JAKARTA - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) menyiapkan skema pembiayaan untuk mempercepat pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Skema ini berupa kredit dengan syarat seragam di seluruh perbankan, dikelola secara profesional oleh Danantara.
CEO Danantara, Rosan Roeslani, menegaskan dukungan ini bertujuan memperkuat ekosistem layanan gizi nasional. Menurutnya, skema pembiayaan yang terstruktur dan akuntabel akan memastikan manfaat program MBG dirasakan masyarakat di seluruh Indonesia.
Selain mempercepat pembangunan SPPG, pembiayaan ini juga mendorong pelaku usaha untuk menjalankan layanan gizi secara konsisten. Dengan demikian, MBG tidak hanya hadir sebagai program kesehatan, tetapi juga sebagai fondasi bagi peningkatan kualitas layanan gizi di seluruh wilayah.
Program MBG sebagai Instrumen Pembangunan Jangka Panjang
Danantara menekankan bahwa MBG dirancang sebagai program berjangka panjang yang tidak hanya memastikan pemenuhan gizi anak-anak dan ibu menyusui, tetapi juga memperkuat rantai ekonomi lokal. Program ini melibatkan UMKM pangan, koperasi desa, petani, peternak, dan nelayan sebagai bagian dari suplai dapur.
Desain program ini memastikan MBG bersifat multifungsi. Selain meningkatkan kesehatan masyarakat, program ini juga menciptakan lapangan kerja baru secara masif dan memperkuat mata rantai ekonomi mulai dari produsen hingga penerima manfaat langsung.
Melalui kolaborasi ini, Danantara menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah, perbankan, dan lembaga pengelola investasi negara. Sinergi tersebut menjadi kunci agar program MBG memiliki infrastruktur yang kuat dan dapat dijalankan secara berkelanjutan di berbagai daerah.
Skema Pembiayaan Memperluas Jangkauan Layanan Gizi
Menurut Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, pembiayaan yang disiapkan Danantara akan memperluas jangkauan program MBG. Ketersediaan SPPG yang memadai menjadi faktor utama keberhasilan program dalam menjangkau lebih banyak anak dan ibu menyusui di seluruh wilayah.
Kolaborasi ini memungkinkan pembangunan fasilitas gizi dilakukan secara merata dan profesional, sehingga layanan gizi dapat diterima dengan standar yang konsisten. Dengan begitu, program MBG akan memberikan dampak positif yang lebih luas terhadap kesehatan masyarakat.
Selain memperluas jangkauan, pembiayaan ini juga meningkatkan kapasitas operasional SPPG. Setiap fasilitas akan mampu memberikan layanan gizi yang lebih optimal, termasuk dalam hal penyediaan menu bergizi, pendampingan penerima manfaat, dan pengawasan kualitas makanan.
Manfaat Ekonomi dan Kesehatan bagi Masyarakat
Dukungan Danantara dalam pembiayaan SPPG juga menghadirkan manfaat ekonomi yang signifikan. Pemberdayaan UMKM pangan, petani, dan nelayan dalam program MBG mendorong pertumbuhan ekonomi lokal sekaligus membuka peluang usaha baru.
Skema ini diharapkan menciptakan rantai nilai yang lebih efisien, mulai dari produksi bahan pangan hingga distribusi ke SPPG. Setiap unit usaha yang terlibat mendapatkan peluang pertumbuhan ekonomi, sedangkan masyarakat langsung memperoleh manfaat berupa makanan bergizi yang terjangkau dan berkualitas.
Dengan desain strategis ini, MBG tidak hanya menjadi program kesehatan, tetapi juga sebagai penggerak ekonomi masyarakat di tingkat lokal. Kombinasi antara pemenuhan gizi dan penguatan ekonomi daerah diharapkan menciptakan sinergi yang berkelanjutan antara sektor kesehatan dan ekonomi nasional.