JAKARTA - Tidur merupakan salah satu kebutuhan vital bagi tubuh, bukan hanya untuk istirahat, tetapi juga untuk pemulihan otot, saraf, dan fungsi organ. Banyak orang menganggap posisi tidur menyamping sebagai yang paling nyaman, terutama bagi mereka yang merasa sulit tidur telentang. Namun, kenyamanan bukan berarti aman sepenuhnya.
Posisi tidur yang salah, terutama ketika lengan ditekuk atau tertekan di dekat dada, dapat menimbulkan konsekuensi serius bagi kesehatan saraf.
Spesialis tidur dan penasihat medis, Dr. Raj Dasgupta, menjelaskan, “Ketika Anda tidur dengan tangan ditekuk dan terselip, Anda dapat menekan saraf di siku dan pergelangan tangan Anda.”
Baca Juga
Pernyataan ini menegaskan bahwa posisi tidur yang tampaknya sederhana bisa menimbulkan dampak jangka panjang yang merugikan.
Tekanan Saraf Akibat Posisi Tidur yang Salah
Posisi tidur menyamping yang salah biasanya melibatkan lengan yang ditekuk dan terjepit di bawah tubuh. Dr. Raj menjelaskan bahwa tekanan ini dapat memperlambat aliran darah di lengan, sehingga menimbulkan sensasi mati rasa atau kesemutan. J
ika kebiasaan ini dilakukan secara terus-menerus, bukan hanya ketidaknyamanan sementara yang muncul, tetapi juga risiko kerusakan saraf menjadi nyata.
Saraf yang tertekan dalam jangka waktu panjang dapat menyebabkan keluhan lebih serius, termasuk kaku pada bahu, rasa nyeri yang menetap, dan gangguan fungsi motorik.
Beberapa kasus bahkan menunjukkan bahwa tidur dengan posisi salah dapat memicu neuropati kompresi, kondisi di mana saraf terjepit menyebabkan penurunan sensasi atau kekuatan pada lengan dan tangan.
Dampak Jangka Panjang pada Tubuh
Kebiasaan tidur menyamping yang salah tidak hanya memengaruhi lengan, tetapi juga dapat berimbas pada area bahu dan punggung. Saat lengan menekuk dan tertekan, bahu menjadi kaku dan otot sekitar menegang.
Dr. Raj menekankan, “Posisi tidur menyamping dengan menekuk lengan akan memperlambat aliran darah. Ini membuat lengan terasa mati rasa, dan jika sering melakukannya akan membuat bahu tegang dan kaku, hingga akhirnya saraf bisa rusak.”
Selain itu, posisi yang tidak ideal juga dapat memengaruhi pola tidur secara keseluruhan. Nyeri atau kesemutan yang muncul saat bangun tidur bisa membuat seseorang sulit kembali tidur nyenyak, mengganggu kualitas tidur, dan menurunkan energi saat beraktivitas di siang hari.
Dampak ini menunjukkan bahwa posisi tidur bukan sekadar masalah kenyamanan, tetapi faktor penting bagi kesehatan saraf dan fungsi tubuh secara keseluruhan.
Cara Memperbaiki Posisi Tidur untuk Mencegah Risiko
Mengubah kebiasaan tidur memang bukan hal mudah, tetapi beberapa strategi sederhana dapat membantu mencegah risiko kerusakan saraf akibat posisi tidur menyamping.
Pertama, penting untuk menjaga lengan tetap lurus atau ditempatkan di samping tubuh, bukan terjepit di bawah dada. Hal ini membantu menjaga aliran darah tetap lancar dan saraf bebas dari tekanan.
Kedua, gunakan bantal tambahan jika diperlukan. Menyisipkan bantal di antara lutut atau di bawah lengan dapat membantu menyeimbangkan posisi tubuh, mengurangi ketegangan pada bahu, dan mencegah tekanan berlebih pada siku serta pergelangan tangan.
Ketiga, perhatikan kasur dan bantal yang digunakan; kasur yang terlalu lembek atau bantal yang terlalu tinggi dapat memicu postur tidur yang salah, sehingga saraf lebih mudah tertekan.
Dr. Raj menyarankan untuk meninjau posisi tidur secara berkala dan mendengarkan tubuh. Sensasi kesemutan atau mati rasa merupakan sinyal bahwa posisi tidur perlu diperbaiki.
Selain itu, olahraga ringan dan peregangan sebelum tidur dapat membantu mengendurkan otot, sehingga tidur menyamping menjadi lebih aman dan nyaman.
Dengan memahami risiko dan melakukan penyesuaian, tidur menyamping tetap bisa menjadi posisi yang aman dan nyaman. Kesadaran akan posisi tidur yang benar akan membantu menjaga kesehatan saraf, fleksibilitas bahu, dan kualitas tidur secara keseluruhan.
Tsaniyatun Nafiah
Insiderindonesia.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
PBSI Matangkan Strategi Tim Bulutangkis Indonesia Menjelang SEA Games 2025
- Jumat, 28 November 2025
Persiapan Intensif Timnas Voli Putri Indonesia Demi Raih Medali Emas SEA Games
- Jumat, 28 November 2025
Hardy Rachmadian Yakin Tim Boling Indonesia Raih Medali Emas SEA Games
- Jumat, 28 November 2025
Jadwal Padat Tak Halangi Timnas U22 Indonesia Tampil Maksimal di SEA Games
- Jumat, 28 November 2025
Indonesia Kuasai Bulu Tangkis Perseorangan dengan Prestasi Gemilang di ASG 2025
- Jumat, 28 November 2025
Berita Lainnya
Optimalkan Strategi, Timnas Esports Indonesia Siap Tampil Maksimal di SEA Games
- Jumat, 28 November 2025
Timnas Basket 3x3 Fokus Perkuat Performa untuk Raih Semifinal SEA Games
- Jumat, 28 November 2025
PBSI Matangkan Strategi Tim Bulutangkis Indonesia Menjelang SEA Games 2025
- Jumat, 28 November 2025
Persiapan Intensif Timnas Voli Putri Indonesia Demi Raih Medali Emas SEA Games
- Jumat, 28 November 2025
Hardy Rachmadian Yakin Tim Boling Indonesia Raih Medali Emas SEA Games
- Jumat, 28 November 2025
Terpopuler
1.
Wardah Inspiring Teacher 2025 Dorong Guru Berkembang
- 28 November 2025
2.
Eksplorasi Dunia Kecantikan di Judydoll Playground Seru
- 28 November 2025
3.
Kahf DECODE Hadirkan Inovasi Perawatan Pria Modern
- 28 November 2025
4.
Tidur Menyamping Bisa Sebabkan Risiko Kerusakan Saraf
- 28 November 2025
5.
Fenomena Gerhana Matahari Terlama Akan Gelap Total
- 28 November 2025









