Kolaborasi Tenaga Kesehatan Dukung Perawatan Bayi Prematur Nasional
- Kamis, 18 Desember 2025
JAKARTA - Kesadaran akan pentingnya perawatan bayi prematur kembali menjadi perhatian serius di tingkat nasional. Momentum Hari Prematur Sedunia yang diperingati setiap 17 November dimanfaatkan sebagai ruang refleksi sekaligus penguatan peran tenaga kesehatan dalam memastikan kelangsungan hidup dan kualitas tumbuh kembang bayi yang lahir sebelum waktunya.
Tantangan yang dihadapi tidak sederhana, sebab bayi prematur membutuhkan pendekatan medis, gizi, dan pendampingan yang jauh lebih kompleks dibandingkan bayi cukup bulan.
Melalui peringatan Hari Prematur Sedunia 2025, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo bersama Nestlé Indonesia menggelar seminar nasional bertajuk From Fragile Beginnings to Strong Futures: Advancing Nutrition for Premature Infants.
Baca JugaMenkes Ingatkan Bahaya Konsumsi Gorengan terhadap Asupan Kalori Harian
Kegiatan ini menjadi ajang berbagi ilmu, pengalaman, dan penguatan kapasitas tenaga kesehatan agar mampu memberikan pelayanan optimal bagi bayi prematur dan bayi berat badan lahir rendah.
Tantangan Prematuritas Masih Membayangi
Secara global, kelahiran prematur masih menjadi salah satu penyebab utama kematian anak di bawah usia lima tahun. Data Organisasi Kesehatan Dunia menunjukkan setiap tahun sekitar 15 juta bayi lahir prematur di dunia, dan lebih dari satu juta di antaranya meninggal akibat komplikasi yang sebenarnya dapat dicegah. Angka ini menegaskan bahwa prematuritas bukan sekadar isu medis, tetapi juga persoalan kemanusiaan yang memerlukan perhatian lintas sektor.
Indonesia termasuk negara dengan beban prematuritas yang tinggi. Estimasi menunjukkan ratusan ribu bayi lahir prematur setiap tahunnya, menempatkan Indonesia dalam jajaran negara dengan jumlah kelahiran prematur tertinggi di dunia. Profil Kesehatan Indonesia mencatat bahwa kematian bayi pada masa neonatal dan post-neonatal masih didominasi oleh faktor prematuritas dan bayi berat badan lahir rendah.
Angka-angka tersebut menggambarkan realitas di lapangan, di mana ruang perawatan intensif neonatal menjadi saksi perjuangan bayi-bayi kecil yang bertahan di awal kehidupannya. Dalam situasi ini, peran tenaga kesehatan menjadi sangat krusial, tidak hanya dalam aspek klinis, tetapi juga dalam memberikan edukasi dan pendampingan bagi keluarga.
Seminar Nasional Perkuat Kapasitas Tenaga Kesehatan
Seminar nasional yang digelar secara hybrid ini diikuti sekitar dua ribu tenaga kesehatan lintas profesi, mulai dari dokter anak, perawat, hingga ahli gizi, yang berasal dari ratusan rumah sakit di berbagai daerah. Partisipasi luas ini mencerminkan tingginya kebutuhan akan peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam perawatan bayi prematur.
Direktur Utama RSCM, dr. Supriyanto, menyampaikan bahwa kolaborasi ini menjadi langkah penting dalam memperkuat layanan kesehatan bagi bayi prematur di Indonesia. Ia menegaskan bahwa peningkatan pengetahuan tenaga kesehatan, penyediaan edukasi yang berkelanjutan, serta dukungan nyata merupakan fondasi untuk memastikan bayi prematur mendapatkan kesempatan terbaik untuk tumbuh dan berkembang.
Menurutnya, kerja sama lintas pihak menjadi pengingat bahwa menjaga kehidupan sejak detik pertama merupakan bentuk kepedulian terhadap masa depan generasi bangsa. Upaya ini tidak bisa dilakukan sendiri, melainkan membutuhkan sinergi antara rumah sakit, tenaga kesehatan, industri, dan keluarga.
