1.000 Sambungan Listrik Gratis Bantu Warga Jateng Nikmati Akses Energi Mandiri
- Selasa, 14 Oktober 2025

JAKARTA - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berhasil menuntaskan program bantuan 1.000 sambungan listrik gratis pada tahun 2025.
Program ini menjadi bagian dari upaya pengentasan kemiskinan daerah sekaligus wujud nyata semangat Ngopeni Nglakoni Jawa Tengah. Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Tengah, Agus Sugiharto, menyampaikan bahwa target program tersebut telah terealisasi sepenuhnya dan tersebar di berbagai wilayah provinsi.
Agus menjelaskan, bantuan sambungan listrik ini sepenuhnya dibiayai oleh APBD Provinsi Jawa Tengah dengan total anggaran sebesar Rp 1,225 miliar. Dengan demikian, setiap penerima manfaat mendapatkan bantuan senilai Rp 1,225 juta untuk pemasangan listrik di rumah mereka.
Baca Juga
Ia menekankan bahwa program ini tidak hanya memberikan akses penerangan, tetapi juga diharapkan mampu mendorong kegiatan ekonomi masyarakat di tingkat rumah tangga.
“Dengan anggaran per rumah Rp 1.225.000, kita mendapatkan total anggaran Rp 1,225 miliar untuk seribu penerima. Harapannya, selain mampu menerangi rumah warga, bantuan ini dapat membangkitkan kegiatan ekonomi masyarakat,” ujar Agus.
Kolaborasi dan Dukungan dari Berbagai Pihak
Agus menambahkan bahwa Pemprov Jawa Tengah akan terus melanjutkan program serupa di tahun-tahun mendatang dengan menggandeng berbagai pemangku kepentingan.
Salah satunya melalui kerja sama dengan pihak swasta lewat program tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility atau CSR), serta dukungan dana dari pemerintah pusat.
“Tentunya ini juga merupakan implementasi dari Asta Cita kedua, yaitu ketahanan energi, pangan, dan air. Dinas ESDM juga menggandeng stakeholder terkait untuk mempercepat penyelesaian bagi warga yang belum memiliki sambungan listrik. Tahun ini saja, dari CSR ada tambahan 248 sambungan rumah warga miskin. Kami juga sudah mengajukan dukungan dari APBN,” jelas Agus.
Langkah ini sejalan dengan arahan Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, yang mendorong agar intervensi sosial bagi masyarakat kurang mampu terus ditingkatkan.
Ia meminta agar program yang secara langsung meringankan beban masyarakat, terutama yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), dapat dijalankan secara konsisten dan berkelanjutan.
“Saya kira program seperti ini sudah berjalan dengan baik. Tinggal ditingkatkan lagi agar lebih banyak masyarakat bisa merasakan manfaatnya,” ungkap Luthfi.
Cerita Penerima Manfaat di Lapangan
Bagi masyarakat penerima, bantuan sambungan listrik gratis ini memberikan perubahan besar dalam kehidupan sehari-hari.
Reni Handayani, warga Desa Sidokumpul, Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak, mengaku sangat terbantu. Sebelumnya, ia harus berbagi listrik berdaya 450 VA untuk dua rumah sehingga daya sering anjlok dan aktivitas rumah tangganya terganggu.
“Sebelumnya sering anjlok atau mati listrik karena gak kuat untuk dua rumah. Kalau anak belajar malam hari sering mati lampu,” ujar Reni. Kini, kondisi itu tak lagi terjadi.
Rumahnya kini memiliki sambungan listrik mandiri yang membuat keluarganya lebih nyaman beraktivitas. “Sekarang sudah gak mati-mati lagi. Anak bisa belajar dengan nyaman,” tambahnya.
Kisah serupa datang dari Rohyati, warga desa yang sama. Ia sebelumnya menyalur listrik dari rumah mertuanya karena keterbatasan biaya. “Suami saya merantau ke Jakarta, hasilnya pas-pasan, jadi belum bisa pasang listrik sendiri,” ceritanya.
Kini, dengan adanya bantuan sambungan listrik gratis, Rohyati bisa menikmati kemandirian energi di rumahnya sendiri. “Alhamdulillah senang dapat bantuan. Sekarang bisa masak, bisa mutar lagu karena listrik punya sendiri,” ujarnya bahagia.
Dampak Positif untuk Kemandirian Energi Rumah Tangga
Salah satu penerima manfaat lainnya, Munif Muhtadi, juga mengaku terbantu dengan adanya program ini. Ia yang tinggal bersama istri dan anak balitanya sebelumnya masih bergantung pada sambungan listrik dari rumah orang tuanya.
“Kalau mau masak harus gantian biar tidak anjlok,” ungkapnya. Kini, setelah memiliki sambungan listrik sendiri, ia merasa lebih tenang dan bebas menjalankan aktivitas rumah tangga.
“Bantuan sambungan listrik gratis sangat bermanfaat bagi keluarga saya. Sudah tidak lagi anjlok dan bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan rumah tangga yang memakai peralatan elektronik,” kata Munif.
Melalui program sambungan listrik gratis ini, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tidak hanya menerangi rumah warga, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru di tingkat keluarga.
Dengan listrik yang stabil, masyarakat bisa menjalankan usaha kecil dari rumah, meningkatkan produktivitas, serta menunjang pendidikan anak-anak yang kini dapat belajar dengan lebih baik.
Langkah Pemprov Jateng menjadi contoh konkret bahwa akses energi adalah hak dasar yang mendukung kesejahteraan. Dengan dukungan dari berbagai pihak, target Jawa Tengah untuk mencapai rasio elektrifikasi penuh bagi seluruh masyarakatnya semakin dekat.

Alif Bais Khoiriyah
Insiderindonesia.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Festival Kuliner Nunukan Angkat Cita Rasa dan Identitas Budaya Perbatasan
- Rabu, 15 Oktober 2025
Berita Lainnya
Festival Kuliner Nunukan Angkat Cita Rasa dan Identitas Budaya Perbatasan
- Rabu, 15 Oktober 2025
Terpopuler
1.
Lionel Messi Pimpin Argentina Hajar Puerto Rico Tanpa Ampun
- 15 Oktober 2025
2.
Cara Efektif dan Alami Mencegah Mata Minus pada Anak Sejak Dini
- 15 Oktober 2025
3.
4.
5.
Sinopsis Lengkap Film Spy x Family Season 3 dan Jadwal Tayang
- 15 Oktober 2025