Syarat Pengajuan Mudah, KUR Bank Mandiri 2025 Dorong UMKM Perluas Usaha Cepat

Syarat Pengajuan Mudah, KUR Bank Mandiri 2025 Dorong UMKM Perluas Usaha Cepat

JAKARTA - Bank Mandiri menghadirkan KUR Mandiri 2025 sebagai solusi pembiayaan yang mendukung pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Program ini memberikan akses modal yang fleksibel bagi berbagai segmen, termasuk UMKM eksisting, mahasiswa wirausaha, hingga calon pekerja migran Indonesia (PMI).

Pinjaman yang tersedia sangat beragam, mulai dari Rp1 juta hingga Rp500 juta, sehingga dapat disesuaikan dengan kapasitas usaha dan kebutuhan modal setiap pemohon. Adanya fasilitas ini diharapkan mampu memperkuat pertumbuhan UMKM di berbagai daerah sekaligus mendorong produktivitas dan ekspansi usaha. 

Baca Juga

Monggo rawuh! 11-14 Desember Grand City Convex Surabaya Jadi Tuan Rumah Livin Fest 2025

Dengan bunga tetap 6 persen per tahun dan tenor hingga 60 bulan, program ini dirancang agar cicilan bulanan tetap terjangkau, sehingga membantu pelaku UMKM merencanakan pengelolaan keuangan secara lebih efektif.

Selain itu, fleksibilitas tenor dan plafon pinjaman membuat pelaku usaha bisa menyesuaikan cicilan dengan proyeksi pendapatan. 

Program KUR Mandiri 2025 menjadi salah satu strategi Bank Mandiri untuk mendorong inklusi keuangan sekaligus mempermudah UMKM mendapatkan modal usaha tanpa harus mengalami beban keuangan yang berlebihan.

Tabel Angsuran KUR Mandiri 2025

Pemahaman tabel angsuran KUR Mandiri 2025 sangat penting bagi calon debitur. Dengan mengetahui simulasi cicilan, UMKM dapat memperkirakan pengeluaran bulanan agar pinjaman sesuai kemampuan pembayaran.

Sebagai contoh, pinjaman Rp10 juta memiliki angsuran 12 bulan sebesar Rp860.664, 24 bulan Rp443.206, dan 36 bulan Rp304.219. 

Untuk pinjaman Rp25 juta, angsuran 12 bulan sebesar Rp2.151.661, 24 bulan Rp1.108.015, dan 36 bulan Rp760.548. Pinjaman Rp50 juta angsuran 12 bulan Rp4.303.321, 24 bulan Rp2.216.031, dan 36 bulan Rp1.521.097.

Bagi pinjaman besar, seperti Rp500 juta, angsuran 12 bulan mencapai Rp43.033.215, 24 bulan Rp22.160.305, 36 bulan Rp15.210.969, 48 bulan Rp11.742.515, dan 60 bulan Rp9.666.401. 

Tabel angsuran ini membantu UMKM merencanakan strategi keuangan, memastikan modal digunakan secara optimal, dan memperkuat likuiditas usaha.

Syarat Pengajuan KUR Mandiri

Calon pemohon KUR Mandiri perlu menyiapkan sejumlah dokumen agar proses pengajuan dapat diterima. 

Untuk nasabah perorangan, dokumen wajib meliputi e-KTP, Kartu Keluarga (KK), Nomor Induk Berusaha (NIB) atau Surat Keterangan Usaha (SKU), NPWP untuk pinjaman di atas Rp50 juta, serta bukti kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan untuk pinjaman di atas Rp100 juta.

Bagi pemohon KUR PMI, calon debitur juga harus melampirkan perjanjian kerja di luar negeri. Apabila nasabah memiliki status pernikahan, surat nikah atau surat cerai wajib dilampirkan. 

Sementara bagi badan usaha, dokumen tambahan meliputi akta pendirian, pengesahan akta, NPWP badan usaha, dan dokumen identitas pengurus serta pemegang saham. Persyaratan ini memastikan program KUR Mandiri 2025 tepat sasaran, aman, dan mendukung perkembangan usaha secara transparan.

Cara Pengajuan dan Manfaat Program

Pengajuan KUR Mandiri dapat dilakukan secara langsung di kantor cabang atau unit mikro Mandiri, maupun melalui Mandiri Call 14000 untuk memperoleh informasi awal. Setelah pengajuan diterima, proses pencairan dilakukan di cabang terdekat, sehingga nasabah dapat segera memanfaatkan modal usaha.

Program ini berlaku hingga 31 Desember 2025 atau sampai kuota nasional habis. Dengan adanya KUR Mandiri 2025, UMKM memiliki peluang besar untuk mengembangkan usaha, meningkatkan kapasitas produksi, dan memperluas jaringan bisnis. 

Kombinasi bunga rendah, tenor panjang, serta fleksibilitas plafon pinjaman menjadikan program ini sebagai salah satu instrumen strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan pemberdayaan pelaku usaha di seluruh Indonesia.

KUR Mandiri 2025 membuktikan bahwa akses modal tidak lagi menjadi kendala bagi UMKM. Dengan pemahaman tabel angsuran dan pemenuhan persyaratan, pelaku usaha dapat merencanakan keuangan dengan lebih matang, meminimalkan risiko gagal bayar, dan memanfaatkan peluang pertumbuhan secara optimal. 

Program ini menjadi fondasi kuat bagi UMKM untuk berkontribusi nyata terhadap pembangunan ekonomi nasional.