Sabtu, 06 Desember 2025

Pesona Daun Surga Kalimantan Jadi Sorotan Dunia

Pesona Daun Surga Kalimantan Jadi Sorotan Dunia
Pesona Daun Surga Kalimantan Jadi Sorotan Dunia

JAKARTA - Pemanfaatan kratom di Indonesia selama ini lebih banyak dikenal dari sisi kontroversinya, namun di Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, tanaman ini justru memperlihatkan bagaimana sebuah komoditas dapat memberikan dampak ekonomi, sosial, sekaligus lingkungan secara bersamaan.

Dengan permintaan global yang meningkat pesat, terutama dari Amerika Serikat, masyarakat di daerah tersebut mulai merasakan perubahan nyata. Tidak hanya menjadi sumber penghasilan yang stabil, kratom juga berfungsi sebagai tanaman ekologis yang membantu menjaga kawasan bantaran sungai. 

Kombinasi manfaat ekonomi dan ekologis inilah yang membuat kratom semakin diperhitungkan dalam diskusi terkait bahan baku herbal Indonesia.  Peneliti Ahli Madya Pusat Riset Bahan Baku Obat dan Obat Tradisional OR Kesehatan BRIN, Slamet Wahyono, menjelaskan bahwa Kapuas Hulu merupakan salah satu sentra produksi kratom di Tanah Air. 

Baca Juga

Spesifikasi dan Harga Samsung S24 FE di Indonesia

Menurutnya, selain sebagai bahan obat tradisional, daun kratom juga berfungsi ganda sebagai komoditas ekologi maupun interior dinding rumah. 

“Kratom juga merupakan salah satu hasil perkebunan di Kalbar yang berhasil menggeser peminatan terhadap hasil kebun lain, seperti karet. Sifat tanaman kratom sendiri mempunyai komoditi ekologi, ini bisa kita manfaatkan untuk mencegah terjadinya abrasi Sungai,” terangnya.

Peran Kratom dalam Menjaga Lingkungan dan Menyerap Tenaga Kerja

Slamet mengungkapkan bahwa kratom memiliki kemampuan untuk membantu mengurangi efek rumah kaca. Selain dapat tumbuh di bantaran sungai, pertumbuhan daunnya yang cepat membuatnya mampu melakukan regenerasi dalam waktu singkat. 

Keunggulan ini memberikan nilai ekologis tersendiri karena keberadaan tanaman tersebut dapat berfungsi sebagai pelindung tanah dan penopang ekosistem sungai.

Tidak hanya itu, kratom juga membuka ruang ekonomi baru bagi masyarakat setempat. Karena dapat ditanam di hutan, komoditas ini masuk dalam kategori hasil hutan bukan kayu, sehingga memberikan kesempatan untuk pemanenan yang lebih luas tanpa merusak kawasan hutan. Tingginya nilai jual kratom juga berimbas pada peningkatan pendapatan petani. 

Slamet menambahkan bahwa dua metode pengolahan kratom—dikeringkan langsung atau difermentasi—memungkinkan produk ini menyesuaikan diri dengan permintaan pasar internasional. Beberapa pelaku usaha bahkan sudah menggunakan mesin untuk menghasilkan serbuk kratom berkualitas ekspor.

“Manfaat sosial juga bisa kita lihat dari sisi itu ya, karena nilai kratom cukup tinggi ini akan menciptakan lapangan pekerjaan khususnya di Kapuas Hulu Kalbar. Untuk menanam, proses panen, hingga pasca panen dilakukan oleh masyarakat atau petani itu sendiri, jadi banyak dilakukan untuk bekerja,” jelasnya. 

Melalui aktivitas pertanian tersebut, masyarakat tidak hanya memperoleh pendapatan, tetapi juga mendapatkan stabilitas sosial.

Dampak Sosial Kratom terhadap Pendidikan dan Kualitas Hidup

Tingginya aktivitas pertanian kratom memberikan dampak positif yang dirasakan berbagai lapisan masyarakat, terutama petani. Dengan meningkatnya jumlah panen dan pendapatan, kesempatan untuk memperbaiki kualitas hidup pun terbuka lebih lebar.

 Slamet mengungkapkan bahwa pemasukan dari kratom dapat membantu menurunkan angka putus sekolah, karena keluarga memiliki kemampuan lebih baik dalam membiayai pendidikan anak-anak.

