JAKARTA—Di tengah hantaman El Nino, PLN Indonesia Power melalui unit usahanya, PLTU Banten 2 Labuan berhasil tingkatkan hasil panen padi di Pandeglang, Banten. Hal ini berkat upaya perusahaan yang bekerja sama dengan pengurus besar Mathla’ul Anwar dalam memanfaatkan pupuk organik berbahan dasar FABA (Fly Ash Bottom Ash).
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten, Agus Tauhid, mengatakan FABA yang pada awalnya limbah dari batu bara PLTU, kini justru menjadi sumber manfaat bagi masyarakat di Pandeglang, Banten, terutama dalam sektor pertanian. Bahkan, berkat sisa abu batu bara ini, hasil panen padi mengalami peningkatan.
"Hari ini saya sangat senang, ternyata cahaya pertanian benar-benar bersinar dari Mathla'ul Anwar, sesuai dengan namanya yang berarti 'tempat lahirnya cahaya.' Kita melihat bukti bahwa limbah dapat menjadi berkah, FABA yang dulunya hanya limbah kini memberikan manfaat bagi masyarakat," ungkap Agus.
Sementara itu, Senior Manager PLTU Banten 2 Labuan Wisnu Kurniawan mengatakan teknologi penangkap abu alias Electrostatic Precipitator (ESP) yang digunakan untuk menangkap sisa pembakaran PLTU juga dapat bermanfaat secara langsung untuk sektor pertanian.
“Hal ini membuktikan bahwa kami tidak hanya menghasilkan listrik untuk menerangi negara, tetapi juga memberikan manfaat langsung bagi sektor pertanian di Pandeglang melalui pupuk organik berbahan dasar FABA dari PLTU Labuan,” kata Wisnu. Dia menambahkan, lewat pemanfaatan FABA, korporasi akan berkontribusi untuk mendukung kemandirian pangan di Kabupaten Pandeglang.
Iwan Sujono, tenaga ahli pertanian dari Pengurus Besar Mathla'ul Anwar, mengatakan bahwa dengan menggunakan pupuk organik yang berasal dari FABA PLTU Labuan, hasil panen padi dapat meningkat lebih dari 50 persen, bahkan dalam kondisi cuaca yang kurang baik.
"Tanpa pupuk kimia dan pestisida, hasil produksi panen padi rata-rata diperkirakan mencapai 8.400 kilogram per hektar, meskipun cuaca saat ini sedang tidak menguntungkan. Ini merupakan prestasi luar biasa, mengingat petani di Banten biasanya hanya memperoleh sekitar 5.500 kilogram per hektar dengan penggunaan pupuk kimia dalam kondisi cuaca yang baik," ujar Iwan.