Danantara Fokus Dukung Peternak Ayam Rakyat Lewat Program Investasi Terbaru

Danantara Fokus Dukung Peternak Ayam Rakyat Lewat Program Investasi Terbaru

JAKARTA - Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengungkap rencana besar Danantara untuk sektor peternakan ayam.

Perusahaan diproyeksikan menanam investasi senilai Rp20 triliun khusus untuk pembibitan ayam dan pakan ternak. Amran menegaskan, investasi ini difokuskan pada penguatan rantai suplai, bukan pada budidaya langsung.

“Pakannya dari pemerintah tapi pemerintah BUMN tidak bergerak di budidaya,” jelas Amran. Ia menekankan bahwa program ini tidak akan mengganggu usaha peternak rakyat yang sudah berjalan selama ini. Dengan demikian, peternak skala kecil tetap memiliki ruang untuk mengembangkan usahanya tanpa terganggu oleh perusahaan besar.

Baca Juga

KAI Wisata Dukung Pengembangan Ekosistem Perfilman Kota Semarang melalui Lawang Sewu Short Film Festival 2025

Investasi yang direncanakan ini bertujuan memperkuat ketahanan pangan melalui pengelolaan pembibitan DOC dan penyediaan pakan. Dengan adanya dukungan pakan dari BUMN, Amran berharap ketersediaan bahan baku lebih stabil dan terjangkau.

Langkah ini menjadi strategi pemerintah untuk menyeimbangkan kepentingan peternak rakyat dengan upaya modernisasi industri ayam.

Dukungan Bagi Peternak Rakyat

Selain penyediaan pakan, pemerintah melalui BUMN akan melibatkan koperasi untuk menyalurkan suplai kepada peternak. Skema ini dirancang agar distribusi berjalan merata dan tepat sasaran, khususnya bagi peternak dengan skala usaha kecil

Amran menegaskan harga pakan akan diatur pemerintah untuk menjaga keterjangkauan bagi seluruh peternak.

“Justru ini menopang saudara-saudara kita peternak yang berteriak setiap tahun,” kata Amran. Pemerintah berharap, dengan pengaturan harga dan distribusi pakan, persaingan tidak terjadi secara tidak sehat antara peternak kecil dan besar.

Program ini juga menjadi langkah preventif agar usaha peternak rakyat tidak tergerus oleh perusahaan besar yang masuk ke pasar.

Anggota Komisi IV DPR, Muhammad Habibur Rochman, menilai inisiatif ini sebagai upaya positif untuk mengurangi ketergantungan peternak rakyat pada konglomerasi.

Ia mengingatkan agar mekanisme penyerapan pakan dilakukan secara tepat dan menyasar peternak yang membutuhkan. Tujuannya agar distribusi pakan mendukung usaha rakyat tanpa memicu persaingan tidak seimbang.

Dengan dukungan pemerintah, peternak rakyat diharapkan bisa lebih produktif dan efisien. Skema ini memberi kepastian pasokan pakan dan pembibitan, sehingga stabilitas produksi ayam nasional dapat terjaga

Langkah ini juga memperkuat ketahanan pangan sekaligus membuka peluang bagi pertumbuhan ekonomi di sektor peternakan.

Regulasi dan Keadilan Distribusi

Rochman menekankan pentingnya regulasi agar investasi besar tidak merugikan peternak kecil. Ia mengingatkan pemerintah untuk menata mekanisme agar pakan dan DOC dari BUMN tersalurkan secara adil. Dengan pengaturan yang tepat, semua pihak akan mendapatkan manfaat tanpa menimbulkan konflik kepentingan.

Investasi Danantara dipandang sebagai solusi untuk menyeimbangkan pasar ayam nasional. Jika distribusi dan harga diatur dengan baik, peternak rakyat dapat bersaing secara sehat dengan industri besar. Hal ini juga diharapkan mengurangi risiko monopoli dan dominasi pasar oleh perusahaan tertentu.

Pemerintah menekankan kolaborasi antara BUMN, koperasi, dan peternak sebagai kunci keberhasilan program. Melalui koordinasi ini, diharapkan rantai pasok pakan dan pembibitan berjalan lancar. Selain itu, pengawasan dan evaluasi berkala akan diterapkan untuk memastikan program berjalan sesuai tujuan.

Regulasi yang jelas juga memberi kepastian bagi investor dan pelaku usaha. Dengan demikian, seluruh proses mulai dari produksi hingga distribusi akan lebih transparan dan terkontrol. Langkah ini memastikan bahwa program Danantara memberikan manfaat bagi semua lapisan masyarakat, terutama peternak rakyat.

Dampak Ekonomi dan Strategi Nasional

Investasi Rp20 triliun ini diharapkan mendorong pertumbuhan sektor peternakan ayam secara signifikan. Selain meningkatkan kapasitas produksi, langkah ini juga memberi peluang kerja dan memperkuat industri hilir.

Amran menekankan, fokus pada pembibitan dan pakan akan menciptakan ekosistem yang seimbang bagi semua pelaku usaha.

Pemerintah memandang inisiatif ini sebagai strategi untuk mengurangi ketergantungan peternak rakyat terhadap pihak swasta besar. Dengan dukungan modal dan pengaturan harga, usaha kecil tetap memiliki daya saing di pasar nasional. Hal ini diharapkan mendorong pemerataan kesejahteraan bagi peternak di berbagai wilayah.

Program ini sekaligus menjadi momentum untuk modernisasi sektor peternakan ayam nasional. Adanya dukungan BUMN di bidang pembibitan dan pakan memungkinkan pemanfaatan teknologi dan efisiensi yang lebih baik.

Dengan perencanaan matang, pemerintah menargetkan sektor ini tetap produktif sekaligus berkelanjutan bagi generasi mendatang.

Investasi Danantara juga diharapkan menjadi model sinergi antara pemerintah, koperasi, dan peternak rakyat. Kolaborasi ini menegaskan komitmen pemerintah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif.

Jika dijalankan sesuai rencana, program ini tidak hanya memperkuat industri ayam nasional, tetapi juga memberi dampak positif jangka panjang bagi masyarakat.