JAKARTA—Dalam upaya percepatan transisi energi, PLN Indonesia Power mendorong enjinernya untuk terus berinovasi guna mencapai target Net Zero Emission di Indonesia pada tahun 2060. Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, mengungkapkan bahwa dalam menghadapi tantangan transisi energi, PLN IP meminta semua anggota tim PLN IP untuk selalu menciptakan inovasi dan terus meningkatkan kinerja mereka dalam percepatan transisi energi. Dia juga mengatakan PLN Indonesia Power telah memainkan peran penting dalam perkembangan sektor energi, khususnya di sektor kelistrikan. Salah satu kontribusi tersebut terlihat dari peran korporasi dalam mengatasi gangguan pada gas valve pembangkitan melalui alat uji gas valve buatan anak bangsa yang diberi nama Service Tool Solenoid Operated Gas Admission Valve atau STOGAV. Alat uji gas valve tersebut dapat menurunkan EFOR dan meningkatkan EAF pembangkit, serta berfungsi menguji kinerja gas valve. Melalui STOGAV, pemakaian gas dapat lebih optimal, dan meningkatkan keandalan pembangkit gas yang berdampak pada rendahnya emisi karbon dan lebih ramah lingkungan. Berkat itu, PLN pun dianugerahi tanda kehormatan Satyalancana Pembangunan oleh Presiden Indonesia Joko Widodo pada Hari Ulang Tahun Pertambangan dan Energi yang ke-78, melalui menteri ESDM Arifin Tasrif. Sementara itu, Arifin Tasrif menegaskan bahwa kebijakan sektor Energi dan Sumber Daya Mineral saat ini berfokus pada transisi energi yang berkelanjutan dan adil. Hal ini bertujuan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi serta memacu perkembangan industri. "Kebijakan yang kita tuju saat ini lebih berorientasi pada penyediaan energi melalui pemanfaatan energi terbarukan yang ekonomis, serta aktivitas ekstraktif yang ramah lingkungan," ujar Arifin.