Menkeu Dorong Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Nasional Lewat Kolaborasi Swasta dan Pemerintah
- Senin, 24 November 2025
JAKARTA - Arah baru pembangunan ekonomi kembali ditegaskan melalui penjelasan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang menempatkan akselerasi pertumbuhan sebagai prioritas.
Dalam sebuah forum bisnis bersama pelaku industri dan analis ekonomi, ia menyampaikan target ambisius membawa ekonomi Indonesia mencapai pertumbuhan hingga 8 persen dalam tiga sampai empat tahun mendatang.
Ia menekankan bahwa momentum yang sudah terbentuk perlu diperkuat agar ekonomi tidak berjalan di tempat. “Pertumbuhan harus tetap dijaga. Kita ingin bergerak lebih cepat, bukan stagnan,” ujar Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa.
Baca JugaMonggo rawuh! 11-14 Desember Grand City Convex Surabaya Jadi Tuan Rumah Livin Fest 2025
Dalam pemaparannya, ia mengajak seluruh pemangku kepentingan melihat kembali perjalanan mesin pertumbuhan dari era pemerintahan sebelumnya. Pada masa Presiden SBY, sektor swasta menjadi penggerak utama, sementara pada era Presiden Jokowi, belanja negara menjadi mesin dominan.
“Masing-masing punya kelebihan. Kalau dua mesin ini digabung, angka 6 persen itu tidak sulit,” katanya. Menurutnya, kolaborasi peran swasta dan pemerintah dapat menjadi fondasi penting bagi langkah menuju pertumbuhan ekonomi jangka panjang yang lebih tinggi.
Peta Jalan untuk Mencapai Target Delapan Persen
Dalam penjelasan selanjutnya, Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa target 8 persen bukan sebatas ambisi. Ia melihat kemungkinan tersebut sangat terbuka apabila hambatan investasi dapat dikurangi dan sektor riil diberi ruang berkembang lebih cepat. Pemerintah disebut tengah memetakan berbagai persoalan yang membuat perusahaan lokal sulit tumbuh.
Menurutnya, perbaikan iklim investasi menjadi langkah paling strategis, mulai dari kepastian regulasi, stabilitas makro, percepatan adopsi teknologi, hingga peningkatan kualitas tenaga kerja. “Kalau investor melihat Indonesia ramah bisnis, investasi akan mengalir. Ini yang akan mendorong pertumbuhan,” jelasnya.
Ia juga menggarisbawahi pentingnya memanfaatkan masukan dari lembaga internasional sebagai bahan evaluasi. Analisis dari luar negeri, menurutnya, bisa menjadi referensi berharga untuk merancang kebijakan lebih akurat serta relevan dengan perkembangan dunia usaha.
“Saya ingin kita makin pintar memahami dunia bisnis dan teknologi,” kata Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa. Baginya, kemampuan beradaptasi akan menentukan kesiapan ekonomi Indonesia dalam menghadapi dinamika global yang bergerak cepat.
Penguatan Industri dan Perlindungan Pasar Dalam Negeri
Selain fokus pada investasi, Menkeu turut menekankan pentingnya menjaga pasar domestik dari masuknya produk asing yang berpotensi mematikan industri lokal, terlebih barang-barang ilegal yang kerap beredar di pasar.
Menurutnya, dengan 90 persen kontribusi permintaan domestik terhadap ekonomi, dominasi produk asing bisa menggerus keuntungan produsen Indonesia. “Kalau pasar kita dikuasai asing, keuntungan banyak lari ke luar negeri,” tegasnya.
Karena itu, pemerintah menyiapkan langkah-langkah yang bertujuan menghapus hambatan industri sekaligus memperkuat daya saing produsen lokal. Upaya tersebut diharapkan dapat menciptakan ruang lebih besar bagi pelaku usaha dalam negeri untuk tumbuh dan bertahan di tengah persaingan.
Di sisi lain, ia juga menyinggung risiko dari target yang ia canangkan. Dengan nada bercanda, ia menyebut siap menerima konsekuensi jika target tersebut tidak tercapai.
“Kalau tidak ada challenge, mending saya di rumah saja,” ucap Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa yang disambut tawa para peserta forum.
Optimisme Menuju Ekonomi Indonesia yang Lebih Kuat
Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa menutup penjelasannya dengan nada optimistis. Ia meyakini bahwa pertumbuhan tinggi bisa diraih melalui strategi yang terukur, koordinasi antarlembaga, dan konsistensi pelaksanaan kebijakan. Meski targetnya tergolong besar, ia melihat peluang yang cukup nyata untuk mencapainya dalam beberapa tahun mendatang.
“Tahun ketiga dan keempat pasti sudah terlihat jalannya,” tegasnya. Ia menambahkan bahwa kekompakan menjadi elemen penting yang tidak boleh diabaikan dalam perjalanan menuju ekonomi yang lebih maju.
Dengan kerja sama yang solid, ia percaya Indonesia mampu bergerak lebih cepat dan mengamankan ruang pertumbuhan baru. “Yang penting kita kompak dan bergerak cepat. Ekonomi Indonesia pasti bisa lebih maju,” ujarnya.
Penegasan tersebut menjadi penutup yang menggambarkan keyakinannya bahwa langkah menuju pertumbuhan 8 persen bukan hanya soal angka, tetapi tentang keberanian mengambil peluang dan kesiapan memperbaiki fondasi ekonomi secara menyeluruh.
Alif Bais Khoiriyah
Insiderindonesia.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Kemenhub Siapkan Mudik Motor Gratis dengan Kuota Ribuan Unit Pada Libur Nataru 2025
- Jumat, 05 Desember 2025
Kemudahan Transportasi Solo-Bandara Hingga Madiun Kini Tersedia Lewat KA BIAS
- Jumat, 05 Desember 2025
KRL Solo-Jogja Tingkatkan Kenyamanan Perjalanan Bagi Seluruh Penumpang
- Jumat, 05 Desember 2025
Sinar Jaya Permudah Mobilitas Wisatawan Menuju Pantai-Pantai di Jogja
- Jumat, 05 Desember 2025
Berita Lainnya
Monggo rawuh! 11-14 Desember Grand City Convex Surabaya Jadi Tuan Rumah Livin Fest 2025
- Jumat, 05 Desember 2025
Kemenhub Siapkan Mudik Motor Gratis dengan Kuota Ribuan Unit Pada Libur Nataru 2025
- Jumat, 05 Desember 2025










.jpg)