Pelabuhan Bakauheni Siapkan Langkah Strategis Hadapi Lonjakan Penyeberangan Nataru

Kamis, 04 Desember 2025 | 10:30:23 WIB
Pelabuhan Bakauheni Siapkan Langkah Strategis Hadapi Lonjakan Penyeberangan Nataru

JAKARTA - Persiapan besar dilakukan di Pelabuhan Bakauheni menjelang masa angkutan Natal dan Tahun Baru, periode yang setiap tahun menjadi salah satu momen tersibuk bagi aktivitas penyeberangan nasional. 

Dalam menghadapi potensi lonjakan kendaraan dan penumpang, berbagai langkah penguatan layanan disusun untuk memastikan mobilitas masyarakat berjalan lancar.

Salah satu fokus utama adalah penyediaan armada yang memadai. ASDP Cabang Bakauheni menyiagakan hingga 47 kapal Ferry yang akan dioperasikan selama puncak Nataru. 

Jumlah tersebut disiapkan dengan mempertimbangkan tingginya intensitas perjalanan masyarakat di lintasan Merak–Bakauheni, yang merupakan salah satu jalur penyeberangan paling vital di Indonesia. 

GM ASDP Cabang Bakauheni, Partogi Tamba, menyampaikan bahwa kesiapan armada adalah langkah penting untuk menjaga kelancaran layanan di tengah meningkatnya permintaan perjalanan.

Koordinasi dengan otoritas terkait juga dilakukan untuk menyusun jadwal keberangkatan kapal yang lebih efektif. 

Dengan dukungan armada tersebut, Pelabuhan Bakauheni diproyeksikan mampu melayani sekitar 25 ribu kendaraan per hari melalui tujuh dermaga utama, termasuk Dermaga Eksekutif yang memiliki kapasitas signifikan dalam mendukung distribusi arus kendaraan.

Optimalisasi Pelabuhan Pendukung dan Kelancaran Arus Kendaraan

Selain memaksimalkan operasional di pelabuhan utama, ASDP turut mengaktifkan sejumlah pelabuhan pendukung untuk membantu distribusi kendaraan. 

Pelabuhan Bandar Bakau Jaya (BBJ) di Bojonegara serta Pelabuhan Ciwandan kembali disiagakan untuk menampung sebagian arus kendaraan sehingga tidak terjadi penumpukan pada satu titik saja. 

Kehadiran pelabuhan-pelabuhan alternatif ini menjadi kunci dalam menjaga kelancaran arus, terutama pada hari-hari dengan keberangkatan padat.

Partogi menegaskan bahwa koordinasi lintas sektor terus diperkuat, khususnya pada jalur-jalur penyeberangan yang menjadi tulang punggung logistik nasional. 

Dengan memaksimalkan peran lintasan Merak–Bakauheni dan dukungan pelabuhan lainnya, diharapkan distribusi kendaraan dapat berjalan lebih merata dan terkendali. Antisipasi ini dianggap penting mengingat musim libur besar biasanya selalu disertai peningkatan volume kendaraan pribadi dan angkutan barang.

Pemanfaatan pelabuhan pendukung merupakan strategi yang telah terbukti efektif dalam mengurai kepadatan. Dukungan dari berbagai titik layanan dapat menjaga ritme pergerakan tetap stabil meskipun permintaan penyeberangan melonjak tajam. 

Langkah ini juga membantu mempercepat proses bongkar muat kendaraan sehingga antrean tidak memanjang di area pelabuhan.

Pemeriksaan Armada dan Kesiapan Awak sebagai Prioritas

Selain memperkuat kapasitas armada, kesiapan operasional juga ditopang oleh pemeriksaan menyeluruh terhadap kelayakan kapal. Seluruh kapal Ferry yang disiagakan telah melalui proses pengecekan standar untuk memastikan kelayakan beroperasi selama masa angkutan Nataru. 

Pemeriksaan tersebut meliputi fasilitas keselamatan, sistem navigasi, hingga peralatan teknis yang menjadi bagian krusial dalam menjamin keamanan penumpang.

Partogi menyampaikan bahwa seluruh kapal dioperasikan oleh awak berpengalaman dan kompeten. Profesionalitas awak kapal menjadi faktor penting mengingat ritme operasional yang meningkat selama periode liburan. 

Dengan awak kapal yang siap, operasional di lapangan diharapkan dapat tetap berjalan tertib dan aman meski intensitas perjalanan meningkat.

Keselamatan menjadi salah satu aspek yang tidak bisa ditawar. Di tengah tingginya aktivitas penyeberangan, kesiapan armada dan awak kapal harus berada pada kondisi terbaik. Pemeriksaan rutin, pelatihan, dan pengawasan lapangan dilakukan untuk memastikan pelayanan tetap memenuhi standar keselamatan yang berlaku.

Prediksi Lonjakan Mobilitas dan Upaya Antisipasi Arus Penumpang

Menjelang masa libur Nataru, pergerakan masyarakat diproyeksi meningkat lebih dari empat persen dibandingkan tahun sebelumnya. 

Prediksi tersebut memperkuat urgensi penguatan layanan pada lintasan-lintasan utama, khususnya Merak–Bakauheni, yang selama ini menjadi jalur strategis bagi arus mudik, arus balik, dan mobilitas logistik.

Dengan proyeksi peningkatan tersebut, ASDP terus memperkuat koordinasi bersama berbagai pemangku kepentingan, termasuk instansi pemerintah dan otoritas transportasi. 

Penyusunan strategi pengaturan kendaraan, pelayanan tiket, hingga rekayasa lalu lintas menjadi langkah penting untuk mempertahankan alur perjalanan tetap teratur. Seluruh proses tersebut dirancang untuk menghadapi tingginya permintaan perjalanan selama puncak Nataru.

Partogi menegaskan bahwa pelayanan penyeberangan selama Nataru harus dikelola secara luar biasa. Pengawasan keselamatan, pengelolaan pelabuhan, hingga pengaturan arus kendaraan menjadi bagian dari upaya untuk menekan potensi kemacetan. 

Dengan dukungan kolaborasi seluruh pihak terkait, layanan penyeberangan diharapkan tetap optimal dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat yang hendak melakukan perjalanan pada periode liburan.

Terkini