Rabu, 15 Oktober 2025

Festival Kuliner Nunukan Angkat Cita Rasa dan Identitas Budaya Perbatasan

Festival Kuliner Nunukan Angkat Cita Rasa dan Identitas Budaya Perbatasan
Festival Kuliner Nunukan Angkat Cita Rasa dan Identitas Budaya Perbatasan

JAKARTA - Festival Kuliner Tradisional di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Rabu 15 Oktober 2025, menjadi bukti nyata upaya pelestarian warisan budaya di wilayah perbatasan Indonesia–Malaysia. 

Dalam rangkaian perayaan HUT ke-26 Kabupaten Nunukan, beragam makanan adat dari berbagai etnis ditampilkan untuk memperkenalkan kekayaan kuliner lokal yang sarat makna budaya dan sejarah.

Festival ini tidak sekadar menghadirkan cita rasa khas Nusantara, tetapi juga memperlihatkan kekuatan identitas masyarakat perbatasan dalam menjaga tradisi kuliner mereka di tengah arus modernisasi dan globalisasi.

Baca Juga

Wapres Gibran Minta PLN Percepat Listrik Desa Menjadi 24 Jam Penuh

Ragam Kuliner dari Tanah Perbatasan

Berbagai etnis di Nunukan menampilkan kuliner khas masing-masing, mulai dari Dayak Lundayeh hingga Suku Tidung. Setiap hidangan memiliki kisah tersendiri tentang cara hidup, sejarah, dan nilai budaya masyarakatnya.

Dari etnis Dayak Lundayeh, pengunjung dapat mencicipi Luba' Laya', yaitu lontong berbahan dasar beras Adan—beras organik khas dataran tinggi Krayan. Beras ini dikenal memiliki aroma alami dan warna putih bersih yang menjadi kebanggaan masyarakat lokal. 

Sajian ini kerap hadir dalam upacara adat dan acara penting di wilayah Krayan.

Selain itu, etnis Dayak Lundayeh juga menyajikan berbagai olahan khas lainnya, seperti jamur yang ditumis dengan rempah-rempah lokal dan umbut pisang Sanggar, bagian batang muda pohon pisang yang diolah menjadi sayur. 

Semua hidangan tersebut menggambarkan kedekatan masyarakat Krayan dengan alam serta kearifan lokal dalam memanfaatkan bahan pangan yang tersedia di lingkungan mereka.

“Menu yang kami sajikan semua makanan adat dan selalu dimasak ketika ada acara adat dan upacara di daerah kami,” kata Karolina, peserta dari Dayak Lundayeh.

Wilayah Krayan sendiri merupakan daerah perbatasan yang masih terisolasi, hanya dapat dijangkau dengan penerbangan perintis berkapasitas kecil. Namun, keterbatasan akses justru membantu masyarakat setempat mempertahankan keaslian kuliner dan tradisi mereka.

Nasi Besubut, Warisan Kuliner Suku Tidung

Dari Suku Tidung, salah satu menu yang menarik perhatian adalah Nasi Besubut—nasi yang dicampur dengan jagung atau pisang. Hidangan ini memiliki sejarah panjang, lahir dari masa sulit ketika masyarakat harus berhemat bahan pangan. 

Kini, Nasi Besubut menjadi simbol ketahanan dan kreativitas masyarakat Tidung dalam menghadapi tantangan hidup.Nasi Besubut biasanya disajikan dengan Sambol Mambaring (sambal terasi) dan Umbus Musilui, yaitu daun singkong yang ditumbuk dan diremas dengan minyak goreng serta bumbu khas Tidung 

Lauk pendamping lainnya antara lain Kanon Masin Gami, ikan asin dengan bumbu pedas menggugah selera, serta Inaul, olahan ubi kayu yang teksturnya menyerupai papeda.

“Kita bertujuan mengenalkan makanan-makanan daerah biar anak-anak Nunukan tidak melupakan asal-usulnya,” jelas penggiat kuliner khas Tidung, Edy Sasmito.

Pelestarian Tradisi Melalui Kuliner

Bupati Nunukan Irwan Sabri menegaskan bahwa festival ini bukan hanya tentang menikmati makanan, melainkan juga tentang melestarikan identitas dan nilai-nilai budaya masyarakat perbatasan. 