“Dampak lainnya adalah dengan tersedianya panenan yang cukup ini bisa menyekolahkan anak ke luar daerah kabupaten. Di Kabupaten Kapuas Hulu relatif mungkin untuk mendapatkan pendidikan tinggi harus pergi ke luar kota,” ujarnya. 

Dengan demikian, kratom bukan hanya bermanfaat sebagai tanaman dengan nilai jual tinggi, tetapi juga mendukung pembangunan manusia melalui peningkatan akses pendidikan.

Dalam aspek kesehatan tradisional, pemanfaatan kratom juga memiliki sejarah panjang. Berdasarkan data Ristoja 2015 yang dikumpulkan Slamet, kratom digunakan oleh beberapa etnis di Indonesia sebagai obat tradisional. Di etnis Galumpang Sulawesi Barat, daun kratom dimanfaatkan untuk mengatasi diare dan sakit kulit. 

Sementara itu, masyarakat Bencian di Kalimantan Timur menggunakannya sebagai bahan penghalus wajah. Selain itu, di Kutai Kalimantan Timur kratom digunakan dalam perawatan persalinan, dan di Berau Kaltara digunakan untuk mengatasi pegal, capek, serta sebagai pelancar haid.

Permintaan Global Tinggi dan Posisi Indonesia sebagai Eksportir Utama

Kebutuhan internasional terhadap kratom, terutama dari Amerika Serikat, memainkan peran besar dalam mendorong produksi di daerah seperti Kapuas Hulu. Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023 menunjukkan bahwa AS merupakan pengimpor terbesar kratom dari Indonesia, dengan volume mencapai 4.694 ton dan nilai ekspor sekitar US$ 9,15 juta. 

Permintaan ini tidak hanya membuktikan potensi kratom sebagai komoditas ekspor, tetapi juga menggambarkan bagaimana tanaman yang dulunya dianggap biasa kini memiliki nilai strategis dalam perdagangan global.

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, DKI Jakarta menjadi daerah dengan kontribusi terbesar terhadap ekspor kratom Indonesia, menyumbang sekitar 60,75% dari total nilai ekspor atau setara dengan US$ 4,45 juta. 

Dominasi tersebut menunjukkan bagaimana rantai distribusi dan pengolahan kratom terpusat di wilayah yang memiliki fasilitas logistik dan akses pasar lebih luas.

Meski demikian, perkembangan pesat kratom harus tetap diimbangi dengan regulasi dan pendampingan riset yang tepat. Pemanfaatan kratom sebagai bahan obat tradisional maupun komoditas ekspor membutuhkan standarisasi untuk memastikan keamanan dan keberlanjutan produksi. 

Di sinilah peran riset BRIN menjadi penting, baik dalam aspek pemetaan potensi, pengembangan teknologi pengolahan, maupun kajian ilmiah terkait manfaat dan risikonya.

Dengan kombinasi manfaat ekologis, ekonomi, sosial, dan kesehatan tradisional, kratom kini dianggap sebagai salah satu komoditas yang berpotensi mengangkat kesejahteraan masyarakat Kalimantan Barat. 

Sementara permintaan global terus meningkat, Indonesia memiliki peluang besar untuk memperkuat posisinya sebagai pemasok utama sekaligus mengembangkan produk turunan bernilai tinggi.

Tsaniyatun Nafiah

Tsaniyatun Nafiah

Insiderindonesia.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Monggo rawuh! 11-14 Desember Grand City Convex Surabaya Jadi Tuan Rumah Livin Fest 2025

Monggo rawuh! 11-14 Desember Grand City Convex Surabaya Jadi Tuan Rumah Livin Fest 2025

Kemenhub Siapkan Mudik Motor Gratis dengan Kuota Ribuan Unit Pada Libur Nataru 2025

Kemenhub Siapkan Mudik Motor Gratis dengan Kuota Ribuan Unit Pada Libur Nataru 2025

Bali Pimpin Sektor Pariwisata Nasional dengan Kontribusi Signifikan

Bali Pimpin Sektor Pariwisata Nasional dengan Kontribusi Signifikan

Tanda-tanda, Syarat, dan Cara Mengaktifkan Kartu AXIS yang Sudah Mati

Tanda-tanda, Syarat, dan Cara Mengaktifkan Kartu AXIS yang Sudah Mati

Spesifikasi dan Harga Samsung S24 FE di Indonesia

Spesifikasi dan Harga Samsung S24 FE di Indonesia