Cara Efektif Mengendalikan GERD Lewat Pola Makan Tepat dan Gaya Hidup Sehat
- Rabu, 29 Oktober 2025
JAKARTA - Gastroesophageal Reflux Disease atau GERD terjadi ketika asam lambung naik kembali ke kerongkongan, menyebabkan sensasi panas di dada dan rasa pahit atau asam di mulut.
Dokter spesialis penyakit dalam konsultan gastro, Dedy G. Sudrajat, menjelaskan bahwa kondisi ini muncul akibat melemahnya katup antara lambung dan kerongkongan. “Klep yang melemah memungkinkan isi lambung kembali ke atas,” ujarnya.
Pemicu GERD beragam, mulai dari kebiasaan makan, jenis makanan, hingga kondisi psikologis seperti stres. Makanan tinggi lemak, cokelat, pedas, susu, atau bawang putih berlebih dapat meningkatkan risiko.
Baca JugaLonjakan Influenza Harus Diantisipasi dengan Pencegahan Tepat
Kebiasaan makan terlalu cepat, terlalu kenyang, atau langsung berbaring setelah makan juga memicu gejala. Minuman seperti kopi, alkohol, dan soda turut berperan pada sebagian orang.
Selain itu, stres atau kondisi emosional tertentu bisa memperburuk gejala. Mengetahui faktor-faktor ini penting untuk mengendalikan GERD, karena respons tiap individu berbeda. Misalnya, sebagian orang masih bisa minum kopi dalam jumlah kecil, tetapi sebagian lain lebih sensitif terhadap makanan pedas atau santan.
Perbaikan Pola Makan dan Porsi yang Tepat
Perubahan gaya hidup menjadi fondasi penanganan GERD. Salah satu langkah utama adalah mengatur porsi dan frekuensi makan. Dedy menyarankan makan dalam jumlah kecil tetapi lebih sering, sehingga lambung tidak terlalu penuh. Pada sebagian orang, puasa atau jeda makan yang teratur justru membantu mengurangi gejala.
Selain itu, bagi pasien obesitas, penurunan berat badan terbukti efektif menurunkan risiko kambuhnya GERD. Pola makan saat berbuka puasa juga perlu diperhatikan. Mengonsumsi terlalu banyak atau terlalu berlemak saat berbuka justru memicu naiknya asam lambung. Pilihan menu sehat dengan porsi yang seimbang menjadi kunci.
Mengunyah makanan lebih lama dan tidak terburu-buru juga menjadi strategi penting. Menghabiskan makanan terlalu cepat dapat menambah tekanan di lambung, melemahkan katup, dan mempermudah naiknya asam lambung ke kerongkongan. Dengan mengunyah perlahan, makanan tercerna lebih baik dan risiko GERD dapat berkurang.
Menjaga Jarak Waktu Sebelum Tidur dan Kebiasaan Sehari-hari
Setelah makan, tubuh membutuhkan waktu untuk mencerna makanan. Tidak disarankan langsung berbaring setelah makan. Dedy menekankan agar jeda minimal tiga jam sebelum tidur diterapkan untuk mencegah gejala malam hari. Kebiasaan ini sederhana tetapi efektif menurunkan kemungkinan serangan GERD saat tidur.
Kebiasaan lain yang perlu diperhatikan adalah merokok. Asap rokok dapat merusak lapisan pelindung kerongkongan dan menurunkan produksi air liur, yang berperan menetralkan asam lambung.
Perempuan hamil juga rentan mengalami GERD, sehingga penting untuk memantau gejala dan berkonsultasi dengan dokter bila muncul riwayat serangan sebelumnya.
Saat gejala muncul, penting untuk tetap tenang. Panik atau cemas justru memperburuk kondisi. Minum air putih biasa dapat membantu meredakan sensasi terbakar. Menghindari air terlalu panas atau dingin juga dianjurkan untuk mencegah iritasi lebih lanjut.
Obat dan Penanganan Medis Bila Diperlukan
Meski gaya hidup sehat dan pola makan menjadi prioritas, obat lambung tetap diperlukan dalam kondisi tertentu. Obat diresepkan oleh dokter untuk pasien dengan gejala yang sering muncul atau belum dapat dikendalikan sepenuhnya melalui perubahan kebiasaan.
Kombinasi strategi ini, mulai dari mengenali pemicu makanan, mengatur porsi dan frekuensi makan, menjaga jarak sebelum tidur, hingga penggunaan obat bila diperlukan, menjadi pendekatan menyeluruh untuk mengatasi GERD. Kesadaran terhadap respons tubuh masing-masing individu menjadi kunci sukses dalam pengendalian penyakit ini.
Dengan langkah-langkah sederhana seperti mengunyah lebih lama, mengatur menu, serta menjaga pola hidup sehat, penderita GERD dapat meredakan gejala secara signifikan.
Konsistensi dalam menjalankan pola makan sehat dan menghindari pemicu merupakan fondasi utama untuk kualitas hidup lebih baik tanpa terganggu asam lambung.
Alif Bais Khoiriyah
Insiderindonesia.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Spesifikasi Hp Vivo S50 Series Hadir November dengan Kamera dan Layar Canggih
- Rabu, 29 Oktober 2025
6 Wakil Indonesia Siap Tampil Maksimal dan Raih Prestasi di Hylo Open 2025 Jerman
- Rabu, 29 Oktober 2025
Gendis Cetak Prestasi, Atletik Indonesia Raih Medali Perunggu di AYG 2025
- Rabu, 29 Oktober 2025
Persiapan Matang dan Dukungan PSSI, Timnas U-17 Siap Ukir Sejarah di Piala Dunia
- Rabu, 29 Oktober 2025
Timnas Basket 3x3 Putri Indonesia Sukses Capai Peringkat Enam di AYG 2025
- Rabu, 29 Oktober 2025
Berita Lainnya
6 Wakil Indonesia Siap Tampil Maksimal dan Raih Prestasi di Hylo Open 2025 Jerman
- Rabu, 29 Oktober 2025
Gendis Cetak Prestasi, Atletik Indonesia Raih Medali Perunggu di AYG 2025
- Rabu, 29 Oktober 2025
Persiapan Matang dan Dukungan PSSI, Timnas U-17 Siap Ukir Sejarah di Piala Dunia
- Rabu, 29 Oktober 2025
Timnas Basket 3x3 Putri Indonesia Sukses Capai Peringkat Enam di AYG 2025
- Rabu, 29 Oktober 2025
Terpopuler
1.
BNI Tingkatkan Penyaluran KPR Subsidi hingga Rp 17 Triliun
- 29 Oktober 2025
2.
IHSG Melemah, Rekomendasi Saham untuk Hari Ini
- 29 Oktober 2025
3.
Harga Minyak Dunia Naik Tipis Didukung Penurunan Persediaan AS
- 29 Oktober 2025
4.
Harga Emas Antam Turun, Investasi Logam Mulia Makin Hati-Hati
- 29 Oktober 2025
5.
Prediksi Pergerakan IHSG dan Strategi Saham Investor Rabu Ini
- 29 Oktober 2025








