Khasiat dan Risiko Air Jahe dalam Menjaga Tekanan Darah Dalam Tubuh
- Kamis, 30 Oktober 2025
JAKARTA - Air jahe kerap dikonsumsi sebagai minuman herbal untuk menjaga kesehatan.
Rempah ini memiliki senyawa bioaktif bernama gingerol, yang dikenal luas karena sifat anti-inflamasi dan antioksidannya. Senyawa ini membantu melawan stres oksidatif akibat radikal bebas, yang sering menjadi pemicu berbagai penyakit kronis.
Banyak orang meyakini bahwa air jahe bisa membantu mengontrol tekanan darah. Sebagai contoh, studi tahun 2024 menemukan bahwa ekstrak jahe berpotensi menurunkan tekanan darah pada peserta berusia 45–65 tahun dengan hipertensi.
Baca JugaIndonesia Tampil Heroik di Final Voli Putri Asian Youth Games
Meski demikian, para peneliti menekankan bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan metodologis, sehingga dibutuhkan studi lanjutan untuk memastikan efeknya.
Selain itu, tinjauan lain juga menyebut bahwa jahe dapat menurunkan tekanan darah melalui mekanisme relaksasi pembuluh darah. Efek antioksidan dari gingerol dipercaya ikut berperan dalam proses ini.
Studi tambahan di tahun 2023 menyatakan bahwa konsumsi air jahe setiap hari selama delapan minggu menunjukkan penurunan tekanan darah, terkait kemampuan gingerol sebagai penghambat ACE.
Potensi Manfaat Jahe bagi Kesehatan Jantung
Manfaat jahe tidak hanya terbatas pada pengaturan tekanan darah. Sifat anti-inflamasi dan antioksidan yang dimilikinya turut mendukung kesehatan jantung secara keseluruhan. Dengan mengurangi stres oksidatif dan membantu memperlancar sirkulasi darah, jahe berpotensi menurunkan risiko komplikasi kardiovaskular.
Meski demikian, para ahli menekankan bahwa bukti ilmiah mengenai efek jahe pada tekanan darah masih belum cukup kuat.
Konsumsi jahe dapat menjadi tambahan sehat bagi pola makan, tetapi bukan pengganti pengobatan atau perawatan medis untuk hipertensi. Penggunaan jangka panjang sebaiknya diawasi agar tetap aman dan efektif.
Efek Samping dan Perhatian Konsumsi Jahe
Walaupun banyak orang menganggap jahe aman, ada sejumlah efek samping yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah peningkatan risiko pendarahan. Konsumsi jahe dalam dosis tinggi dapat memperkuat efek antikoagulan, sehingga orang yang sedang mengonsumsi obat pengencer darah harus berhati-hati.
Selain itu, jahe dapat memengaruhi kadar gula darah dan insulin. Orang dengan diabetes sebaiknya membatasi asupan suplemen jahe dosis tinggi.
Beberapa orang juga melaporkan gangguan pencernaan, termasuk diare, mulas, dan iritasi tenggorokan, saat mengonsumsi jahe dalam jumlah besar. Oleh karena itu, penggunaan air jahe sebaiknya disesuaikan dengan kondisi tubuh masing-masing.
Tips Aman Mengonsumsi Air Jahe
Agar manfaat jahe dapat diperoleh tanpa risiko berlebihan, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan. Pertama, batasi konsumsi harian jahe sesuai dosis wajar, cukup untuk mendapatkan efek antioksidan dan relaksasi pembuluh darah.
Kedua, kombinasikan air jahe dengan gaya hidup sehat, seperti pola makan seimbang dan olahraga teratur, agar tekanan darah dan kesehatan jantung tetap terjaga.
Terakhir, bagi individu yang memiliki kondisi medis tertentu, seperti hipertensi, diabetes, atau gangguan pendarahan, konsultasikan terlebih dahulu dengan tenaga kesehatan sebelum rutin mengonsumsi air jahe.
Dengan cara ini, air jahe dapat menjadi tambahan alami yang bermanfaat bagi kesehatan, tanpa menimbulkan risiko yang tidak diinginkan.
Alif Bais Khoiriyah
Insiderindonesia.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
BRI Tegaskan Dividen Interim Januari 2026 Tetap Terbayar Tepat Waktu
- Kamis, 30 Oktober 2025
Berita Lainnya
BRI Tegaskan Dividen Interim Januari 2026 Tetap Terbayar Tepat Waktu
- Kamis, 30 Oktober 2025








