Mentan Amran Tegaskan Ketersediaan Beras untuk Sumatra Tidak Akan Terganggu

Kamis, 04 Desember 2025 | 11:31:37 WIB
Mentan Amran Tegaskan Ketersediaan Beras untuk Sumatra Tidak Akan Terganggu

JAKARTA - Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyiapkan stok beras tiga kali lipat dari kebutuhan normal untuk provinsi terdampak bencana, yakni Aceh, Sumatra Barat, dan Sumatra Utara. 

Penambahan ini bertujuan memastikan ketersediaan pangan tetap aman di tengah bencana banjir, banjir bandang, dan tanah longsor.

Untuk Sumatra Utara, permintaan awal Gubernur Sumut sebesar 5.000 ton beras ditingkatkan menjadi 15.000 ton. “Permintaan Gubernur Sumut yang kami tandatangani sekitar 5 ribu ton. 

Tapi kami siapkan 3 kali lipatnya dan akan dikirim segera,” ujar Mentan Amran. Hingga saat ini, sebanyak 600 ton beras telah tiba di Pelabuhan Sibolga, dan sisanya dijadwalkan dikirim sebagai cadangan sebanyak 10.000 ton.

Pengiriman Beras Dilakukan Satu Tahap

Mentan berharap seluruh pengiriman dapat dilakukan sekaligus agar masyarakat terdampak bisa segera menerima bantuan. 

“Kalau bisa satu kapal. Satu tahap pengiriman karena orang-orang sudah butuh,” tambahnya. Strategi ini diharapkan dapat mempercepat distribusi logistik dan meringankan beban warga yang terdampak bencana di berbagai wilayah terpencil.

Selain itu, penambahan stok ini juga menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk menjaga stabilitas harga beras di pasar, sekaligus mencegah kelangkaan akibat gangguan distribusi pasca bencana. 

Dengan cadangan yang memadai, kebutuhan pangan di Sumatra Utara, Sumbar, dan Aceh dapat terpenuhi meskipun akses ke beberapa daerah sempat terputus.

Pemulihan Sawah dan Perkebunan Terancam Bencana

Mentan Amran juga menegaskan bahwa Kementerian Pertanian akan membantu perbaikan lahan pertanian yang rusak akibat banjir dan tanah longsor. 

Bantuan meliputi perbaikan sawah hingga siap tanam kembali, serta penyediaan benih padi untuk 40 hektare lahan. Begitu pula, perkebunan jagung yang terdampak akan dibantu pemulihannya.

“Kami beri waktu satu minggu untuk administrasinya dan akan kami perbaiki. Untuk alat berat, kami bekerja sama dengan kontraktor lokal,” jelas Amran. Upaya ini menjadi bagian dari langkah terpadu pemerintah untuk memastikan ketahanan pangan dan kelangsungan produksi pertanian di wilayah terdampak.

Percepatan Akses Logistik ke Daerah Terisolasi

Gubernur Sumut Bobby Nasution menyatakan pemerintah daerah tengah mempercepat pembukaan kembali akses ke wilayah yang terputus akibat bencana, seperti Tapanuli Tengah dan Sibolga. Pembukaan jalur menjadi prioritas agar distribusi bantuan, termasuk beras dan logistik lain, dapat menjangkau masyarakat yang terisolasi.

“Semua benar-benar berupaya memperbaiki jalur-jalur utama ke Tapanuli Tengah. Kalau masih ada tumpukan lumpur, itu akan menjadi prioritas,” kata Bobby. 

Kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pihak terkait di lapangan diharapkan mampu memastikan bantuan pangan dan pemulihan pertanian berlangsung lancar, sekaligus mempercepat pemulihan pasca-bencana.

Kesiapan pengiriman beras, pemulihan lahan pertanian, dan percepatan akses logistik menjadi tiga langkah utama pemerintah untuk menjaga ketahanan pangan di Sumatra Utara, Sumbar, dan Aceh. 

Sinergi ini diharapkan memberi dampak positif jangka panjang bagi masyarakat terdampak, sekaligus memperkuat ketahanan pangan regional.

Terkini