JAKARTA - PT Pertamina menyesuaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) nonsubsidi di seluruh Indonesia untuk bulan Desember 2025.
Penyesuaian ini mengikuti tren harga minyak mentah dunia dan dilakukan secara berkala. Kenaikan harga ini terjadi pada beberapa jenis BBM, termasuk Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamax Green, Dexlite, dan Pertamina Dex (Pertadex).
Di Jawa Barat misalnya, harga Pertamax naik dari Rp12.200 menjadi Rp12.750 per liter, sedangkan Pertamax Turbo meningkat dari Rp13.100 menjadi Rp13.750 per liter.
Sementara itu, Dexlite dan Pertamina Dex juga mengalami kenaikan masing-masing Rp800 per liter. Penyesuaian ini bertujuan menjaga ketersediaan BBM serta mendukung kelancaran distribusi di seluruh wilayah Indonesia.
Selain menyesuaikan harga, Pertamina menekankan bahwa mekanisme penyesuaian dilakukan secara transparan agar konsumen tetap memperoleh informasi terbaru. Masyarakat dapat memanfaatkan aplikasi resmi untuk memeriksa harga BBM di masing-masing SPBU.
Hal ini menjadi langkah penting bagi konsumen, terutama pengguna kendaraan pribadi dan angkutan komersial, agar dapat merencanakan penggunaan BBM secara efisien sesuai kebutuhan.
Kenaikan harga juga dinilai wajar dalam konteks fluktuasi pasar global, sehingga langkah ini menjadi bagian dari strategi stabilisasi pasokan dan menjaga keberlanjutan energi di Indonesia. Dengan penyesuaian harga, Pertamina memastikan BBM tetap tersedia merata di seluruh provinsi dan wilayah administrasi.
Daftar Harga BBM Pertamina di Pulau Sumatera
Di Aceh, harga Pertamax tercatat Rp13.050 per liter, Pertamax Turbo Rp14.050, Dexlite Rp15.000, dan Pertamina Dex Rp15.300. Harga Pertalite dipatok Rp10.000 per liter dan Biosolar Rp6.800.
Sementara di Sumatera Barat, Pertamax mencapai Rp13.350 per liter dan Pertamina Dex Rp15.600. Kepulauan Riau, Batam, dan Riau memiliki harga Pertamax mulai Rp12.050 hingga Rp13.350 per liter, tergantung lokasi.
Penyesuaian ini juga berlaku untuk seluruh provinsi lain seperti Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, dan Lampung, di mana harga masing-masing jenis BBM telah diperbarui mengikuti tren nasional.
Perbedaan harga antarwilayah sebagian besar dipengaruhi oleh biaya distribusi dan logistik yang berbeda. Meski demikian, masyarakat di seluruh Sumatera tetap memperoleh akses BBM yang cukup untuk kebutuhan harian maupun transportasi komersial.
Hal ini memastikan kelancaran aktivitas ekonomi dan mobilitas masyarakat, termasuk selama periode padat liburan atau aktivitas industri.
Ketersediaan BBM juga didukung oleh pemantauan dan pengelolaan stok di SPBU agar tidak terjadi kekosongan, khususnya di wilayah yang memiliki aktivitas transportasi tinggi.
Dengan begitu, masyarakat dapat tetap melakukan mobilitas tanpa gangguan, sementara pihak angkutan umum dan pengusaha transportasi dapat mengatur operasional secara lebih efisien.
Harga BBM di Pulau Jawa dan Bali
Di Pulau Jawa, harga Pertamax berada di kisaran Rp12.750 per liter untuk DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur. Pertamax Turbo berkisar Rp13.750 per liter, sedangkan Pertamax Green mencapai Rp13.500. Pertamina Dex dan Dexlite masing-masing Rp15.000 dan Rp14.700 per liter.
Sementara itu, Pertalite tetap dipatok Rp10.000 per liter dan Biosolar Rp6.800. Bali mengikuti pola harga yang sama, sehingga konsumen dapat memperkirakan biaya bahan bakar untuk perjalanan antarpulau maupun transportasi lokal.
Kondisi ini mencerminkan upaya Pertamina menjaga stabilitas pasokan BBM di pulau dengan mobilitas tinggi. Penyesuaian harga ini tidak hanya berdampak pada kendaraan pribadi, tetapi juga pada sektor transportasi umum, logistik, dan pariwisata.
Masyarakat di pulau Jawa dan Bali mendapatkan kemudahan dalam memperoleh BBM dengan harga terbaru, sehingga mendukung kelancaran aktivitas ekonomi dan mobilitas harian.
Selain itu, konsumen di pulau Jawa dan Bali juga diminta memperhatikan ketersediaan BBM di SPBU yang sering mengalami kepadatan, terutama pada akhir pekan atau musim liburan. Pertamina menyiapkan langkah antisipasi agar antrean tetap terkelola dengan baik, sekaligus memastikan pasokan BBM tidak terganggu.
Ketersediaan BBM di Kalimantan, Sulawesi, dan Papua
Di Kalimantan, harga Pertamax dan Pertamina Dex bervariasi mulai Rp13.050 hingga Rp15.600 per liter tergantung provinsi. Pertalite tetap stabil di Rp10.000 dan Biosolar Rp6.800.
Sulawesi mengikuti tren yang serupa, dengan harga Pertamax Rp13.050 hingga Rp14.050, dan Pertamina Dex Rp15.300. Di Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat, dan provinsi Papua lainnya, harga BBM nonsubsidi mengalami penyesuaian sesuai kebutuhan lokal.
Meski terdapat sedikit perbedaan, pemerintah dan Pertamina memastikan pasokan BBM tetap merata untuk mendukung mobilitas warga, transportasi barang, dan operasional sektor publik.
Ketersediaan BBM di seluruh wilayah ini penting bagi keberlangsungan aktivitas ekonomi daerah terpencil. Penyesuaian harga juga diimbangi dengan pemantauan distribusi sehingga setiap SPBU memiliki stok cukup. Konsumen dapat memperoleh BBM dengan cepat tanpa menimbulkan kekosongan di tengah permintaan tinggi.
Melalui pengelolaan ini, Pertamina memastikan seluruh masyarakat dari Aceh hingga Papua tetap memiliki akses BBM yang memadai, mendukung mobilitas harian, transportasi komersial, dan kelancaran operasional bisnis.
Penyesuaian harga juga menunjukkan keterbukaan Pertamina dalam menyesuaikan dengan kondisi pasar global, menjaga keberlanjutan energi nasional.