Layanan DAMRI Ponorogo–Tulungagung Kembali Normal, Warga Diminta Tetap Waspada
- Sabtu, 25 Oktober 2025
JAKARTA - Layanan angkutan perintis Damri rute Ponorogo–Tulungagung kembali berjalan normal, memberikan angin segar bagi warga yang mengandalkan transportasi ini untuk mobilitas sehari-hari.
Kembalinya operasional Damri menyusul dibukanya kembali ruas jalan vital penghubung Pagerworejo (Tulungagung) dengan Bendungan (Trenggalek), yang sebelumnya lumpuh akibat material longsor menutupi jalur tersebut.
Meskipun layanan telah pulih, ancaman longsor di jalur kritis tetap mengintai, terutama saat memasuki musim hujan. Situasi ini menimbulkan kebutuhan mendesak bagi pihak terkait untuk melakukan mitigasi dan pemeliharaan rutin agar transportasi tetap lancar dan aman.
Baca JugaUpdate Cek Jadwal dan Harga Tiket Kapal Pelni Jayapura-Manokwari
Normalisasi Layanan Damri Setelah Longsor
General Manager Perum Damri Kantor Cabang Ponorogo, Henri Martin, menegaskan bahwa gangguan layanan sebelumnya merupakan dampak langsung dari bencana alam.
Pada hari-hari sebelum pembukaan kembali jalur, armada Damri mengalami keterlambatan signifikan mencapai 2 hingga 3 jam karena proses evakuasi material longsor yang menutupi jalan. Alat berat dikerahkan untuk membersihkan sisa material agar kendaraan dapat melintas dengan aman.
Normalisasi layanan memberikan kenyamanan bagi masyarakat, namun Henri Martin menekankan bahwa jalur Ponorogo–Tulungagung tetap merupakan titik rawan bencana.
Catatan operasional Damri menunjukkan bahwa rute ini sebelumnya pernah mengalami penghentian sementara akibat longsor besar di wilayah Sooko. Hal ini menandai kebutuhan untuk terus memantau dan menyiapkan rencana tanggap darurat agar dampak gangguan transportasi dapat diminimalkan.
Ancaman Longsor Masih Mengintai Jalur Kritis
Meski layanan Damri telah normal, risiko bencana alam masih membayangi. Jalur Pagerworejo–Bendungan termasuk dalam kategori ruas jalan kritis, karena kondisi geologi dan topografi membuatnya rentan terhadap tanah longsor, khususnya saat curah hujan tinggi.
Ancaman ini tidak hanya berdampak pada transportasi, tetapi juga menyentuh aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat yang mengandalkan perintis Damri untuk mobilitas.
Warga setempat diminta untuk tetap waspada dan mengikuti informasi resmi mengenai kondisi jalan. Pihak terkait didorong untuk melakukan pemantauan rutin, termasuk penggunaan alat peringatan dini dan sistem drainase yang baik, agar potensi longsor dapat diminimalkan.
Dalam jangka panjang, pembangunan struktur pendukung seperti talud dan penguatan tebing bisa menjadi solusi permanen guna menjamin kelancaran transportasi di jalur kritis ini.
Peran Damri bagi Mobilitas dan Ekonomi Warga
Angkutan perintis Damri memiliki peran vital sebagai sarana transportasi utama bagi masyarakat di perbatasan Ponorogo, Tulungagung, dan Trenggalek. Setiap gangguan sedikit saja, seperti longsor atau kerusakan jalan, dapat melumpuhkan aktivitas ekonomi, pendidikan, dan sosial warga.
Pemulihan operasional Damri tidak hanya memulihkan mobilitas, tetapi juga memberikan kepastian bagi masyarakat untuk merencanakan kegiatan sehari-hari.
Selain itu, armada Damri menjadi jembatan penghubung bagi pelajar, pekerja, dan pedagang kecil yang mengandalkan transportasi ini untuk menjangkau pasar atau pusat kegiatan.
Kehadiran layanan yang lancar menjadi salah satu indikator ketahanan sosial dan ekonomi daerah perbatasan. Oleh karena itu, mitigasi risiko dan perbaikan infrastruktur jalan harus menjadi prioritas, agar ancaman bencana tidak mengganggu keseharian warga.
Upaya Mitigasi dan Saran bagi Masyarakat
Pemulihan jalur Damri harus disertai langkah-langkah mitigasi bencana yang jelas. Pihak berwenang didorong untuk mengidentifikasi titik-titik rawan longsor, memperkuat lereng yang rentan, dan melakukan pemantauan curah hujan secara berkala. Pendekatan ini akan meminimalkan risiko gangguan transportasi di masa depan.
Masyarakat juga memiliki peran penting dengan tetap waspada terhadap kondisi alam. Sebaiknya, warga mengikuti informasi resmi terkait status jalan dan armada Damri, serta menunda perjalanan jika kondisi cuaca ekstrem.
Kesadaran dan kerja sama antara warga dan pihak berwenang akan menciptakan transportasi yang lebih aman dan andal. Dengan langkah-langkah ini, layanan Damri rute Ponorogo–Tulungagung dapat terus beroperasi secara normal, sekaligus memberikan perlindungan bagi mobilitas dan kesejahteraan masyarakat di wilayah perbatasan.
Alif Bais Khoiriyah
Insiderindonesia.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Rekomendasi Smartphone Samsung Galaxy Z Flip 7 Hadir Dengan Inovasi Layar Lipat Maksimal
- Sabtu, 25 Oktober 2025
Berita Lainnya
Rekomendasi Smartphone Samsung Galaxy Z Flip 7 Hadir Dengan Inovasi Layar Lipat Maksimal
- Sabtu, 25 Oktober 2025








