Sabtu, 01 November 2025

Prodia Optimalkan Layanan Digital dan Pertahankan Pertumbuhan Bisnis

Prodia Optimalkan Layanan Digital dan Pertahankan Pertumbuhan Bisnis
Prodia Optimalkan Layanan Digital dan Pertahankan Pertumbuhan Bisnis

JAKARTA - PT Prodia Widyahusada Tbk. mencatatkan penurunan kinerja pada sembilan bulan pertama 2025. 

Laba bersih perusahaan hanya mencapai Rp114,56 miliar, turun signifikan dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Pendapatan tercatat Rp1,58 triliun, menurun 1,11% YoY. Penurunan ini terutama terlihat di Sumatera dan Jakarta Raya, masing-masing turun 3,39% dan 4,17%.

Di sisi lain, beberapa wilayah justru mengalami pertumbuhan. Jawa Tengah naik 2,25%, Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara bertambah 3,23%, serta Kalimantan meningkat 2,68%. 

Baca Juga

Ashmore AM Raih Laba Naik Meski Pendapatan Terkoreksi Tajam

Beban pokok pendapatan naik menjadi Rp672,57 miliar, sehingga laba bruto menurun menjadi Rp907,97 miliar. Setelah dikurangi biaya dan pajak, laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk hanya Rp114,56 miliar, turun 41,06% YoY. Laba per saham pun menurun dari Rp206,54 menjadi Rp125,89.

Strategi Prodia Hadapi Tantangan Ekonomi

Direktur Utama Prodia, Dewi Muliaty, menjelaskan penurunan kinerja dipengaruhi inflasi dan fluktuasi nilai tukar rupiah yang menekan daya beli masyarakat serta menambah biaya operasional. Meski demikian, Prodia tetap fokus menghadirkan layanan bernilai tambah bagi pelanggan.

Perseroan memaksimalkan sinergi antar-segmen, mulai layanan rutin, esoterik, dan genomik, serta mengembangkan platform digital U by Prodia. Layanan ini memudahkan konsumen melakukan pemeriksaan secara praktis dan personal. 

Dewi menegaskan inovasi layanan digital dan efisiensi operasional menjadi kunci untuk mempertahankan relevansi dan pertumbuhan bisnis.

Kondisi Aset dan Liabilitas Prodia Stabil

Dari sisi neraca, total aset Prodia tercatat Rp2,58 triliun, turun dari Desember 2024 sebesar Rp2,84 triliun. Penurunan aset terutama pada aset lancar dan tidak lancar.

Liabilitas juga berhasil ditekan menjadi Rp267,90 miliar dari sebelumnya Rp355,45 miliar, akibat pengurangan liabilitas jangka pendek terhadap pihak ketiga dan pihak berelasi.

Total ekuitas turut menyusut menjadi Rp2,58 triliun, seiring penyesuaian nilai aset dan laba yang menurun. Meskipun demikian, struktur keuangan tetap solid. Neraca yang seimbang diyakini mampu menopang aktivitas operasional serta mendukung ekspansi layanan Prodia di masa mendatang.

Optimisme Prodia Menatap Akhir Tahun dan Tahun Depan

Prodia tetap optimis menghadapi tantangan. Pengembangan layanan digital, peningkatan kualitas laboratorium, dan penguatan layanan esoterik serta genomik menjadi fokus utama untuk mendorong pertumbuhan. Pendekatan ini diharapkan meningkatkan pengalaman pelanggan sekaligus memperluas pangsa pasar.

Perusahaan menekankan pentingnya inovasi berkelanjutan dan efisiensi operasional agar daya saing tetap terjaga. 

Dengan fondasi keuangan yang stabil dan strategi bisnis yang terarah, Prodia optimis dapat mengatasi tantangan ekonomi, memperkuat posisi di pasar, dan mencatatkan kinerja lebih baik pada kuartal terakhir 2025 dan tahun mendatang.

Alif Bais Khoiriyah

Alif Bais Khoiriyah

Insiderindonesia.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

10 Makanan Khas Jawa Barat, Dari Tradisional hingga Kekinian

10 Makanan Khas Jawa Barat, Dari Tradisional hingga Kekinian

Cara Melacak HP Hilang dengan Email Google, Hasilnya Akurat!

Cara Melacak HP Hilang dengan Email Google, Hasilnya Akurat!

Cara Daftar IMEI iPhone Anti Ribet, Hindari Pemblokiran 2025

Cara Daftar IMEI iPhone Anti Ribet, Hindari Pemblokiran 2025

Muka Dua Artinya Apa? Waspadai 8 Ciri-ciri Ini

Muka Dua Artinya Apa? Waspadai 8 Ciri-ciri Ini

30 Contoh Pertanyaan Interview Kerja dan Jawabannya

30 Contoh Pertanyaan Interview Kerja dan Jawabannya