Kebijakan Baru Tingkatkan Optimisme Petani Jonggol untuk Memperbaiki Hasil Pertanian
- Jumat, 28 November 2025
JAKARTA - Kondisi usaha tani di Jonggol kini mendapat angin segar setelah harga pupuk bersubsidi turun 20 persen dan harga gabah kering panen berada di level Rp6.500 per kilogram.
Sejumlah petani menyampaikan bahwa kombinasi turunnya biaya produksi dan naiknya harga jual padi membuat aktivitas bercocok tanam terasa lebih menjanjikan bagi mereka.
Di sisi lapangan, petani bernama Uki dari Desa Balai Kambang menggambarkan bahwa penurunan harga pupuk yang diatur melalui keputusan menteri langsung meringankan beban mereka. Ia menegaskan bahwa kebijakan tersebut membuat mereka lebih optimistis menjalani musim tanam berikutnya.
Baca JugaKemenhub Siapkan Mudik Motor Gratis dengan Kuota Ribuan Unit Pada Libur Nataru 2025
Uki juga mengungkap bahwa akses mendapatkan pupuk lebih mudah karena kini penebusan cukup menggunakan KTP bagi petani yang terdaftar di RDKK atau Simluhtan, sehingga proses pembelian menjadi jauh lebih cepat dan tidak seribet sebelumnya.
Respons Petani Terhadap Harga Gabah dan Pupuk
Dalam keterangannya, Uki menyampaikan rasa syukurnya karena kombinasi harga gabah yang tinggi dan harga pupuk yang turun memberi ruang keuntungan lebih besar bagi petani.
Menurutnya, kondisi saat ini jauh lebih baik dibanding sebelumnya, ketika harga pupuk dan harga padi hampir seimbang. Ia mengharapkan agar harga pupuk tetap stabil atau bahkan diperbanyak ketersediaannya.
Selain itu, Uki juga menyebut bahwa stok pupuk subsidi kini tersedia dengan lebih baik dan tidak seperti sebelumnya yang sering membuat para petani kesulitan mendapatkan barang. Ia menuturkan bahwa selama nama petani tercatat dalam sistem, proses penebusan berjalan lancar.
Di sisi lain, para petani juga menilai bahwa harga gabah yang berada di level Rp6.500 per kilogram menjadi penopang penting bagi hasil usaha mereka. Dengan harga tersebut, para petani merasa lebih mampu menutup biaya operasional dan memperoleh margin hasil panen yang lebih baik.
Kios Pupuk Catat Kenaikan Penebusan dari Petani
Pemilik Kios Berkah Tani, Koyum, mengatakan bahwa penebusan pupuk meningkat pesat sejak harga diturunkan. Ia mencatat sekitar 70 persen stok pupuknya telah terserap meski belum memasuki akhir tahun.
Kondisi ini berbeda dari sebelumnya ketika stok hanya terserap sekitar 80 persen dari alokasi meski dalam periode lebih panjang.
Koyum turut menyampaikan apresiasi terhadap kebijakan penurunan harga pupuk yang menurutnya bukan hanya menguntungkan petani, melainkan juga pedagang kios. Ia berharap dengan pupuk yang semakin terjangkau, harga gabah dapat meningkat sehingga hasil panen petani makin baik.
Ia menilai situasi ini menumbuhkan semangat baru bagi para petani maupun pihak kios, terutama karena dampak ekonomi langsung terasa. Dengan harga pupuk yang lebih murah, intensitas transaksi di kiosnya pun meningkat secara signifikan.
Dukungan Penyuluh Pertanian dan Harapan Akhir Tahun
Ketua Balai Penyuluhan Pertanian Wilayah Jonggol–Sukamakmur, Jajang, menjelaskan bahwa para petani menyambut kebijakan ini dengan penuh antusias. Ia menyampaikan bahwa kondisi harga gabah yang tinggi membuat para petani merasa lebih bahagia menjalani musim panen dan persiapan tanam berikutnya.
Jajang juga berharap target swasembada pangan dapat tercapai pada tahun mendatang. Menurutnya, kombinasi hasil panen yang tinggi, harga pupuk yang lebih murah, serta proses penebusan pupuk yang semakin mudah menjadi faktor penting untuk mewujudkan tujuan tersebut.
Ia menambahkan bahwa pendampingan bagi kelompok tani terus dilakukan agar administrasi penebusan pupuk berjalan lancar. Dengan stok yang tersedia di seluruh kios dan penyalur, Jajang memastikan bahwa petani kini tidak lagi menghadapi kendala dalam memperoleh pupuk.
Suara Petani Lain tentang Penghematan Biaya Produksi
Endang Suryadi, petani lain dari Jonggol, menyebut bahwa dampak turunnya harga pupuk sangat signifikan karena kini padi kering dihargai sekitar Rp775 ribu per kuintal. Ia berharap harga pupuk tidak mengalami kenaikan lagi agar petani tetap merasa nyaman dalam mengelola biaya usaha taninya.
Endang menjelaskan bahwa penghematan dari pembelian pupuk dapat dialihkan untuk kebutuhan penting lainnya seperti membeli obat-obatan tanaman atau perlengkapan penunjang lainnya. Menurutnya, kondisi ini sangat membantu mereka dalam menjaga kualitas tanaman.
Ia menambahkan bahwa ia sangat berharap harga gabah tidak mengalami penurunan, bahkan jika memungkinkan agar harga sedikit dinaikkan. Menurutnya, stabilitas harga gabah penting agar manfaat turunnya harga pupuk tidak hilang begitu saja bagi pendapatan petani.
Alif Bais Khoiriyah
Insiderindonesia.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Kemenhub Siapkan Mudik Motor Gratis dengan Kuota Ribuan Unit Pada Libur Nataru 2025
- Jumat, 05 Desember 2025
Kemudahan Transportasi Solo-Bandara Hingga Madiun Kini Tersedia Lewat KA BIAS
- Jumat, 05 Desember 2025
KRL Solo-Jogja Tingkatkan Kenyamanan Perjalanan Bagi Seluruh Penumpang
- Jumat, 05 Desember 2025
Sinar Jaya Permudah Mobilitas Wisatawan Menuju Pantai-Pantai di Jogja
- Jumat, 05 Desember 2025
Berita Lainnya
Monggo rawuh! 11-14 Desember Grand City Convex Surabaya Jadi Tuan Rumah Livin Fest 2025
- Jumat, 05 Desember 2025
Kemenhub Siapkan Mudik Motor Gratis dengan Kuota Ribuan Unit Pada Libur Nataru 2025
- Jumat, 05 Desember 2025










.jpg)