Jumat, 28 November 2025

Fenomena Gerhana Matahari Terlama Akan Gelap Total

Fenomena Gerhana Matahari Terlama Akan Gelap Total
Fenomena Gerhana Matahari Terlama Akan Gelap Total

JAKARTA - Fenomena alam yang memukau, gerhana Matahari total, akan menyapa sebagian Bumi pada 2 Agustus 2027. Tidak hanya sekadar gerhana biasa, peristiwa ini menjadi sangat langka karena durasi totalitasnya yang panjang dan jalur pengamatannya yang luas. 

Bagi para pengamat langit dan astronom amatir, gerhana ini menjadi salah satu momen yang patut dicatat dalam kalender astronomi global.

Melansir Gulf News, gelap total akibat gerhana Matahari umumnya hanya berlangsung sekitar 2 hingga 3 menit. Namun, pada gerhana yang akan datang, momen gelap total akan terjadi selama 6 menit 23 detik, saat Bulan tepat berada di antara Bumi dan Matahari. 

Baca Juga

4 Cara Registrasi Kartu AXIS secara Online dan Offline

Menurut para ahli, ini menjadikannya gerhana terlama yang dapat diamati dari Bumi antara tahun 1991 hingga 2114. Durasi yang panjang ini menawarkan pengalaman langit gelap yang lebih intens dibanding gerhana total pada umumnya.

Jalur Totalitas yang Menyapu Tiga Benua

Keunikan lain dari gerhana ini terletak pada jalur totalitasnya. Jalur ini merupakan koridor di mana Matahari sepenuhnya tertutupi oleh Bulan.

 Untuk gerhana 2027, jalur totalitas akan membentang dari Samudra Atlantik ke arah timur, menyapu sejumlah negara di tiga benua. Jalur tersebut diperkirakan memiliki lebar maksimum sekitar 258 kilometer, membuat lebih banyak wilayah berkesempatan menyaksikan fenomena gelap total ini.

Beberapa negara yang berada di jalur totalitas antara lain Spanyol, Gibraltar, Maroko, Aljazair, Tunisia, Libya, Mesir, Sudan, Arab Saudi, Yaman, Somalia, hingga Kepulauan Chagos di wilayah Samudra Hindia Britania. 

Bahkan bagi wilayah di luar jalur totalitas, gerhana sebagian akan terlihat di area yang luas, mencakup Eropa, Afrika, dan Asia Barat. Jalur yang luas ini menjadikan gerhana 2027 sebagai salah satu gerhana paling “tersedia” untuk pengamatan publik dibanding gerhana total lainnya.

Fenomena Astronomi di Balik Gerhana

Secara ilmiah, gerhana Matahari terjadi ketika Bulan berada di antara Bumi dan Matahari, menutupi sebagian atau seluruh cahaya Matahari. 

Terdapat empat jenis gerhana Matahari: total, cincin, sebagian, dan campuran. Gerhana 2 Agustus 2027 termasuk kategori total, di mana seluruh cahaya Matahari akan tertutup sementara waktu oleh Bulan.

Para astronom menyebut durasi totalitas yang panjang sebagai kombinasi dari beberapa faktor, termasuk posisi relatif Bumi, Bulan, dan Matahari, serta kecepatan orbit Bulan yang lebih lambat saat melintasi jalur tertentu. 

Kondisi ini membuat gerhana terasa lebih dramatis dan memberikan kesempatan bagi ilmuwan untuk melakukan pengamatan fenomena atmosfer Matahari, seperti korona dan prominensa, dengan lebih jelas.

Selain itu, jalur totalitas yang panjang memungkinkan pengamatan dari berbagai lokasi yang berbeda, sehingga memudahkan penelitian ilmiah serta dokumentasi fenomena langit ini. 

Bagi masyarakat umum, ini menjadi momen langka untuk menyaksikan perubahan langit menjadi gelap total di siang hari, fenomena yang memadukan keindahan dan keajaiban alam semesta.

Indonesia Tidak Termasuk Jalur Pengamatan

Meski fenomena ini spektakuler, sayangnya warga Indonesia tidak akan bisa menyaksikannya secara langsung. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menegaskan bahwa jalur totalitas gerhana tidak akan melewati wilayah Indonesia. 

“Gerhana tersebut juga tidak akan melewati wilayah Indonesia. Jalur totalitas gerhana akan melewati Maroko, Spanyol, Algeria, Libya, Mesir, Arab Saudi, Yaman dan Somalia,” jelas BMKG.

Meskipun tidak bisa diamati langsung dari Indonesia, fenomena ini tetap dapat disaksikan melalui berbagai platform siaran daring yang menyediakan live streaming pengamatan gerhana dari lokasi-lokasi yang termasuk jalur totalitas. 

Banyak observatorium dan lembaga astronomi internasional biasanya menyiarkan momen gerhana total secara real time, sehingga penggemar astronomi di seluruh dunia tetap dapat merasakan pengalaman langit gelap total meski jarak ribuan kilometer.

Fenomena gerhana Matahari 2027 menjadi salah satu contoh bagaimana alam semesta menghadirkan momen spektakuler yang jarang terjadi. 

Selain nilai ilmiah, gerhana ini juga menimbulkan rasa kagum dan ingin tahu bagi masyarakat, serta mengingatkan manusia akan keteraturan kosmos yang luar biasa.

Tsaniyatun Nafiah

Tsaniyatun Nafiah

Insiderindonesia.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Optimalkan Strategi, Timnas Esports Indonesia Siap Tampil Maksimal di SEA Games

Optimalkan Strategi, Timnas Esports Indonesia Siap Tampil Maksimal di SEA Games

Timnas Basket 3x3 Fokus Perkuat Performa untuk Raih Semifinal SEA Games

Timnas Basket 3x3 Fokus Perkuat Performa untuk Raih Semifinal SEA Games

PBSI Matangkan Strategi Tim Bulutangkis Indonesia Menjelang SEA Games 2025

PBSI Matangkan Strategi Tim Bulutangkis Indonesia Menjelang SEA Games 2025

Persiapan Intensif Timnas Voli Putri Indonesia Demi Raih Medali Emas SEA Games

Persiapan Intensif Timnas Voli Putri Indonesia Demi Raih Medali Emas SEA Games

Hardy Rachmadian Yakin Tim Boling Indonesia Raih Medali Emas SEA Games

Hardy Rachmadian Yakin Tim Boling Indonesia Raih Medali Emas SEA Games