Harga minyak dunia mengalami penurunan pada Rabu, 20 Maret, setelah Federal Reserve (The Fed) mempertahankan suku bunga acuan mereka. Harga minyak mentah berjangka Brent untuk kontrak pengiriman Mei turun sebesar US$1,43 atau 1,64 persen menjadi US$85,95 per barel. Sementara harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) AS untuk kontrak pengiriman April turun sebesar US$1,79 atau 2,14 persen menjadi US$81,68 per barel.
Keputusan The Fed untuk mempertahankan suku bunga acuan mereka di kisaran 5,25-5,5 persen, namun memberikan sinyal akan menurunkannya sebesar tiga perempat basis poin pada akhir 2024, telah memengaruhi harga minyak. Andrew Lipow, Presiden Lipow Oil Associates, mengatakan bahwa keputusan tersebut sesuai dengan ekspektasi pasar dan telah menekan harga minyak. Selain itu, meningkatnya aktivitas di kilang juga menjadi faktor penekan harga minyak.
Meskipun demikian, harga minyak sebelumnya telah mendapatkan dorongan dari laporan Badan Informasi Energi AS yang menyebutkan penurunan pasokan di Amerika Serikat secara tak terduga.
- Baca Juga Cara Penggunaan QRIS, Mudah dan Praktis!
Ini menunjukkan bagaimana keputusan dan sinyal kebijakan dari bank sentral seperti The Fed dapat berdampak signifikan pada pasar komoditas seperti minyak. Tindak lanjut dari kebijakan moneter yang diumumkan oleh lembaga keuangan terkemuka sering kali mempengaruhi sentimen pasar dan harga aset global.