JAKARTA - Ceker ayam dikenal sebagai bahan hidangan yang lezat dan kaya tekstur kenyal. Namun, kandungan kolesterolnya membuat sebagian orang berhati-hati dalam mengonsumsinya.
Ahli gizi Tri Kurniawati dari Universitas Muhammadiyah Surabaya menjelaskan bahwa setiap 100 gram ceker ayam mengandung 84 mg kolesterol, atau sekitar 20 persen kebutuhan harian orang dewasa.
Selain kolesterol, ceker ayam mengandung 5,5 gram lemak tak jenuh per 100 gram, setara dengan 60 persen kebutuhan harian. Kandungan air sebesar 65,08 persen dan protein sebesar 20,10 persen menjadikannya sumber nutrisi tambahan.
Dengan begitu, ceker ayam bukan sekadar sumber kolesterol, melainkan juga menyediakan protein penting untuk tubuh.
Tri menekankan bahwa konsumsi ceker ayam secara berlebihan dapat meningkatkan risiko kesehatan jantung. Jika dikonsumsi secara rutin dalam jumlah banyak, hal ini bisa memicu kelelahan, hingga risiko gagal jantung atau stroke. Namun, jika dikonsumsi secukupnya, manfaatnya tetap bisa dirasakan.
Kolagen dalam Ceker Ayam dan Manfaatnya
Salah satu kandungan utama dalam ceker ayam adalah kolagen, yang jumlahnya berkisar antara 5,64 hingga 31,39 persen, atau sekitar 28,73–36,83 persen dari total protein. Kolagen memiliki peran penting dalam menjaga hidrasi, elastisitas, dan kepadatan kulit.
Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kolagen dapat mempercepat penyembuhan luka, menjaga kekencangan kulit, dan memperlambat proses penuaan.
Kolagen bekerja bersama asam hialuronat, yang membantu menahan air di dalam jaringan kulit, sehingga kulit tampak lebih sehat dan terhidrasi. Dengan kandungan kolagen ini, ceker ayam menawarkan manfaat kosmetik dan kesehatan kulit, selama dikonsumsi dengan porsi yang tepat.
Tri menambahkan bahwa konsumsi ceker ayam lebih dari tiga kali seminggu dalam jumlah berlebihan termasuk kategori sering, dan hal ini perlu dihindari agar risiko kolesterol tinggi tidak meningkat. Dengan pengaturan porsi, ceker ayam bisa menjadi bagian dari pola makan seimbang yang mendukung kesehatan tubuh.
Asam Amino Penting dalam Ceker Ayam
Selain kolagen, ceker ayam mengandung 19 jenis asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh, antara lain asam aspartat, glutamin, hidroksiprolin, serin, glisin, histidin, arginin, treonin, alanine, prolin, tirosin, valin, metionin, sistin, ileusin, fenilalanin, triptofan, dan lisin.
Asam amino ini memiliki fungsi penting untuk perbaikan jaringan, pembentukan otot, dan metabolisme tubuh. Kombinasi kolagen dan asam amino dalam ceker ayam menjadikannya bahan makanan yang kaya nutrisi, yang mendukung fungsi tubuh sekaligus memberikan efek positif bagi kulit dan jaringan ikat.
Dengan kandungan tersebut, ceker ayam menjadi sumber protein hewani yang bergizi, sekaligus memiliki manfaat tambahan bagi kesehatan dan kecantikan. Namun, kunci utama adalah mengonsumsi ceker ayam dalam jumlah wajar, tidak berlebihan, dan dikombinasikan dengan pola makan seimbang.
Tips Mengonsumsi Ceker Ayam dengan Aman
Agar tetap sehat, ceker ayam sebaiknya dikonsumsi maksimal tiga kali dalam seminggu dan dalam jumlah satu porsi per kali makan. Untuk mengurangi risiko kolesterol tinggi, ceker bisa diolah dengan metode rebus atau kukus, bukan digoreng dengan banyak minyak.
Selain itu, konsumsi ceker ayam sebaiknya disertai sayuran dan sumber serat lain untuk menyeimbangkan asupan lemak dan kolesterol. Kombinasi ini membantu tubuh tetap memperoleh nutrisi penting tanpa meningkatkan risiko masalah kardiovaskular.
Dengan mengikuti panduan porsi dan cara pengolahan yang tepat, ceker ayam tetap bisa menjadi makanan yang lezat sekaligus bermanfaat bagi kesehatan. Jadi, jangan ragu menikmati ceker ayam, tetapi pastikan dikonsumsi secukupnya dan diimbangi pola makan sehat lainnya.