
JAKARTA - Badan Gizi Nasional (BGN) mengambil langkah baru untuk memperkuat pengawasan kualitas makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Sebanyak 5.000 juru masak profesional akan diterjunkan ke dapur-dapur penyelenggara di seluruh Indonesia guna memastikan setiap hidangan memenuhi standar gizi dan keamanan pangan.
Kepala BGN Dadan Hindayana menjelaskan, para juru masak tersebut direkrut dari International Chef Association dan akan mendampingi petugas dapur di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) selama masa pelatihan lima hari.
Baca JugaWamensos Minta Daerah Percepat Sekolah Rakyat untuk Atasi Kemiskinan
Menurut Dadan, kehadiran para profesional ini penting agar seluruh proses penyajian makanan berjalan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan pemerintah.
“Kami akan menugasi 5.000 juru masak profesional dari International Chef Association untuk mendampingi seluruh SPPG baru selama lima hari. Mereka akan mengontrol proses pemilihan, pengolahan, hingga penyajian bahan makanan agar hasilnya aman dan bergizi,” kata Dadan usai konsolidasi regional bersama pemerintah Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor.
Jika dibutuhkan, lanjut Dadan, masa pendampingan dapat diperpanjang agar setiap dapur benar-benar siap menjalankan standar mutu yang ditentukan.
Pengawasan Ketat di Semua Tahapan Produksi
Konsolidasi antara BGN dan pemerintah daerah tersebut menjadi langkah strategis untuk memperkuat tata kelola penyelenggaraan makan bergizi gratis di tiga provinsi utama.
Dadan menegaskan, pendampingan ini bukan hanya soal memasak, tetapi menyangkut seluruh rantai proses penyediaan bahan pangan.
“Semua tahap, mulai dari pemilihan bahan baku, pengolahan, hingga pengiriman hasil masakan, akan dikontrol oleh tenaga ahli yang sudah terlatih,” ujarnya.
Selain melibatkan tenaga profesional, BGN juga mulai menerapkan uji cepat (rapid test) bahan pangan di seluruh dapur SPPG sebagai sistem pengawasan tambahan.
Rapid Test untuk Pastikan Keamanan Pangan
Uji cepat ini berfungsi untuk memastikan bahan makanan yang masuk ke dapur MBG aman sebelum diolah dan dikirim ke penerima manfaat. Dadan mengungkapkan bahwa uji coba awal sudah dilakukan di 10 dapur SPPG pekan lalu, dan hasilnya dianggap efektif.
“Minggu ini, mitra akan memesan alat rapid test ke vendor yang sudah kami siapkan. Ada sekitar 10 sampai 15 vendor yang bisa menyediakan alat ini,” jelas Dadan.
Langkah tersebut merupakan tindak lanjut dari instruksi Presiden Prabowo Subianto agar setiap penyelenggara MBG memiliki sistem kontrol keamanan pangan yang kuat dan mandiri.
Ia juga menambahkan, penerapan uji cepat sebenarnya bukan hal baru karena telah digunakan di beberapa SPPG yang dikelola oleh Polri dan terbukti efektif menjaga kualitas pangan.
“Sekarang kami akan memperluas ke seluruh SPPG yang beroperasi maupun yang baru akan berjalan,” katanya.
Anggaran Fantastis untuk Menopang Program Nasional
Dalam kesempatan yang sama, Dadan memaparkan bahwa total anggaran program MBG tahun 2026 mencapai Rp 335 triliun. Anggaran besar ini disiapkan untuk memastikan pelaksanaan program berjalan optimal dan menjangkau seluruh wilayah Indonesia.
Rinciannya, Rp 268 triliun dialokasikan untuk belanja utama program, sementara Rp 67 triliun disiapkan sebagai dana cadangan guna mengantisipasi kebutuhan tambahan.
“Totalnya Rp 335 triliun di 2026. Kan anggaran untuk 2026 sudah disebutkan kami memiliki Rp 268 triliun, dan di-standby-kan juga Rp 67 triliun. Jadi secara keseluruhan, Badan Gizi Nasional akan memperoleh Rp 335 triliun di 2026,” ujar Dadan.
Anggaran ini mencakup biaya bahan pangan, distribusi, pendampingan tenaga profesional, serta pengadaan alat pengujian keamanan pangan di seluruh dapur SPPG.
Dorongan untuk Standar Nasional Gizi Anak
Dengan dukungan sumber daya besar tersebut, BGN menargetkan program Makan Bergizi Gratis dapat memberikan dampak signifikan terhadap kesehatan anak-anak Indonesia.
Dadan menegaskan bahwa fokus utama pemerintah bukan hanya memastikan makanan tersaji setiap hari, tetapi juga menjamin mutu, kandungan gizi, dan keamanan pangan yang dikonsumsi.
Menurutnya, kolaborasi lintas sektor antara pemerintah pusat, daerah, dan lembaga profesi seperti International Chef Association merupakan kunci keberhasilan program ini.
“Dengan pengawasan berlapis dan pendampingan dari tenaga profesional, kami ingin memastikan setiap hidangan yang disalurkan benar-benar aman dan bergizi,” tegas Dadan.
Upaya Serius Pemerintah Wujudkan Generasi Sehat
Program MBG merupakan salah satu prioritas nasional yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto sebagai langkah konkret memperbaiki kualitas gizi anak-anak Indonesia.
Melalui pendekatan yang komprehensif—mulai dari pengawasan mutu bahan pangan, pelatihan juru masak, hingga sistem distribusi terintegrasi—pemerintah berupaya menciptakan standar nasional bagi pemenuhan gizi masyarakat.
Dengan penerapan rapid test bahan pangan, kehadiran 5.000 chef profesional, serta dukungan anggaran Rp 335 triliun, BGN optimistis seluruh anak Indonesia dapat menikmati makanan bergizi yang aman dan berkualitas setiap hari.

Tsaniyatun Nafiah
Insiderindonesia.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Festival Kuliner Nunukan Angkat Cita Rasa dan Identitas Budaya Perbatasan
- Rabu, 15 Oktober 2025
Berita Lainnya
Festival Kuliner Nunukan Angkat Cita Rasa dan Identitas Budaya Perbatasan
- Rabu, 15 Oktober 2025
Terpopuler
1.
Lionel Messi Pimpin Argentina Hajar Puerto Rico Tanpa Ampun
- 15 Oktober 2025
2.
Cara Efektif dan Alami Mencegah Mata Minus pada Anak Sejak Dini
- 15 Oktober 2025
3.
4.
5.
Sinopsis Lengkap Film Spy x Family Season 3 dan Jadwal Tayang
- 15 Oktober 2025