Peran Gizi dan Pendekatan Holistik
Dalam sesi ilmiah, para pakar menekankan bahwa perawatan bayi prematur tidak hanya berfokus pada kelangsungan hidup, tetapi juga kualitas tumbuh kembang jangka panjang. Spesialis Anak dan Neonatologi RSCM, Prof. Rinawati Rohsiswatmo, menjelaskan pentingnya asupan gizi yang tepat sejak hari pertama kehidupan.
Ia menegaskan bahwa ASI merupakan sumber gizi utama bagi bayi prematur dan dapat ditambahkan dengan pelengkap gizi ASI untuk memenuhi kebutuhan nutrisi. Jika ASI ibu tidak tersedia, ASI donor yang telah melalui proses skrining dapat menjadi alternatif. Dalam kondisi tertentu, pangan olahan untuk keperluan medis khusus juga dapat direkomendasikan dengan mempertimbangkan bukti klinis dan publikasi ilmiah.
Sementara itu, Ahli Tumbuh Kembang Pediatri RSCM, dr. Bernie Endyarni Medise, menyoroti pentingnya pendekatan holistik. Menurutnya, bayi prematur membutuhkan perhatian menyeluruh yang mencakup aspek medis, dukungan emosional keluarga, stimulasi, serta asupan gizi berkelanjutan. Peran tenaga kesehatan sangat vital dalam mengedukasi dan mendampingi orang tua agar proses tumbuh kembang anak berjalan optimal.
Kolaborasi dan Harapan bagi Masa Depan
Nestlé Indonesia, melalui komitmen Force for Good, kembali menegaskan perannya dalam mendukung kesehatan sejak awal kehidupan. Category Marketing Manager LACTOGROW, Vera N. Gozali, menyampaikan bahwa tenaga kesehatan memiliki peran penting dalam memberikan harapan bagi bayi prematur di Indonesia. Setiap tindakan kecil yang dilakukan tenaga kesehatan memiliki dampak besar bagi masa depan anak-anak tersebut.
Sebagai simbol kasih dan dedikasi, ratusan rumah sakit menerima Little Bundle of Hope yang berisi baju kanguru dan booklet Grafik Fenton untuk mendukung penerapan metode Kangaroo Care. Metode ini membantu menjaga kehangatan dan kedekatan antara ibu dan bayi, sekaligus memperkuat ikatan emosional yang sangat dibutuhkan bayi prematur.
Kegiatan ini juga menghadirkan sesi berbagi inspirasi dari Arumi Bachsin, yang menceritakan pengalaman emosionalnya sebagai ibu dari bayi prematur. Kisah tersebut menegaskan bahwa di balik setiap bayi prematur yang tumbuh kuat, terdapat perjuangan orang tua dan dukungan tenaga kesehatan yang tak ternilai.
Melalui rangkaian kegiatan ini, kolaborasi antara dunia medis, industri, dan keluarga diharapkan mampu memperkuat sistem perawatan bayi prematur di Indonesia. Dukungan yang tepat sejak awal kehidupan diyakini dapat membawa harapan besar bagi masa depan generasi yang lebih sehat dan tangguh.
Celo
Insiderindonesia.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Update Harga Emas Perhiasan The Palace Terbaru Hari Ini 18 Desember 2025
- Kamis, 18 Desember 2025
Menkes Ingatkan Bahaya Konsumsi Gorengan terhadap Asupan Kalori Harian
- Kamis, 18 Desember 2025
Berita Lainnya
Update Harga Emas Perhiasan The Palace Terbaru Hari Ini 18 Desember 2025
- Kamis, 18 Desember 2025
Menkes Ingatkan Bahaya Konsumsi Gorengan terhadap Asupan Kalori Harian
- Kamis, 18 Desember 2025
Terpopuler
1.
Kolaborasi Tenaga Kesehatan Dukung Perawatan Bayi Prematur Nasional
- 18 Desember 2025
2.
Kickboxing Indonesia Raih Medali Emas Perdana SEA Games
- 18 Desember 2025
3.
4 Manfaat Scaling Gigi Jaga Mulut Tetap Sehat
- 18 Desember 2025
4.
7 Penyebab Kaki Dingin dan Cara Mengatasinya Sederhana
- 18 Desember 2025







