5 Rekomendasi Kopi Klotok Jogja Bernuansa Pedesaan Asri
JAKARTA - Suasana pedesaan yang akrab, aroma masakan rumahan, serta pemandangan sawah yang meneduhkan membuat tempat-tempat kopi klotok di Jogja selalu menjadi incaran wisatawan.
Bagi banyak pelancong, menikmati menu sederhana yang disajikan dalam bangunan kayu dengan nuansa ndeso bukan sekadar aktivitas kuliner, tetapi pengalaman kembali ke akar tradisi yang penuh kenyamanan. Setiap sudut warung menghadirkan kehangatan yang tidak dibuat-buat, seolah menyambut pengunjung layaknya tamu di rumah kerabat di kampung.
Keunikan kopi klotok tidak hanya terletak pada racikan kopinya, tetapi juga pada konsep penyajian makanan rumahan yang sederhana. Tidak ada kemewahan, namun justru kesederhanaan itulah yang menjadi daya tarik.
Baca Juga
Banyak wisatawan menjadikan tempat-tempat ini persinggahan wajib setiap kali datang ke Yogyakarta, terutama untuk mencari ketenangan jauh dari keramaian kota.
Popularitas kopi klotok yang terus meningkat membuat berbagai tempat baru bermunculan, dengan masing-masing lokasi menawarkan pesonanya sendiri. Ada yang menonjolkan pemandangan sawah, ada yang menghadirkan desain Jawa klasik, dan ada pula yang menawarkan suasana pedesaan lengkap dengan aliran sungai.
Variasi ini memberikan banyak pilihan bagi pengunjung untuk menemukan tempat yang paling sesuai dengan suasana hati.
Berikut rangkuman lengkap rekomendasi kopi klotok di Jogja beserta suasana dan menunya.
Suasana Pedesaan yang Jadi Daya Tarik Utama
Daya tarik utama kopi klotok terletak pada kesederhanaan yang sarat makna. Para pengunjung biasanya datang bukan hanya untuk menyantap makanan, tetapi untuk menikmati ketentraman ala pedesaan. Bangunan kayu, dapur terbuka, aroma sayur lodeh, hingga deretan lauk rumahan membuat pengalaman bersantap terasa akrab. Banyak pengunjung memilih duduk di area terbuka dekat sawah, karena suasananya mampu memberikan sensasi pulang ke kampung meski hanya untuk sesaat.
Tren ini terus berkembang seiring meningkatnya pariwisata Jogja, terutama wisata alam dan kuliner tradisional. Karena itu, semakin banyak tempat makan yang mengusung konsep serupa, menawarkan pengalaman makan yang membangkitkan nostalgia.
Pilihan Tempat Kopi Klotok Bernuansa Tradisional
Untuk membantu wisatawan memilih lokasi yang sesuai, berikut enam tempat kopi klotok rekomendasi dengan ciri khas masing-masing. Angka pada daftar dibuat tebal sesuai permintaan.
1. Pawon Kembangan
Pawon Kembangan menawarkan suasana rumahan dengan sentuhan retro-modern yang hangat dan nyaman. Arsitekturnya memadukan gaya masa lampau dengan elemen modern, menghasilkan tempat makan yang cocok untuk keluarga maupun rombongan besar. Menu tradisional seperti gudeg, lodeh gurih, hingga kopi aromatik menjadi favorit pengunjung. Harga makanan dan minuman berada pada kisaran belasan ribu, menjadikannya ramah di kantong. Tempat ini juga memiliki area parkir luas dan fasilitas memadai.
Lokasi: Jl. Balong – Degolan, Candibinangun, Pakem, Sleman
Jam operasional: 07.00–16.00 WIB
2. Kopi Gareng
Kopi Gareng menawarkan suasana luas, sejuk, dan dikelilingi persawahan. Bangunan Jawa dengan kolam ikan di bagian dalam menghadirkan ketenangan alami. Menu lauk dan sayur rumahan mulai Rp8 ribuan, sementara sajian kopi dan minuman non-kopi mulai Rp10 ribuan. Tempat ini sering menjadi alternatif ketika Kopi Klotok penuh, karena nuansa dan menunya mirip namun antreannya lebih bersahabat.
Lokasi: Jl. Turgogede, Bondosari, Harjobinangun, Pakem
Jam operasional: 07.15–20.00 WIB
3. Kopi Bukan Luwak
Mengusung konsep yang masih satu manajemen dengan Kopi Klotok, tempat ini menghadirkan suasana pedesaan syahdu yang sangat mirip. Pengunjung banyak datang ke sini saat Kopi Klotok utama sedang padat. Menu tradisionalnya beragam, termasuk mangut lele sekitar Rp11 ribuan dan nasi sepuasnya sekitar Rp4 ribu. Snack dan minuman pun rata-rata di bawah Rp10 ribu.
Lokasi: Jl. Kaliurang No. 17, Kledokan, Pakembinangun, Pakem
Jam operasional: 07.00–21.00 WIB
4. Kopi Sawah
Berada tepat di tengah area persawahan, Kopi Sawah memberikan pengalaman makan yang sangat dekat dengan alam. Pemandangan hijau membuat suasananya cocok untuk melepas penat. Dengan Rp10 ribuan, pengunjung bisa menikmati nasi sepuasnya beserta sayur dan lauk sederhana. Menu seperti brongkos, bakmi, lele, hingga nila tersedia dengan harga belasan ribu. Waktu terbaik berkunjung adalah pagi atau sore hari.
Lokasi: Pakembinangun, Pakem, Sleman
Jam operasional: 07.30–21.00 WIB
5. Kopi Rolas
Tempat ini memiliki konsep serupa Kopi Klotok: sederhana, tradisional, dan ramah di kantong. Lokasinya dekat sawah dan aliran sungai sehingga menghadirkan suasana pedesaan yang menenangkan. Makanan disajikan secara prasmanan dengan biaya sekitar Rp13 ribu. Camilan dan kopi dijual mulai dari di bawah Rp10 ribu. Banyak wisatawan menjadikannya langganan karena perpaduan harga terjangkau dan suasana alami.
Lokasi: Jl. Harjobinangun, Kaliwanglu, Bondosari, Pakem
Jam operasional: 07.00–21.00 WIB
6. Kopi Klotok Menoreh
Bagian dari jaringan Kopi Klotok, cabang Menoreh ini menawarkan suasana sangat asri dengan pemandangan sawah dan Sungai Mudal. Area makan terbuka membuat pengunjung dapat menikmati angin dan aroma tanah basah. Menu andalannya antara lain nasi pecel, telur dadar rumahan, serta singkong goreng khas pedesaan. Tempat ini cocok untuk sarapan hingga makan malam.
Lokasi: Desa Kembang, Nanggulan, Kulon Progo
Jam operasional: 08.00–21.00 WIB
Nuansa Kuliner Tradisional yang Tetap Digemari Wisatawan
Keenam rekomendasi kopi klotok di atas menyajikan pengalaman yang konsisten: sederhana, hangat, dan memanjakan indera. Meskipun masing-masing tempat memiliki ciri khas, daya tarik utamanya tetap sama—keaslian suasana pedesaan dan cita rasa rumahan.
Dalam perkembangan industri kuliner modern, konsep seperti ini terbukti tetap relevan dan bahkan semakin diminati.
Rekomendasi
Berita Lainnya
.jpg)