KAI Tawarkan Sukuk Ijarah dan Obligasi Senilai Rp2 Triliun untuk Refinancing dan Pengembangan Infrastruktur
- Kamis, 14 November 2024
JAKARTA – PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mengumumkan penawaran sukuk ijarah dan obligasi senilai total Rp2 triliun untuk mendukung program refinancing dan pengembangan prasarana kereta api.
Berdasarkan prospektus yang dirilis, penawaran ini merupakan bagian dari program Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Sukuk Ijarah Berkelanjutan II dan Obligasi Berkelanjutan II KAI tahun 2024.
KAI menawarkan dua instrumen utama: Sukuk Ijarah Berkelanjutan II Tahap I dengan target dana sebesar Rp500 miliar dan Obligasi Berkelanjutan II Tahap I yang ditargetkan mencapai Rp1,5 triliun.
Baca JugaInflow Asing Mengalir di Pasar Modal Indonesia: Tantangan dan Peluang di Tahun 2025
Seluruh dana ini, setelah dikurangi biaya emisi, akan dialokasikan untuk pembiayaan kembali (refinancing) sejumlah obligasi jatuh tempo dan pengembangan angkutan barang di Sumatra, Kamis, 14 November 2024.
Detail Instrumen Penawaran
Penawaran ini terdiri atas tiga seri obligasi dengan tingkat bunga tetap, yang dijelaskan sebagai berikut:
Obligasi Seri A: Nominal Rp437,80 miliar, bunga tetap 6,70%, dan tenor 3 tahun.
Obligasi Seri B: Nominal Rp448,36 miliar, bunga 7%, dan tenor 5 tahun.
Obligasi Seri C: Nominal Rp613,84 miliar, bunga 7,1%, dan tenor 7 tahun.
Sementara untuk Sukuk Ijarah, ketiga seri yang ditawarkan memiliki imbalan ijarah berbeda sesuai jangka waktu:
Sukuk Ijarah Seri A: Nilai sisa imbalan Rp116,54 miliar dengan cicilan imbalan Rp7,80 miliar per tahun (jangka waktu 3 tahun).
Sukuk Ijarah Seri B: Nilai sisa imbalan Rp83,13 miliar dengan cicilan Rp5,61 miliar per tahun (jangka waktu 5 tahun).
Sukuk Ijarah Seri C: Nilai sisa imbalan Rp300,32 miliar dengan cicilan Rp21,32 miliar per tahun (jangka waktu 7 tahun).
Alokasi Dana: Fokus pada Refinancing dan Pengembangan Infrastruktur
KAI menyatakan bahwa dana yang diperoleh dari obligasi akan dialokasikan untuk dua tujuan utama:
Refinancing Obligasi Jatuh Tempo: Sebesar Rp1 triliun dari penerbitan obligasi akan digunakan untuk refinancing Obligasi I KAI Tahun 2017 Seri B, sementara sisa dana digunakan untuk refinancing Obligasi II KAI Tahun 2019 Seri A.
Pengembangan Infrastruktur: Dana sukuk ijarah sebesar Rp400 miliar juga akan dialokasikan untuk refinancing Obligasi II Tahun 2019 Seri A. Sisanya akan mendukung pengembangan infrastruktur angkutan barang di Sumatra Bagian Selatan, termasuk pembangunan rel jalur ganda dan penataan stasiun serta fasilitas pendukung di Stasiun Kramasan.
Rencana Strategis untuk Pengembangan Bisnis Berkelanjutan
Program ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang KAI untuk memperkuat bisnis angkutan barang dan meningkatkan infrastruktur di wilayah Sumatra. Dengan pembangunan jalur ganda dan fasilitas penunjang lainnya, KAI berharap dapat meningkatkan efisiensi transportasi barang dan memperluas jaringan logistik di wilayah Sumatra.
Penawaran obligasi dan sukuk ijarah ini menjadi bagian dari upaya KAI dalam menjaga keberlanjutan bisnis sekaligus memperkuat struktur pendanaan untuk jangka panjang.
Tri Kismayanti
Insiderindonesia.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Arasoft Perkuat Digitalisasi Pendidikan di Indonesia dengan Teknologi NamoAuthor
- Selasa, 19 November 2024
Adaro Andalan Indonesia (AADI) Siap IPO, Targetkan Dana Hingga Rp4,59 Triliun
- Jumat, 29 November 2024
Berita Lainnya
PLN Icon Plus Dorong Perubahan Di Fordigi Summit 2024 Melalui Inovasi Digital
- Sabtu, 12 Oktober 2024
Sinergi Digital dan Energi Hijau PLN Icon Plus Dukung Pembangunan Berkelanjutan
- Kamis, 10 Oktober 2024
Smart and Green Solution PLN Icon Plus Wujudkan Energi Hijau di Era Digital
- Jumat, 11 Oktober 2024