Askrindo Perkuat Fondasi SDM Lewat Investasi Pendidikan Usia Dini

Askrindo Perkuat Fondasi SDM Lewat Investasi Pendidikan Usia Dini

JAKARTA - Penguatan sumber daya manusia Indonesia tidak hanya bergantung pada pembangunan fisik dan ekonomi, tetapi juga pada kualitas pendidikan anak sejak usia dini. Dari perspektif pembangunan jangka panjang, inilah tahap yang menentukan arah lahirnya Generasi Emas 2045. Berangkat dari kesadaran tersebut, PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) menjadikan sektor pendidikan sebagai fokus utama dalam Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). 

Pendekatan ini menempatkan pendidikan anak dan penguatan kualitas guru sebagai investasi sosial yang memberikan dampak luas, terutama bagi wilayah terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T). Direktur Utama Askrindo, Fankar Umran, menegaskan bahwa pembangunan bangsa harus dimulai dari penyiapan fondasi pendidikan yang kuat. 

“Askrindo percaya bahwa investasi terbaik untuk masa depan bangsa adalah investasi pada anak-anak kita,” ujarnya. 

Baca Juga

Monggo rawuh! 11-14 Desember Grand City Convex Surabaya Jadi Tuan Rumah Livin Fest 2025

Melalui strategi TJSL tersebut, Askrindo ingin memastikan bahwa manfaat program bukan hanya dirasakan sesaat, tetapi hadir secara berkelanjutan dan mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Penguatan Pendidikan Usia Dini sebagai Prioritas

Askrindo memandang bahwa pendidikan usia dini memiliki peran krusial dalam pembentukan karakter, kecerdasan emosional, serta kesiapan anak menghadapi jenjang pendidikan berikutnya. Selaras dengan visi Indonesia Emas 2045, program-program TJSL disusun untuk menjawab tantangan akses pendidikan dan ketimpangan mutu di berbagai daerah.

Salah satu program unggulan yang memberi dampak nyata adalah penyediaan 23 unit Mobil Pintar yang tersebar di seluruh Indonesia. Mobil ini berfungsi sebagai kendaraan literasi yang menghadirkan buku, permainan edukatif, hingga layanan psikologis bagi anak-anak, terutama di wilayah yang minim fasilitas pendidikan. Kehadiran Mobil Pintar membantu memperluas akses pembelajaran, sekaligus memberikan ruang konseling bagi anak-anak yang membutuhkan dukungan psikologis.

Selain itu, Askrindo mengembangkan Program UMKM Warung PAUD Berkelanjutan, yaitu inisiatif yang menghubungkan kemandirian ekonomi keluarga dengan peningkatan mutu layanan PAUD. 

Melalui pemberdayaan usaha mikro, keluarga di sekitar PAUD dapat meningkatkan pendapatan sekaligus menopang operasional lembaga pendidikan anak usia dini. Pendekatan ini memperlihatkan bahwa peningkatan kualitas pendidikan dapat berjalan beriringan dengan penguatan ekonomi lokal.

Peningkatan Kapasitas Guru sebagai Pilar Utama

Guru PAUD memegang peran penting dalam membentuk karakter dan kecerdasan anak. Kesadaran ini mendorong Askrindo untuk berinvestasi pada peningkatan kompetensi pendidik melalui pelatihan berjenjang. 

Program yang dikembangkan mencakup Training for Trainer, diklat profesional, Askrindo PAUD Awards, hingga pelatihan deteksi dini Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).

Menurut Fankar Umran, pelatihan ini bertujuan memastikan bahwa setiap guru memiliki kemampuan optimal dalam mendampingi anak-anak di fase perkembangan penting. 

“Guru PAUD adalah garda terdepan pembentukan karakter anak. Tugas kami adalah memastikan anak-anak mendapatkan dukungan, pelatihan, serta pendampingan yang layak,” ujarnya.

Melalui program peningkatan kapasitas guru ini, Askrindo berharap mutu layanan PAUD dapat meningkat secara merata di seluruh Indonesia. Program tersebut juga mendukung lembaga pendidikan yang selama ini kesulitan mendapatkan akses pelatihan berkualitas, terutama di wilayah 3T.

Dampak Sosial yang Berkelanjutan dan Terukur

Upaya Askrindo dalam pengembangan SDM Indonesia tidak berhenti pada penyediaan fasilitas dan pelatihan saja. Setiap intervensi program TJSL dirancang untuk menghasilkan perubahan sosial-ekonomi yang terukur, baik bagi sekolah, guru, maupun komunitas sekitar. 

Pendekatan ini membuat Askrindo meraih Apresiasi Anugerah Penggerak Inovasi Untuk Negeri, sebuah penghargaan yang mengakui kontribusinya terhadap pendidikan dan pemberdayaan masyarakat.

Fankar menjelaskan bahwa penghargaan tersebut menjadi penyemangat bagi Askrindo untuk terus menghadirkan program-program yang berdampak nyata. 

“Dengan penghargaan ini akan menambahkan semangat Askrindo untuk memastikan bahwa melalui program TJSL setiap intervensi yang dilakukan tidak hanya meningkatkan kualitas pendidikan, tetapi juga menghadirkan dampak sosial-ekonomi yang nyata bagi masyarakat,” ujarnya.

Askrindo juga menegaskan komitmennya untuk terus berinovasi dalam merancang program sosial yang menyentuh berbagai aspek. Selain pendidikan, program TJSL turut diarahkan pada penguatan ekonomi masyarakat, perluasan akses pendidikan inklusif, serta pemberdayaan komunitas lokal. Pendekatan multidimensi ini diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan berkontribusi pada penguatan kualitas SDM Indonesia.

Kontribusi untuk Generasi Emas Indonesia 2045

Dengan berbagai inisiatif tersebut, Askrindo ingin memastikan bahwa investasi pada pendidikan tidak hanya berhenti pada penyediaan fasilitas, tetapi juga pada pembentukan ekosistem pembelajaran yang inklusif dan berkelanjutan. Fankar Umran menegaskan bahwa program TJSL Askrindo ditujukan untuk membantu mempersiapkan generasi penerus bangsa menghadapi tantangan masa depan. 

“Kami ingin hadir sebagai penggerak inovasi sosial di Indonesia. Harapan kami, apa yang dilakukan Askrindo hari ini akan menjadi fondasi kuat bagi lahirnya Generasi Emas Indonesia pada 2045,” tutupnya.

Melalui langkah-langkah strategis tersebut, Askrindo menunjukkan bahwa pembangunan SDM harus dimulai dari investasi jangka panjang yang menyentuh akar persoalan: pendidikan usia dini, kualitas pendidik, dan pemberdayaan ekonomi keluarga. Pendekatan holistik inilah yang diyakini dapat memperkuat ketahanan bangsa dan memastikan Indonesia siap bersaing di tingkat global.