JAKARTA - Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki kebutuhan yang besar terhadap layanan perbankan syariah.
Ekosistem ekonomi syariah yang terus berkembang, mulai dari lembaga keuangan, pendidikan, rumah sakit Islam, ormas, hingga industri halal dan layanan haji umrah, menjadikan perbankan syariah semakin strategis.
Direktur Utama PT Bank Syariah Nasional (BSN), Alex Sofjan Noor, menekankan bahwa pesantren memiliki peran kunci dalam mendorong ekonomi syariah. “Pesantren memiliki lima peran kunci: pusat edukasi dan literasi, penggerak UMKM syariah, penguatan inklusi keuangan, pengembang ekonomi halal, hingga laboratorium ekonomi syariah,” ujarnya.
Pernyataan ini disampaikan dalam kuliah umum bertajuk Peran Pesantren dalam Transformasi Ekonomi dan Perbankan Syariah yang Berkelanjutan di Era Digital di Universitas Darussalam Gontor, Ponorogo.
Literasi Ekonomi Syariah Masih Perlu Ditingkatkan
Alex menyoroti kontribusi pesantren sebagai pusat edukasi ekonomi syariah yang masih rendah. Berdasarkan data Islamic Finance Literacy, tingkat literasi ekonomi syariah yang ditopang pesantren di Indonesia baru mencapai 39,11 persen, jauh di bawah Malaysia yang mencatat 80,2 persen.
Untuk itu, BSN mendorong kolaborasi dengan pesantren dan santri untuk memperkuat edukasi dan literasi ekonomi syariah. Langkah ini diharapkan membuka peluang lebih luas bagi santri dan lembaga pesantren untuk terlibat aktif dalam pengembangan ekonomi berbasis syariah, termasuk dalam mendukung UMKM dan sektor riil yang berbasis prinsip halal.
Inovasi Layanan BSN Dukung Inklusi Keuangan
Saat ini, BSN telah mengoperasikan 36 kantor cabang, 83 KCPS, dan lebih dari 2.098 e-channel. Ke depan, BSN berencana memperluas layanan melalui produk inovatif, seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) Syariah, yang dapat dimanfaatkan pesantren, yayasan, maupun santri untuk membuka usaha.
Selain itu, BSN tengah menyiapkan aplikasi digital banking yang dirancang agar aman, cepat, dan sesuai prinsip syariah. Aplikasi ini diharapkan memberikan pengalaman transaksi digital yang lebih komprehensif, sekaligus meningkatkan akses layanan perbankan syariah bagi masyarakat luas, khususnya di lingkungan pesantren dan kampus.
Harapan Pesantren dan Perguruan Tinggi
Wakil Rektor II Universitas Darussalam Gontor, Setiawan bin Lahuri, menyatakan bahwa pesantren memiliki peran krusial dalam perkembangan perbankan nasional. Menurutnya, potensi pengembangan ekonomi syariah di pesantren sangat besar.
“Harapannya, BSN dapat menjadi mitra utama pendidikan tinggi, kampus, dan UMKM agar pemberdayaan sektor riil semakin kuat,” ujarnya. Dukungan ini diharapkan memperkuat ekosistem ekonomi syariah secara menyeluruh, dari literasi hingga implementasi di masyarakat.
Melalui strategi ini, BSN tidak hanya berfokus pada layanan keuangan, tetapi juga membangun pondasi pendidikan ekonomi syariah di pesantren sebagai pilar pertumbuhan inklusi keuangan nasional.
Kolaborasi dengan pesantren dan lembaga pendidikan diharapkan memperkuat kapasitas santri dalam mengembangkan ekonomi syariah yang berkelanjutan, amanah, dan berdampak luas bagi kesejahteraan masyarakat.