JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo menegaskan bahwa jalur utama Langkat–Aceh Tamiang kini menjadi akses penting bagi distribusi bantuan bagi korban bencana.
Pernyataan ini sejalan dengan arahan Presiden untuk memastikan kelancaran logistik dan mobilitas masyarakat terdampak banjir serta tanah longsor di Sumatera.
“Prioritas pertama adalah membuka akses jalan agar seluruh bantuan dan peralatan dapat masuk dengan aman. Kementerian PU akan terus menambah dukungan alat berat dan personel sesuai kebutuhan, serta bekerja erat dengan BPBD dan pemerintah daerah agar penanganan berlangsung efektif,” jelas Dody.
Upaya ini dilakukan secara terpadu antara unsur teknis Kementerian PU dan pemerintah daerah untuk memastikan distribusi bantuan berlangsung cepat dan aman.
Kondisi Jalan dan Jalur Rekomendasi
Kementerian PU memantau kondisi terkini untuk mempercepat pemulihan konektivitas jalan nasional. Pemulihan akses di Kabupaten Aceh Tamiang dan Kabupaten Langkat menjadi fokus utama karena koridor ini memegang peran penting dalam kelancaran distribusi bantuan serta mobilitas masyarakat pasca bencana.
Akses dari Medan ke Aceh Tamiang, khususnya melalui Kota Medan, kini mulai membaik dan dapat dilalui kendaraan besar. Jalur dari Medan–Pangkalan Brandan sepanjang 73 km via jalan tol sudah dapat dilalui dua arah, dan menjadi jalur yang paling direkomendasikan untuk kendaraan logistik menuju Aceh Tamiang.
Jalan nasional dari Pangkalan Brandan–Tanjung Pura hingga Aceh dalam kondisi aman, sementara Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Sumut menyarankan masyarakat menggunakan Tol Medan–Pangkalan Brandan untuk kelancaran perjalanan.
Mobilisasi Personel dan Alat Berat
Sejak awal bencana, Kementerian PU telah mengerahkan mobilisasi personel dan alat berat secara bertahap untuk mendukung penanganan di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Secara keseluruhan, sebanyak 310 personel tanggap darurat diterjunkan, terdiri dari 121 personel di Aceh, 85 personel di Sumatera Utara, dan 104 personel di Sumatera Barat.
Selain itu, dukungan alat berat juga disebar di masing-masing provinsi. Di Aceh terdapat 13 ekskavator, 9 loader, 16 dump truck, dan peralatan DRU untuk pembersihan debris. Sumatera Utara didukung 27 ekskavator, 8 loader, 4 backhoe loader, serta tambahan alat berat dalam perjalanan.
Sumatera Barat mendapatkan 19 ekskavator, 11 dump truck, 6 wheel loader, serta pompa air dan pompa mobile untuk penanganan banjir. Langkah ini diambil untuk mempercepat pemulihan jalan sehingga distribusi bantuan dan mobilitas masyarakat dapat berjalan lancar.
Target Penyelesaian dan Peningkatan Kesiapsiagaan
Kementerian PU menargetkan sebagian besar pekerjaan penanganan darurat di koridor Sumatera Utara dapat diselesaikan sebelum pertengahan Desember, bersamaan dengan peningkatan lalu lintas menjelang libur Natal dan Tahun Baru.
Selain itu, pembersihan sedimentasi pasca genangan dan banjir terus dilakukan agar keselamatan pengguna jalan tetap terjamin.
Kesiapan jalur dan mobilisasi personel diharapkan dapat mempercepat pemulihan pasca-bencana, menjaga kelancaran distribusi bantuan, dan meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi kondisi darurat di masa depan.
Sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, serta dukungan logistik, menjadi faktor utama agar masyarakat terdampak memperoleh bantuan tepat waktu dan akses transportasi kembali normal.