Ia menilai setiap kuliner tradisional menyimpan filosofi tersendiri tentang kehidupan, kebersamaan, dan hubungan manusia dengan alam.

“Masing-masing masakan memiliki keunikan, mencakup cara menyajikan makanannya, mulai dari pemilihan bahan, metode memasak, alat-alat masak, hingga cara mengonsumsinya,” ujar Irwan.

Ia menambahkan, kekayaan rempah dan cita rasa kuliner Nunukan merupakan potensi besar yang bisa dikembangkan sebagai daya tarik wisata budaya. Dengan mengangkat kuliner khas daerah, masyarakat setempat tidak hanya menjaga warisan leluhur, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru melalui sektor pariwisata dan industri kreatif.

Kuliner sebagai Sarana Promosi Pariwisata

Menurut Irwan, kegiatan seperti Festival Kuliner Tradisional bisa menjadi media strategis untuk memperkenalkan Nunukan ke tingkat nasional maupun internasional. Dalam konteks wilayah perbatasan, promosi kuliner juga menjadi cara memperkuat identitas Indonesia di tengah pertemuan dua budaya negara.

“Ini bisa dimanfaatkan sebagai sarana strategis untuk mendongkrak industri pariwisata kita. Dan festival kuliner menjadi promosi agar kuliner kita bisa dikenal luas,” katanya.

Festival kuliner tersebut diikuti oleh berbagai komunitas adat, pelaku usaha mikro, hingga masyarakat umum yang ingin memperkenalkan olahan khas keluarga.

 Selain mencicipi makanan, pengunjung juga dapat menyaksikan pameran alat masak tradisional, lomba memasak, dan pertunjukan musik daerah.

Menjaga Warisan dari Pengaruh Budaya Luar

Irwan mengingatkan bahwa pelestarian kuliner tradisional merupakan bagian dari upaya menjaga kekayaan budaya tak benda dari pengaruh budaya luar. Ia menegaskan, generasi muda perlu dilibatkan dalam pelatihan dan pendokumentasian resep agar pengetahuan kuliner tidak hilang ditelan waktu.

“Pemkab Nunukan melakukan pemberdayaan melalui berbagai kegiatan pelatihan,” jelasnya.

Upaya tersebut diharapkan dapat memperkuat posisi Nunukan sebagai wilayah perbatasan yang kaya akan tradisi dan memiliki identitas budaya kuat. Dengan melestarikan kuliner, masyarakat tidak hanya mempertahankan cita rasa, tetapi juga menjaga ingatan kolektif tentang sejarah dan kehidupan nenek moyang mereka.

Festival Kuliner Tradisional di Nunukan menjadi contoh nyata bagaimana makanan bisa menjadi jembatan antara masa lalu dan masa kini—menghubungkan generasi lama dengan generasi muda dalam satu meja yang sama, melalui rasa dan budaya yang diwariskan turun-temurun.

Tsaniyatun Nafiah

Tsaniyatun Nafiah

Insiderindonesia.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Rekomendasi Smartphone Realme 15 Pro 5G Cocok untuk Kreativitas Anak Muda

Rekomendasi Smartphone Realme 15 Pro 5G Cocok untuk Kreativitas Anak Muda

Spesifikasi Smartphone Redmi Turbo 5 Tawarkan Chipset Kencang dan Layar Tajam

Spesifikasi Smartphone Redmi Turbo 5 Tawarkan Chipset Kencang dan Layar Tajam

POCO X8 Pro Hadir dengan Performa Flagship dan Baterai Jumbo

POCO X8 Pro Hadir dengan Performa Flagship dan Baterai Jumbo

Smartphone Huawei Mate 80 Pro+ Hadir dengan Layar dan Kamera Canggih

Smartphone Huawei Mate 80 Pro+ Hadir dengan Layar dan Kamera Canggih

Infinix Hot 50 Usung Layar Mulus 120Hz dan Baterai Besar Tahan Lama

Infinix Hot 50 Usung Layar Mulus 120Hz dan Baterai Besar Tahan Lama