JAKARTA - TNI Angkatan Laut mengerahkan KRI rumah sakit Dr Soeharso untuk menyalurkan logistik sekaligus memberikan layanan kesehatan bagi korban banjir di Tamiang, Aceh.
Langkah ini menjadi bagian dari komitmen TNI AL mendukung percepatan pemulihan wilayah terdampak.
Dansatgas Penanggulangan Bencana Alam TNI AL di Sumatera, Kolonel Laut (P) Afif Yuhardi Putera, menjelaskan bahwa KRI Dr Soeharso membawa berbagai kebutuhan pokok untuk membantu warga. “Hari ini, kapal ini membawa logistik mulai dari makanan hingga pakaian untuk para korban banjir di Tamiang,” ujar Afif.
Logistik yang dibawa mencakup 500 sak beras, 250 dus mie instan, 350 dus air mineral, minyak goreng, snack, matras untuk tempat tidur, gula, dan beberapa karung pakaian baru. Semua bantuan ini dipersiapkan untuk disalurkan ke masyarakat terdampak dengan cepat dan tepat.
Distribusi Logistik Melalui Sungai dan Udara
Proses distribusi dilakukan dengan memanfaatkan kapal nelayan yang mengantarkan logistik ke wilayah terdampak melalui jalur sungai. Tidak hanya itu, TNI AL juga mengerahkan helikopter untuk menjangkau titik-titik yang sulit diakses melalui jalur darat, sehingga bantuan bisa sampai ke tangan masyarakat yang benar-benar membutuhkan.
Pendekatan ganda ini memastikan bahwa logistik tidak hanya terkonsentrasi di daerah tertentu, tetapi juga menjangkau wilayah terpencil. Langkah ini memperlihatkan kesiapan TNI AL dalam menghadapi kondisi geografis yang menantang, sekaligus menunjukkan tanggung jawab institusi dalam penanganan bencana.
Afif menambahkan bahwa koordinasi dengan aparat setempat sangat penting agar distribusi berjalan efektif. Selain mengirimkan logistik, tim TNI juga memantau kondisi masyarakat dan memastikan prioritas bantuan sesuai dengan kebutuhan lapangan.
Layanan Kesehatan Terpadu di Kapal
Selain menyalurkan logistik, KRI Dr Soeharso memberikan layanan kesehatan kepada warga korban banjir. Kapal ini telah dilengkapi fasilitas medis lengkap, mulai dari ruang operasi, ruang rawat inap, hingga fasilitas rontgen layaknya rumah sakit pada umumnya.
Personel yang bertugas di kapal terdiri dari prajurit TNI serta tenaga kesehatan yang bekerja sama dengan Universitas Pertahanan. Kehadiran tim medis ini memungkinkan warga mendapatkan perawatan medis dasar dan darurat tanpa harus meninggalkan wilayah terdampak, yang seringkali sulit diakses.
Layanan kesehatan yang diberikan mencakup pemeriksaan umum, penanganan cedera ringan, serta pemberian obat-obatan. Kehadiran KRI Dr Soeharso sekaligus menjadi pusat koordinasi medis bagi wilayah banjir, sehingga proses evakuasi dan penanganan korban bisa lebih cepat dan terintegrasi.
Komitmen TNI AL dan Dampak Positif Bagi Masyarakat
Kegiatan KRI Dr Soeharso menunjukkan peran strategis TNI AL dalam penanggulangan bencana, bukan hanya sebagai pengantar logistik, tetapi juga sebagai fasilitas layanan kesehatan bergerak. Bantuan yang diberikan diharapkan mampu meringankan beban masyarakat yang terdampak banjir, sekaligus mempercepat pemulihan.
Distribusi logistik dan layanan kesehatan yang terpadu ini merupakan bagian dari program tanggap darurat yang dirancang untuk menjangkau semua lapisan masyarakat, termasuk mereka yang tinggal di wilayah sulit dijangkau.
Pendekatan ini menunjukkan efektivitas kolaborasi antara institusi militer, tenaga kesehatan, dan masyarakat setempat.
Kehadiran KRI Dr Soeharso juga menjadi simbol kepedulian dan kecepatan respons TNI AL terhadap bencana alam.
Dengan memastikan bantuan sampai ke titik terdampak, TNI AL menegaskan bahwa penanganan bencana tidak hanya fokus pada penyelamatan fisik, tetapi juga memperhatikan kebutuhan dasar dan kesehatan masyarakat.
Program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi upaya penanggulangan bencana lainnya, di mana distribusi logistik dan layanan kesehatan dilakukan secara bersamaan, terkoordinasi, dan tepat sasaran.
Masyarakat yang terdampak pun bisa merasa lebih aman dan terbantu, sehingga pemulihan pascabencana dapat berlangsung lebih cepat.