JAKARTA - Kontribusi perusahaan tambang terhadap pembangunan nasional kini semakin terlihat nyata melalui setoran pajak dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) oleh PT TIMAH Tbk.
Hingga kuartal III tahun 2025, perusahaan melaporkan setoran pajak dan PNBP mencapai Rp1,053 triliun, meningkat signifikan dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang hanya Rp473,705 miliar.
Capaian ini menegaskan bahwa meskipun industri pertambangan global mengalami dinamika, PT TIMAH Tbk tetap konsisten memberikan kontribusi penting bagi negara.
Menurut Corporate Secretary PT TIMAH Tbk, Rendi Kurniawan, kontribusi tersebut berasal dari berbagai komponen, mulai dari pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai, royalti, bea keluar, hingga iuran produksi yang wajib dibayarkan perusahaan sebagai pemegang izin usaha pertambangan.
Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan tidak hanya fokus pada produksi timah, tetapi juga memperhatikan aspek finansial yang berdampak langsung pada penerimaan negara.
Rendi menegaskan bahwa kontribusi pajak dan PNBP ini bukan hanya angka, tetapi merupakan cerminan dari komitmen PT TIMAH Tbk untuk mendukung pembangunan nasional.
Setiap rupiah yang disetorkan menjadi bagian dari pendanaan proyek pemerintah dan layanan publik, sekaligus menjadi indikator bahwa perusahaan menjalankan peran sebagai pengelola sumber daya alam yang bertanggung jawab.
Kontribusi terhadap Pendapatan Daerah
Selain mendukung penerimaan negara, setoran PT TIMAH Tbk juga memberikan dampak langsung pada pendapatan daerah penghasil melalui mekanisme bagi hasil sumber daya, termasuk royalti.
Dengan sistem ini, daerah yang menjadi lokasi pertambangan memperoleh manfaat ekonomi nyata dari aktivitas perusahaan. Hal ini menjadi bukti bahwa pengelolaan sumber daya mineral strategis tidak hanya menguntungkan pihak perusahaan, tetapi juga memberi dampak positif bagi masyarakat lokal.
Rendi menambahkan bahwa PT TIMAH Tbk berupaya memastikan setiap aktivitas operasional memberikan kontribusi sosial dan ekonomi yang nyata. “Sebagai perusahaan tambang yang merepresentasikan negara, PT TIMAH Tbk memiliki kewajiban moral dan legal untuk terus menjaga tingkat kontribusi kepada negara.
Setoran PNBP dan pajak ini merupakan bentuk nyata bahwa PT TIMAH Tbk bukan hanya mengelola sumber daya alam, tetapi juga mengembalikannya untuk kepentingan masyarakat luas,” ujarnya.
Pihak perusahaan menekankan pentingnya kepatuhan dan efektivitas dalam pengelolaan keuangan sebagai bagian dari prinsip Good Mining Practice.
Dengan penerapan tata kelola perusahaan yang baik, PT TIMAH Tbk mampu mempertahankan tren positif kontribusi pajak sekaligus memastikan bahwa operasi pertambangan berjalan berkelanjutan.
Program Sosial dan Lingkungan Mendukung Masyarakat
Tidak hanya fokus pada aspek finansial, PT TIMAH Tbk juga aktif menjalankan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang meliputi berbagai sektor. Program ini mencakup pendidikan, kesehatan, pemberdayaan UMKM, hingga pelestarian lingkungan dan budaya adat setempat.
Dengan pendekatan ini, perusahaan tidak hanya menghadirkan manfaat ekonomi langsung, tetapi juga memperkuat kesejahteraan sosial dan pelestarian budaya.
Program TJSL diimplementasikan secara terstruktur agar dapat menjangkau berbagai lapisan masyarakat, mulai dari warga sekitar tambang hingga komunitas lokal yang lebih luas.
Dengan demikian, PT TIMAH Tbk tidak hanya berperan sebagai penghasil timah, tetapi juga sebagai agen pembangunan yang mendukung pemerintah dan masyarakat.
Selain itu, perusahaan juga mendorong partisipasi masyarakat dalam berbagai proyek sosial, termasuk pelatihan keterampilan dan dukungan usaha mikro. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas ekonomi lokal serta mendorong terciptanya ekosistem usaha yang lebih mandiri dan produktif.
Penguatan Fundamental Perusahaan untuk Keberlanjutan
Ke depan, PT TIMAH Tbk menegaskan komitmen untuk menjaga tren positif kontribusi pajak dan PNBP melalui penguatan fundamental perusahaan. Strategi ini mencakup efisiensi operasional, peningkatan produksi, serta inovasi dalam pengelolaan sumber daya mineral.
Dengan langkah-langkah tersebut, perusahaan diharapkan tidak hanya menjadi penghasil timah terkemuka, tetapi juga sebagai mitra strategis pemerintah dalam memperkuat perekonomian nasional.
Rendi menegaskan bahwa pencapaian kontribusi pajak yang tinggi mencerminkan kemampuan PT TIMAH Tbk dalam mengelola sumber daya secara profesional dan berkelanjutan.
“PT TIMAH Tbk tidak hanya ingin menjadi penghasil timah, tetapi juga bagian penting dari upaya pemerintah meningkatkan penerimaan negara dan memperkuat perekonomian nasional,” tutupnya.
Melalui kombinasi pengelolaan keuangan yang disiplin, kepatuhan terhadap regulasi, serta program TJSL yang berkelanjutan, PT TIMAH Tbk berupaya membangun citra perusahaan sebagai entitas tambang yang tidak hanya produktif, tetapi juga memberikan manfaat luas bagi masyarakat, daerah, dan negara.
Hal ini menunjukkan bahwa industri pertambangan dapat bersinergi dengan pembangunan nasional secara menyeluruh, sekaligus menjadi motor penggerak ekonomi dan sosial di wilayah penghasil mineral.