utama PT Citilink Indonesia, mengungkapkan rasa optimisnya terhadap kemitraan ini. “Kerja sama dengan Pertamina Group adalah langkah strategis dalam mendukung keberlanjutan sektor penerbangan. Kami yakin SAF akan membantu kami mencapai target pengurangan emisi karbon,” ujarnya.
Selama Bali International Airshow 2024, Citilink berhasil mengangkut 30 KL SAF, sebuah pencapaian awal yang menunjukkan potensi besar SAF sebagai bahan bakar alternatif yang lebih ramah lingkungan.
Fadjar Djoko Santoso, VP Corporate Communication Pertamina, menekankan pentingnya kolaborasi ini. “Setelah sukses mendistribusikan SAF kepada Virgin Australia Airlines, kini kami bangga dapat bermitra dengan Citilink. Kami percaya SAF akan semakin diminati dan memberikan dampak positif dalam pengurangan emisi karbon di industri penerbangan, baik di dalam negeri maupun global,” jelas Fadjar.
Dengan peluncuran ini, Pertamina Group tidak hanya menunjukkan komitmennya terhadap inovasi, tetapi juga menetapkan standar baru bagi keberlanjutan di industri penerbangan. Ini adalah momen yang menggembirakan bagi industri penerbangan Indonesia, saat kita bersiap meluncur ke masa depan yang lebih hijau dan bertanggung jawab. Mari bersama-sama menjadikan penerbangan lebih bersih dan lebih baik untuk generasi mendatang!
Redaksi
Insiderindonesia.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Sarana Menara Nusantara Tandatangani Perubahan Perjanjian Kredit dengan Bank Danamon
- Kamis, 14 November 2024
Kementerian BUMN Tunjuk Jisman P. Hutajulu Sebagai Komisaris Baru PT PLN (Persero)
- Kamis, 14 November 2024
Cara Menghitung Pendapatan Perkapita dengan Contoh dan Penjelasan Lengkap
- Jumat, 08 November 2024
Berita Lainnya
BSI: 21 Juta Muslim Indonesia Mampu Haji, Baru 53 Persen Punya Tabungan
- Sabtu, 16 November 2024
Kementerian BUMN Tunjuk Jisman P. Hutajulu Sebagai Komisaris Baru PT PLN (Persero)
- Kamis, 14 November 2024
Sarana Menara Nusantara Tandatangani Perubahan Perjanjian Kredit dengan Bank Danamon
- Kamis, 14 November 2024
Terpopuler
1.
Harga Biopsi Payudara: Prosedur, Manfaat, dan Biayanya
- 06 November 2024
2.
3.
4.
10 Daftar Tempat Cuci Steam Motor Terdekat Daerah Jakarta
- 03 November 2024
5.
Perum Jasa Tirta I, Tebar Ratusan Ribu Ikan di Serayu
- 31 Oktober 2024