BGN Dorong Pemanfaatan MBG Nasional untuk Diversifikasi Pangan Berkelanjutan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:37:05 WIB
BGN Dorong Pemanfaatan MBG Nasional untuk Diversifikasi Pangan Berkelanjutan

JAKARTA - Badan Gizi Nasional (BGN) menegaskan komitmen memperluas diversifikasi pangan sebagai bagian dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto. 

Langkah ini diwujudkan melalui peluncuran buku Rasa Bhayangkara Nusantara, yang memuat ratusan menu khas dari berbagai wilayah Indonesia. Kepala BGN, Dadan Hindayana, menekankan bahwa diversifikasi pangan merupakan strategi penting untuk memastikan asupan gizi anak-anak Indonesia terpenuhi melalui sumber makanan yang beragam.

“Diversifikasi pangan menjadi bagian penting dalam memastikan menu yang sehat, aman, dan sesuai standar nasional,” ujarnya. Buku ini tidak hanya menyajikan daftar menu, tetapi juga mencantumkan kandungan gizi setiap hidangan serta prinsip higienitas sesuai standar ilmiah BGN. 

Dengan demikian, buku ini diharapkan menjadi panduan praktis sekaligus inspirasi bagi para pengelola dapur MBG untuk menghadirkan menu sehat, bergizi, dan beragam setiap hari.

Selain itu, BGN menilai buku ini juga berfungsi sebagai media edukasi bagi masyarakat, khususnya anak-anak, dalam mengenal keragaman kuliner Nusantara sekaligus menumbuhkan kesadaran akan pentingnya gizi seimbang sejak dini. 

Melalui menu yang disajikan, seperti Soto Lamongan, Nasi Pecel Madiun, Nasi Jagung Khas Kaili, hingga Pallu Basa, anak-anak dapat memperoleh manfaat gizi lengkap dengan variasi rasa yang menarik.

Diversifikasi Pangan untuk Ketahanan Gizi Anak

Dadan Hindayana menjelaskan, diversifikasi pangan dapat mengurangi ketergantungan pada satu jenis makanan pokok, sekaligus memperluas sumber karbohidrat, protein, dan serat dalam menu harian anak. 

Menu dalam buku ini dirancang menggunakan bahan lokal dari berbagai daerah, termasuk jagung, umbi, ikan air tawar, dan aneka bumbu khas Nusantara. Pendekatan ini memastikan bahwa makanan yang diberikan tidak hanya bergizi, tetapi juga memanfaatkan potensi lokal yang melimpah.

BGN menilai, upaya diversifikasi pangan juga penting untuk mendukung ketahanan pangan nasional.

Dengan menghadirkan menu yang beragam dan sehat, anak-anak Indonesia dapat tumbuh optimal sekaligus meningkatkan kesadaran akan pemanfaatan bahan lokal. “Rasa Bhayangkara Nusantara menjadi inspirasi bahwa memberi makan anak bangsa adalah pengabdian tertinggi,” ujar Dadan.

Selain fokus pada gizi, BGN juga menekankan pentingnya aspek higienitas dan keamanan pangan dalam setiap menu MBG. Standar ilmiah yang diterapkan membantu memastikan bahwa setiap hidangan yang disajikan bebas dari kontaminasi, sehingga anak-anak mendapatkan manfaat maksimal dari makanan bergizi yang disediakan.

Implementasi MBG di Seluruh Daerah

Program MBG kini telah menjangkau ratusan dapur yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. BGN mencatat, terdapat lebih dari 286 dapur MBG yang juga melayani pengungsi terdampak bencana, termasuk di Sumatra. 

Setiap dapur berperan penting dalam memastikan anak-anak memperoleh asupan gizi yang cukup dan seimbang setiap hari.

Diversifikasi menu MBG di setiap dapur disesuaikan dengan ketersediaan bahan lokal dan karakteristik daerah masing-masing. Hal ini memungkinkan program untuk tetap berjalan efektif meskipun menghadapi perbedaan kondisi geografis, budaya, dan ketersediaan bahan pangan. 

Implementasi ini juga menciptakan peluang bagi masyarakat lokal untuk berperan aktif dalam penyediaan bahan pangan, sekaligus meningkatkan ketahanan ekonomi daerah.

Melalui pendekatan ini, BGN menegaskan bahwa Program MBG bukan sekadar memberi makan, tetapi juga menanamkan pendidikan gizi sejak dini, memperkuat ketahanan pangan lokal, dan membangun kesadaran anak-anak terhadap pola makan sehat. 

Keberagaman menu juga diharapkan membuat anak-anak lebih tertarik untuk mengonsumsi makanan sehat setiap hari.

Menu Bergizi Sebagai Inspirasi Nasional

Buku Rasa Bhayangkara Nusantara menjadi alat edukasi sekaligus inspirasi bagi masyarakat dan sekolah di seluruh Indonesia. Menu-menu yang ditampilkan tidak hanya mencerminkan keragaman kuliner, tetapi juga memuat informasi lengkap mengenai kandungan gizi dan cara penyajian higienis.

Dadan Hindayana berharap, melalui buku ini, setiap dapur MBG dapat meningkatkan kualitas layanan dan memperluas variasi menu yang tersedia. 

Inisiatif ini diharapkan mendorong kesadaran masyarakat lebih luas mengenai pentingnya gizi seimbang, sekaligus memperkuat posisi MBG sebagai program nasional yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak Indonesia secara optimal.

Dengan langkah ini, BGN mempertegas komitmen untuk terus mendorong diversifikasi pangan, memanfaatkan potensi lokal, dan memastikan setiap anak mendapatkan haknya atas makanan bergizi. 

Program MBG diharapkan menjadi contoh sukses integrasi pendidikan gizi, ketahanan pangan, dan pengembangan kuliner lokal yang dapat diterapkan di seluruh Indonesia.

Terkini