Kebaya Indonesia Resmi Mendapat Pengakuan Dunia dari UNESCO Tahun Ini

Rabu, 03 Desember 2025 | 15:49:18 WIB
Kebaya Indonesia Resmi Mendapat Pengakuan Dunia dari UNESCO Tahun Ini

JAKARTA - Indonesia berhasil menorehkan prestasi budaya yang membanggakan dengan diterimanya sertifikat Intangible Cultural Heritage atau Warisan Budaya Takbenda UNESCO untuk kebaya. 

Pengakuan ini disertai dengan penghargaan yang sama untuk reog Ponorogo dan kolintang, menegaskan kekayaan warisan budaya Indonesia yang mendunia.

Acara penyerahan sertifikat berlangsung di Museum Nasional, Jakarta, dengan dihadiri berbagai pihak yang terlibat dalam pelestarian kebaya. Dengan diterimanya sertifikat ini, kebaya kini tidak hanya menjadi simbol tradisi lokal, tetapi juga pengakuan global atas nilai sejarah, seni, dan identitas budaya bangsa.

Direktur Jenderal Diplomasi, Promosi, dan Kerjasama Kebudayaan Kementerian Kebudayaan, Endah Tjahjani Dwirini Retnoastuti, menekankan bahwa pencapaian ini merupakan hasil kolaborasi antara pemerintah, komunitas budaya, dan berbagai pihak terkait. 

Menurutnya, pengakuan ini bukanlah akhir, melainkan awal dari tanggung jawab lebih besar untuk melestarikan dan mengembangkan kebaya agar tetap relevan bagi masyarakat modern.

“Masuk dalam daftar UNESCO bukan akhir dari perjalanan, justru awal dari sebuah tanggung jawab yang jauh lebih besar untuk upaya melestarikan, mengembangkan, serta memanfaatkannya bagi seluruh masyarakat,” ujar Endah.

Sejarah dan Keunikan Kebaya di Indonesia

Kebaya sendiri telah diajukan Indonesia bersama Brunei Darussalam, Singapura, Malaysia, dan Thailand untuk pengakuan internasional. Proses ini memerlukan kajian mendalam mengenai sejarah, ragam desain, dan praktik penggunaan kebaya di masing-masing negara. 

Dengan pengakuan UNESCO, kebaya kini resmi menjadi Warisan Budaya Takbenda dunia, menambah daftar panjang warisan Indonesia yang telah diakui secara global.

Sejak April lalu, kebaya resmi masuk ke dalam daftar tersebut, menandai keberhasilan diplomasi budaya Indonesia di panggung internasional. 

Dengan pengakuan ini, total Warisan Budaya Takbenda milik Indonesia kini berjumlah 16, mencakup berbagai elemen penting seperti wayang, keris, batik, angklung, tari saman, noken, genre tarian Bali, pinisi, pencak silat, pantun, gamelan, jamu, kolintang, reog Ponorogo, dan tentu saja kebaya.

Pengakuan ini juga memberi peluang bagi kebaya untuk semakin mendunia. Selain menjadi pakaian tradisional yang indah, kebaya kini dapat dikembangkan melalui fashion, edukasi, dan kegiatan budaya internasional, sehingga generasi muda tetap mengenal dan menghargai nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya.

Pengaruh Pengakuan UNESCO bagi Budaya dan Masyarakat

Dengan pengakuan UNESCO, kebaya tidak hanya memperoleh status simbolik, tetapi juga dorongan nyata untuk pelestarian. Masyarakat diharapkan lebih termotivasi untuk memakai dan melestarikan kebaya, baik dalam kegiatan resmi, pendidikan, maupun acara budaya.

Selain itu, pengakuan ini meningkatkan kesadaran global tentang keragaman budaya Indonesia. Kebaya dapat menjadi alat diplomasi budaya yang efektif, memperkenalkan Indonesia kepada dunia melalui mode, sejarah, dan tradisi. 

Hal ini juga mendorong ekonomi kreatif, seperti industri tekstil dan kerajinan lokal, karena permintaan akan produk tradisional berkualitas bisa meningkat.

Endah menegaskan, pencapaian ini menjadi momentum penting untuk memperkuat identitas budaya Indonesia, sekaligus memperluas jangkauan dan pemahaman masyarakat internasional tentang kekayaan seni dan tradisi bangsa. 

Dengan begitu, kebaya dapat terus hidup dan berkembang, seiring dengan inovasi modern dan kreativitas anak bangsa.

Langkah Selanjutnya dalam Pelestarian Kebaya

Pengakuan UNESCO menandai awal perjalanan baru bagi kebaya Indonesia. Pemerintah, komunitas budaya, desainer, serta masyarakat umum memiliki peran penting dalam menjaga keberlanjutan warisan ini. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:

Edukasi dan penyuluhan budaya: Mengajarkan generasi muda tentang sejarah dan makna kebaya dalam konteks budaya Indonesia.

Integrasi dalam dunia pendidikan dan kegiatan formal: Menjadikan kebaya sebagai pilihan pakaian untuk upacara, seminar, dan acara resmi lainnya.

Kolaborasi dengan industri kreatif: Mengembangkan desain kebaya modern yang tetap mempertahankan nilai tradisional, sehingga lebih diminati generasi muda.

Promosi internasional: Memperkenalkan kebaya di ajang fashion dan budaya global, meningkatkan pengakuan dan apresiasi internasional.

Dengan langkah-langkah tersebut, kebaya tidak hanya menjadi simbol tradisi, tetapi juga sarana memperkuat identitas budaya Indonesia di mata dunia. Pengakuan UNESCO ini diharapkan memacu semangat pelestarian warisan budaya takbenda lainnya, sehingga kekayaan budaya bangsa tetap lestari dan relevan di era modern.

Terkini