JAKARTA - Pegadaian kembali mempertegas posisinya sebagai pionir layanan emas di Indonesia dengan meluncurkan aplikasi terbaru bernama “Tring!”, sebuah platform digital yang dirancang untuk menghadirkan seluruh layanan emas dalam satu ekosistem terintegrasi.
Tanpa mengubah kepakaran Pegadaian yang telah berusia lebih dari satu abad, aplikasi ini hadir sebagai jawaban atas kebutuhan masyarakat modern yang semakin menginginkan transaksi cepat, aman, sekaligus mudah diakses kapan saja. Lonjakan unduhan yang terjadi dalam tiga pekan pertama sejak peluncurannya menunjukkan kepercayaan publik yang sangat tinggi terhadap transformasi digital baru tersebut.
Direktur Utama Pegadaian, Damar Latri Setiawan, mengungkapkan antusiasme publik tercermin dari jumlah pengguna aplikasi yang terus meningkat. “Tercatat sudah ada sebanyak 1.300.000 nasabah yang mengunduh Tring dalam tiga pekan diluncurkan,” kata Damar.
Baca JugaMonggo rawuh! 11-14 Desember Grand City Convex Surabaya Jadi Tuan Rumah Livin Fest 2025
Upaya ini menjadi bagian dari perjalanan panjang Pegadaian untuk tetap relevan mengikuti kebutuhan masyarakat.
“Pegadaian sudah 124 tahun, sudah berpengalaman dalam bisnis gadai dan emas, dan terus berupaya agar semakin relevan serta berkelanjutan untuk terus bertransformasi, mengikuti yang dibutuhkan masyarakat. Saat ini eranya ada digital, Pegadaian harus bisa mengimbangi dan TRING merupakan penyempurnaan transformasi yang dilakukan selama ini,” jelasnya.
Pengalaman Layanan Emas dalam Satu Platform
Berbeda dengan aplikasi sebelumnya, Tring! menggabungkan seluruh layanan Pegadaian, baik konvensional maupun syariah, dalam satu platform terpadu. Inovasi ini mempermudah nasabah untuk mengakses layanan emas tanpa harus berpindah aplikasi.
Tampilan antarmuka dibuat lebih modern dan user friendly agar transaksi seperti gadai emas, investasi emas, atau pembiayaan emas bisa dilakukan dengan langkah yang lebih ringkas. Hal ini sejalan dengan slogan Tring! by Pegadaian: “Urusan Emas Jadi Mudah dan Cepat.”
Selain menghadirkan sistem transaksi yang sederhana, Pegadaian memastikan bahwa masyarakat kini dapat memulai investasi emas dengan sangat rendah hambatannya.
“Pegadaian juga melakukan literasi, investasi emas yang mudah, mau cicilan atau beli fisik bisa di Pegadaian. TRING menjawab keinginan masyarakat bahwa investasi emas mudah, tidak usah besar-besar, dan menjawab kebutuhan masyarakat baik akan emas baik fisik maupun digital,” papar Damar.
Pegadaian pun menegaskan bahwa aplikasi ini menjadi jembatan bagi mereka yang baru memulai investasi, sekaligus memperkuat kenyamanan pengguna lama dalam mengakses layanan yang sudah mereka kenal sejak lama.
Identitas dan Makna Filosofis dalam Nama Tring
Tak hanya unggul secara fungsi, aplikasi ini juga dirancang memiliki makna simbolik yang kuat. Nama TRING berasal dari dua unsur penting: Tri, yang merujuk pada tiga bulatan lambang Pegadaian, dan Ring, suara khas kepingan emas yang jatuh—melambangkan kemakmuran finansial.
Aplikasi ini juga menghadirkan logo elemen bernama Bloom, yang mencerminkan pertumbuhan. Elemen visual tersebut menggambarkan benih yang tumbuh seiring perjalanan investasi pengguna. “Harapan kami, masyarakat yang baru mulai investasi di TRING bisa bertumbuh dengan baik seperti bunga yang mekar,” ujar Damar.
Tidak hanya memberikan pengalaman yang estetis, filosofi ini menjadi cerminan hubungan Pegadaian dengan nasabahnya, yang dibangun untuk berkembang bersama melalui investasi yang aman dan inklusif.
Keamanan Data dan Dukungan Ekosistem Digital Pegadaian
Dalam aspek keamanan, Pegadaian menegaskan komitmen penuh untuk menjaga data nasabah. Menurut Damar, sistem TRING dilengkapi penguatan infrastruktur IT sesuai regulasi keamanan digital nasional.
Aplikasi ini juga mendapat dukungan dari BRI sebagai mitra besar dalam digitalisasi, memperkuat lapisan keamanan dan memastikan standar operasional yang lebih solid. Namun, ia tetap mengingatkan bahwa keamanan digital juga memerlukan kesadaran pengguna. Damar mengimbau nasabah untuk tidak membagikan OTP maupun membuat user ID yang mudah ditebak.
Di tengah mendorong percepatan transaksi digital, Pegadaian memastikan layanan offline tetap berjalan optimal melalui jaringan cabang dan layanan lainnya. Ini merupakan strategi agar seluruh segmen masyarakat—baik digital native maupun pengguna tradisional—dapat menerima manfaat layanan Pegadaian secara merata.
Perlu diketahui, Pegadaian kini telah diresmikan sebagai Bank Emas Pertama di Indonesia oleh Presiden Prabowo. Institusi ini mengelola emas hingga 23 ton, mencakup cicilan, tabungan, deposito, serta titipan emas sejak Februari 2025, tidak termasuk layanan gadai. Pegadaian pun menyediakan ATM Pegadaian Emas, yang memungkinkan nasabah mengambil fisik tabungan emas dengan lebih cepat.
Damar menutup penjelasannya dengan seruan sederhana namun kuat: “Bagi masyarakat jika ingin urusan emas yang cepat dan mudah silakan gunakan TRING dan bisa dimulai dari Rp 10.000.”
Tsaniyatun Nafiah
Insiderindonesia.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Kemenhub Siapkan Mudik Motor Gratis dengan Kuota Ribuan Unit Pada Libur Nataru 2025
- Jumat, 05 Desember 2025
Kemudahan Transportasi Solo-Bandara Hingga Madiun Kini Tersedia Lewat KA BIAS
- Jumat, 05 Desember 2025
KRL Solo-Jogja Tingkatkan Kenyamanan Perjalanan Bagi Seluruh Penumpang
- Jumat, 05 Desember 2025
Sinar Jaya Permudah Mobilitas Wisatawan Menuju Pantai-Pantai di Jogja
- Jumat, 05 Desember 2025
Berita Lainnya
Monggo rawuh! 11-14 Desember Grand City Convex Surabaya Jadi Tuan Rumah Livin Fest 2025
- Jumat, 05 Desember 2025
Kemenhub Siapkan Mudik Motor Gratis dengan Kuota Ribuan Unit Pada Libur Nataru 2025
- Jumat, 05 Desember 2025










.jpg)